Viorus Corona
Sempat Bahagia, Warga China Kembali Resah Karena Corona, Serangan Kedua Lebih Bahaya, Tak Ada Gejala
Lonjakan pasien positif virus Corona atau covid-19 tanpa gejala tersebut merupakan hal yang pertama kalinya ditemukan di China.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
• Andai Jokowi Terapkan Lockdown, Ini yang Akan Terjadi di Indonesia, Akhirnya Pilih Kebijakan PSBB
• Beredar Video Warga Balikpapan Tiba-tiba Tumbang di Jalan, Dievakuasi Petugas Berseragam APD
Menurut data dari Komisi Kesehatan China per Selasa (31/3/2020), sebanyak 1.367 kasus tanpa gejala sedang diamati di China.
Kemudian, satu infeksi lokal baru dilaporkan di Provinsi Guangdong selatan.
Di sisi lain, kehidupan di Wuhan, ibu kota Hubei, perlahan-lahan kembali normal karena pemerintah mulai membuka lockdown yang berlangsung lebih dari dua bulan.
Wakil direktur Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional Hubei, Xie Gaobo menjelaskan, di Hubei, 93,8 persen perusahaan telah kembali beroperasi, sementara di Wuhan 85,4 persen roda perekonomian telah berjalan.
Xie menambahkan bahwa fokus selanjutnya adalah membantu perusahaan kembali ke kapasitas penuh.
Survei bisnis minggu ini menunjukkan permintaan domestik masih lemah dan pesanan ekspor anjlok.
China juga mengambil langkah lebih lanjut untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) termasuk menunda pinjaman dan pembayaran bunga hingga 30 Juni.
• Sudah Renggut Banyak Korban, Kelemahan Covid-19 Perlahan Terkuak, Ternyata Ada yang Sangat Sederhana
• Kasus Virus Corona di Surabaya 13 Orang Sembuh, hingga Cara Risma Terapkan PSBB di Surabaya
Pasar hewan liar di Wuhan dikabarkan sudah kembali beroperasi
Pasar Huanan di Wuhan China mulai beroperasi dan kembali menjual hewan liar setelah dua bulan alami lockdown.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah China terpaksa menutup pasar Wuhan pada Januari 2020.
Di bulan Februari, pemerintah juga menyatakan larangan pada perdagangan dan konsumsi hewan liar.