Breaking News

Virus Corona

1.100 Kematian Sehari Akibat Virus Corona, Ini Alasan Donald Trump Ngotot Tak Mau Pakai Masker

1.100 kematian sehari akibat Virus Corona, ini alasan Donald Trump ngotot tak mau pakai masker

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TWITTER/@Jokowi
FOTO Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di sela-sela forum G20 di Hamburg, Jerman, Sabtu (8/7/2017). Kabar terbaru, Amerika Serikat kini mencabut status Indonesia sebagai negara berkembang menjadi negara maju. Kira-kira apa maksud pemerintahan Donald Trump? 

TRIBUNKALTIM.CO - 1.100 kematian sehari akibat Virus Corona, ini alasan Donald Trump ngotot tak mau pakai masker

Angka penyebaran covid-19 atau Virus Corona di Amerika Serikat sangat mengkhawatirkan.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menolak anjuran pemakaian masker dan menyarankan warga AS untuk tidak melakukannya.

Trump mengatakan dia tidak akan bisa menyapa para pejabat bila mengenakan pelindung diri sederhana itu.

Trump juga menekankan bahwa pedoman pemakaian masker yang dirilis pada Jumat lalu, bersifat sukarela.

Virus Corona di Jakarta Tembus 1.071 Kasus, Anies Baswedan Larang Warga Kenakan Masker Medis

Dicari, 168 Penumpang Citilink Rute Jakarta ke Daerah Ini, Satu Penumpangnya Positif Virus Corona

Kasus Virus Corona Capai 2.092, Achmad Yurianto Waspadai Warga Golongan Ini Terus Tularkan Covid-19

"Kamu tidak harus melakukannya," kata Trump melansir BBC.

"Kurasa aku tidak akan melakukannya," tambahnya.

Sebelumnya, pedoman terkait masker ini dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Langkah ini muncul saat ada 1.100 kasus kematian akibat covid-19 di AS.

Saat itu, angka ini merupakan lonjakan kematian tertinggi dalam 24 jam di dunia.

Menurut catatan Universitas John Hopkins, Amerika sudah mengonfirmasi 278.458 kasus infeksi covid-19.

Sedangkan, menurut Worldmeters Sabtu (4/4/2020) kasus virus corona AS terkonfirmasi sebanyak 279.355.

Menyusul dengan 7.451 total kematian dan 12.729 pasien sembuh.

Hingga saat ini, AS masih menjadi negara urutan pertama kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia.

Negara bagian New York menjadi yang terbanyak menyumbang korban pandemi ini.

Waspadai Gejala Spesifik Baru Infeksi Virus Corona, Covid-19 Beri Sensasi Ini Pada Punggung dan Dada

Penelitian Terbaru WHO, Dampak Serius Virus Corona Bagi Usia Muda, Bisa Sekarat Hingga Mati

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved