Virus Corona di Berau
Cegah Virus Corona, Warga Masuk dan Keluar Kampung Lesan Dayak Kabupaten Berau Akan Diperiksa
Untuk mencegah Virus Corona, warga yang akan masuk dan keluar Kampung Lesan Dayak Kabupaten Berau akan diperiksa
Sementara itu, anjuran pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dipatuhi betul warga kampung Engkuni Pasek, Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat.
Mereka menanggapi serangan Virus Corona atau covid-19 dengan sentuhan kearfian lokal melalui serangkaian ritual adat yang digelar Lembaga Adat Kampung setempat.
Siang itu, Selasa (24/3/2020), waktu menunjukan pukul 10 Wita. Puluhan orang dengan menggunkaan pakaian khas suku Dayak, berbondong – bondong datang ke lokasi ritual Tulaq Bala, dari acaman virus corona.
Yang lokasinya sekitar 50 meter di belakang rumah Y Pamung, RT 2 Kampung Engkuni Pasek, Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat (Kubar).
Dalam prosesnya dipimpin seorang pememang atau pemimpin ritual adat yakni Kepala Adat Kampung Engkuni Pasek, Y Pamung. Masyarakat mengikuti beberapa prosesi adat budaya warisan leluhur. Ritual disebut Tulaq Bala itu dilakukan sejak Senin (23/3/2020) lalu.
Nampak Kakah Peni sebagai Pememang melakukan ritual Mempakng (membacakan mantera dan doa) di satu lokasi. Usai Mempakng, dilanjutkan Pekate Uneeq (menyembelih Babi), Pekate Piaq (menyembelih Ayam), dan Pekate Kokoq (menyembelih Anjing).
Baca Juga
• Saat 6 Dokter Meninggal Terpapar Virus Corona, Sambil Terisak Ali Ngabalin Ungkap Ekspresi Jokowi
• Wanita Hamil Rentan Virus Corona? Ini Analisis WHO Soal Penyakit Covid 19
• Pernah Kontak Pasien Positif Corona, 2 Warga Tarakan Masuk ODP, Pihak Medis Belum Ambil Spesimen
• Jangan Terulang di Indonesia, Terkuak Kenapa Corona Begitu Mengerikan di Italia, Sehari 800 Kematian
Setelah itu, dilakukan ritual Tempus Patukng atau meludahi patung. Terakhir adalah melakukan ritual Wawar atau Nariiq Taliiq Sentanaan Jariiiq. Yakni membentangkan tali adat sebagai tanda larangan keluar atau masuk kampung.
“Ini (Wawar) dilakukan di tiap batas kampung selama 1 x 24 jam. Sudah diumumkan juga ke kampung lain, ada larangan melintas,” Nirus warga kammpung Engkuni Paseq, dilokasi ritual.
Perihal ritual adat ini telah disampaikan sejak Jumat, 20 Maret 2020 lalu. Melalui surat yang diketahui dan disetujui Kepala Kampung Engkuni Pasek, Teopilus Junjung.
“Ini salah satu upaya untuk membentengi kampung dan masyarakat dari ancaman Virus Corona,” kata Kepala Adat Kampung Engkuni Pasek, Y Pamung, dalam surat tersebut.
Surat Pemberitahuan Nomor: 06/LAK-EP/Up/III/2020 tertanggal 20 Maret 2020 itu disampaikan Lembaga Adat Kampung Engkuni Pasek, kepada masyarakat adat dan pengurus kampung tetangga, yakni Kampung Pepas Eheng dan Kampung Mencimai di Kecamatan Barong Tongkok, dan Kampung Benung di Kecamatan Damai.
Dalam surat disebutkan, semua warga diundang untuk menghadiri atau mengikuti ritual dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore.
Agar ritual tersebut mujarab sesuai keyakinan. “Maka akan diberlakukan Tuhing atau Bejariq (hari tenang) sejak ritual Tulaq Bala selesai,” kata Y Pamung kepada KabarKubar di sela ritual, siang tadi.
Soal Tuhing, jelas Y Pamung, dilaksanakan sampai Selasa, 24 Maret 2020 atau hari ini selama sehari penuh. Disertai sejumlah ketentuan selama Tuhing, dan telah disampaikan juga dalam surat pemberitahuan.
Ketentuan pertama berbunyi bahwa seluruh warga kampung tidak boleh keluar dan masuk kampung baik berjalan kaki maupun mengendarai kendaraan.