Virus Corona di Balikpapan
Cegah Virus Corona, WNA Dilarang Masuk, Pemkot Balikpapan Segera Tutup Bandara dan Pelabuhan
Pemerintah pusat telah menetapkan kebijakan larangan berkunjung atau transit bagi Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia untuk sementara waktu.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Pemerintah pusat telah menetapkan kebijakan larangan berkunjung atau transit bagi Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia untuk sementara waktu.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya antisipasi meluasnya covid-19 atau Virus Corona yang semakin masif di Indonesia.
Pemberlakuan aturan tersebut diketahui akan berlaku mulai hari ini Kamis (2/4/20), dan diperuntukkan bagi seluruh WNA, kecuali dengan enam pengecualian.
Yakni, orang asing pemegang izin tinggal terbatas dan izin tinggal tetap, orang asing pemegang visa diplomatik dan visa dinas, orang asing pemegang izin tinggal diplomatik dan izin tinggal dinas.
Selanjutnya, tenaga bantuan dan dukungan medis pangan yang didasari oleh alasan kemanusiaan, awak alat angkut baik laut, udara, maupun darat, serta orang asing yang akan bekerja pada proyek-proyek strategis nasional.
Baca Juga
Tingkat Hunian Turun Karena Corona, Zoom Hotel Samarinda Tawarkan Food Delivery Free Ongkir
Pandemi Virus Corona, Pemain Persiba Balikpapan Wajib Jalani Latihan di Rumah dan Kirim Video
Mau Rp 1 Juta/Bulan? Pendaftaran Kartu Pra Kerja Sudah Dibuka, Janji Jokowi Dipercepat Karena Corona
Sementara itu, sebagai pimpinan daerah, Walikota Balikpapan Rizal Effendi menyambut baik kebijakan yang telah dilakukan pemerintah pusat.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota Balikpapan akan segera menyesuaikan kebijakan tersebut dengan melarang WNA masuk ke Kota Minyak mulai hari ini.
"Karena sudah diumumkan oleh Presiden maka otomastis berlaku di seluruh Indonesia. Dengan segera kita akan menyesuaikan instruksinya, agar di Balikpapan untuk WNA sementara tidak boleh kesini dulu," ujar Rizal Effendi.
Menindaklanjuti serius, Pemerintah Kota Balikpapan pun sebelumnya juga telah merencanakan akan menutup akses bandara maupun pelabuhan.
Namun, hingga saat ini pihaknya masih belum bisa memutuskan sebab membutihkan perundingan yang matang.
"Memang kita rencana akan memberlakukan pembatasan baik melalui pintu udara maupun pintu laut. Tapi kita masih rundingkan kita minta waktu," ungkapnya.