Virus Corona
Fakta Lain 300 Siswa Setukpa Polisi Positif Corona, Kapusdokkes Soroti Rapid Test, Bukan Covid-19?
Soal 300 siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polisi terpapar virus Corona atau covid-19, Kapusdokkes ungkap hal lain soal rapid test
TRIBUNKALTIM.CO - Sebanyak 300 Siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) di Sukabumi, Jawa Barat, dinyatakan terpapar virus Corona.
Kesimpulan ini diambil berdasarkan hasil rapid test yang sudah dilakukan sebelumnya.
Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Musyafa, mengatakan, para Siswa tersebut segera menjalani isolasi mandiri.
"Dari hasil rapid test memang ada yang positif sebanyak 300 Siswa," kata Musyafa dalam keterangan pers melalui rekaman audio.
• Sudah Renggut Banyak Korban, Kelemahan covid-19 Perlahan Terkuak, Ternyata Ada yang Sangat Sederhana
• Kasus virus Corona di Surabaya 13 Orang Sembuh, hingga Cara Risma Terapkan PSBB di Surabaya
• Di ILC Haris Azhar Terus Kritik Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman Ngambek Tak Mau Lanjutkan Debat
• Baru Pulih dari covid-19, Pasar Wuhan Sudah Kembali Dibuka, Hewan Liar Dijajakan, Diserbu Pengunjung
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono, mengatakan, Mabes Polri segera melakukan pengecekan setelah mendapat kabar ratusan Siswa terpapar virus.
"Sesuai dengan perintah Bapak Kapolri, karena sehubungan adanya pemberitaan tentang Siswa Setukpa yang ada di Sukabumi ini terjangkit atau positif Corona, maka kami cek ke sini," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (1/4/2020).
Proses belajar dihentikan
Argo menjelaskan, total Siswa Setukpa yang menjalani rapid test adalah 1.550 Siswa.
Setelah itu, hasilnya menunjukkan 300 Siswa yang terpapar virus dan wajib berada di Setukpa.
Sedangkan, 1.250 Siswa lainnya telah diberikan cuti.
"Dari 300 Siswa ini sudah saya lihat, sudah dilakukan langkah-langkah oleh Setukpa dan Pusdokkes Polri dan SDM," ujar Argo.
Argo juga menjelaskan, saat ini para Siswa rutin mendapat vitamin C melalui injeksi maupun tablet kepada 300 Siswa.
• Bukan Prabowo dan Tito Karnavian, Jokowi Tunjuk Institusi Idham Azis Tertibkan PSBB di Masyarakat
• Jadi Opsi Jokowi Lawan virus Corona, Yusril Ihza Mahendra Beber Gus Dur Pernah Pakai Darurat Sipil
Para Siswa juga juga rutin berjemur setiap pukul 10.00 WIB, selain pemeriksaan rontgen, olahraga ringan.
Untuk itu, proses belajar mengajar juga dihentikan agar proses pencegahan dan penanganan 300 Siswa yang diisolasi berjalan lancar.
Pada prinsipnya, menurut Argo, Polri sudah melaksanakan berbagai upaya dan langkah-langkah sesuai protokol dalam penanganan dan penanggulangan covid-19.
''Masyarakat di sekitar Setukpa secara khusus tidak perlu khawatir, karena dari 300 Siswa ini yang positif rapid test sudah dilakukan langkah-langkah penanganan,'' ujar dia.
7 Siswa positif terinfeksi Corona
Seperti diketahui, sehari sebelum rapid test, 7 Siswa telah dikabarkan positif terinfeksi Corona.
Saat ini, ketujuh Siswa tersebut sudah diisolasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Kami bersama Kepala SDM Polri dan Kepala Biro Psikologi. Kita langsung mengecek, mengawasi, melihat, memberikan beberapa arahan-arahan berkaitan dengan Siswa tersebut," kata Argo.
• Dokter Sarankan Lakukan Cara Sederhana Ini Agar Terbebas dari virus Corona
• Artis yang 5 Hari Lalu Positif Corona Ini Akhirnya Sembuh Tanpa Dirawat di RS, Cuma Konsumsi Ini
300 Polisi Positif Usai Jalani Rapid Test, Kapusdokkes ungkap hal lain
Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen (Pol) Musyafak mengungkapkan, 300 polisi Siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) dinyatakan positif usai menjalani rapid test covid-19.
Namun, Musyafak mengatakan, hasil tersebut tak menjamin para calon perwira polisi itu positif terjangkit covid-19.
“Dari rapid test ini, hasilnya 300 Siswa positif, tapi rapid test, bukan covid-19. Ini yang harus diluruskan, karena rapid test hanya memeriksa antibody, antibody saja tidak spesifik covid-19,” kata Musyafak ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (1/4/2020).
Maka dari itu, pihaknya menangani 300 Siswa polisi tersebut sebagai orang dalam pengawasan (ODP) sejak dua hari lalu.
Artinya, mereka dikarantina dalam dormitori di Setukpa selama 14 hari.
Setiap Siswa menempati sebuah ruangan tersendiri.
Para Siswa, katanya, juga disuntik vitamin C demi meningkatkan daya tahan tubuh.
Namun, berdasarkan pemeriksaan sementara, Musyafak menuturkan, para Siswa polisi tersebut dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala covid-19.
“Kemarin foto rontgen, saya mau melihat apakah ada gangguan pada paru-parunya, ternyata normal semua,” ujar dia.
Nantinya, setelah menjalani masa karantina selama 14 hari, para Siswa baru akan mengikuti pemeriksaan swab virus Corona.
“Kecuali sudah ada gejala, batuk, pilek, demam, bahkan sesak nafas, itu perlu tes swab,” tuturnya.
“Tapi kalau belum ada gejala sebagaimana masyarakat yang kontak erat dengan pasien ga ada gejala, ODP, kan gak perlu swab, yang di swab adalah yang ada di rumah sakit, yang ada gejalanya, yang dia sesak nafas, batuk, jangan sampai sia-sia,” sambung Musyafak.
Total terdapat 1.550 Siswa polisi yang menjalani rapid test.
Siswa yang dinyatakan negatif dari hasil rapid test telah kembali ke Sekolah Polisi Negara (SPN) di polda masing-masing.
Mereka juga menjalani karantina mandiri selama 14 hari.
Pelaksanaan rapid test tersebut dilakukan usai adanya tujuh Siswa Setukpa yang dinyatakan positif covid-19.
Kini ketujuhnya diisolasi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Musyafak menambahkan, ke-300 calon perwira polisi tersebut berinteraksi dengan temannya yang telah dinyatakan positif karena menempuh pendidikan di tempat yang sama.
“Sebelum sakit kan jelas berteman, berinteraksi dalam satu pendidikan,” ucap Musyafak.
IKUTI >> Update virus Corona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta 300 Siswa Setukpa Terinfeksi virus Corona, Proses Belajar Dihentikan dan Wajib Berjemur" dan "300 Polisi Positif Usai Jalani Rapid Test, Kapusdokkes: Belum Tentu covid-19"