Virus Corona

Kisah Warga Bekasi Sembuh dari Virus Corona, Kalau Saya Tidur Itu Kaya Orang Kelelep di Kali

Arif Rahman Hakim, warga Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat sembuh dari penyakit yang disebabkan virus corona atau Covid-19.

Kolase TribunKaltim.co / Freepik.com
ILUSTRASI - Penyebaran virus corona di Indonesia 

Berselang beberapa menit kemudian, pasien melakukan siaran langsung atau live di akun Facebook miliknya.

Dalam siaran berdurasi 1 menit 41 detik itu, pasien kembali mengeluhkan pelayanan rumah sakit.

Misalnya, mengenai kondisi makanan dan pelayanan perawat yang harus menunggu lama apabila dibutuhkan.

"Ini ruangan rumah sakit yang tidak layak dipakai.

Minta minum saja, 2 jam kemudian baru datang.

Sesak..." ujar pasien dengan napas yang tersengal-sengal.
"Ini bagaimana mau makan, nasinya keras.

Orang yang sehat saja tidak bisa makan ini, apalagi yang sakit seperti saya," kata pasien yang hamil tersebut sambil menunjukkan makanan.

Dalam siaran langsung tersebut, pasien terus mengeluh napasnya sesak dan minta pertolongan.

"Ya allah...Tuhan...sesak...tolong..." ujar pasien tersebut di akhir siaran langsung Facebook.

Unggahan tersebut sudah dikomentari dan dibagikan ratusan netizen.

Tanggapan rumah sakit

Pihak RSUD Kota Padang Sidempuan Tetty Rumondang mengetahui adanya pasien yang mengeluh dan menyampaikan keluhan melalui live Facebook.

Namun, Tetty membantah segala hal yang dikeluhkan pasien, terutama tentang pelayanan yang diberikan kepada pasien.
"Saya pastikan apa yang disampaikan pasien, 75 persen tidak benar.

Itu ruangan yang digunakan pasien adalah ruangan VIP dan yang terbaik untuk kita jadikan isolasi," kata Tetty.

Begitu juga dengan kondisi makanan yang diberikan kepada pasien.

Tetty menyebut, kualitas makanan sama dengan yang diberikan kepada semua pasien yang ada.

"Pasien bilang nasinya keras, tapi itu semua yang diberikan kepada pasien dan tidak ada yang komplain.

Jadi semua pasien di sini mendapat perlakuan yang sama," ucap Tetty.

Virus Corona Hampir Capai 2 Ribu Kasus, Achmad Yurianto Minta Waspadai Musim Penyakit Mematikan Lain

Ali Mochtar Ngabalin Sebar Hoaks Virus Corona di Lingkup KSP, Dibantah Langsung Anak Buah Moeldoko

Soal kondisi kesehatan, Tetty menyebut pasien masih dalam keadaan stabil.

Pasien masih dapat berjalan dan menggunakan telepon seluler.

"Dia memang mengalami sesak napas dan dalam kondisi hamil.

Tapi masih bisa berjalan dan menggunakan HP," ujar Tetty.

Hingga Jumat malam, menurut Tetty, pihaknya sudah menangani dua pasien PDP covid-19 dan dirawat di ruangan isolasi yang ada di RSUD Kota Padang Sidempuan.

"Sampai malam ini sudah ada dua orang," ujar Tetty.

Pasien Dilempar-lempar

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia atau FKUI, Prof Ari Fahrial Syam blak-blakan menyampaikan penilaiannya soal imbauan yang disampaikan Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Dilansir dari TribunWow.com, Ari Fahrial menyatakan imbauan Jokowi soal social distancing kurang efektif dalam mengurangi penularan Virus Corona.

 Luhut Pandjaitan akan Pimpin Rapat Keputusan Lockdown Jakarta, Anak Buah Budi Karya Sumadi Setuju

 675 Kasus Positif Virus Corona di Jakarta, Geisz Chalifah: Anies Baswedan Kehilangan Selera Humor

Terkait hal itu, ia lantas menyinggung tingkat kematian akibat Virus Corona di Indonesia yang sudah mencapai lebih dari 8 persen.

Pernyataan tersebut disampaikan Ari Fahrian melalui sambungan telepon dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (28/3/2020).

"Kita memang menghadapai situasi pandemik global covid-19 yang mana angka psikologis jumlah kasusnya di Indonesia sudah menembus angka 1.000," ucap Ari.

"Jumlah yang meninggal juga di atas 100, angka kematian kita di atas 8 persen."

Tak hanya itu, Ari mengaku setiap hari mendengar kabar kematian tenaga medis saat menangani pasien Virus Corona.

Ia menyatakan adanya peluang tenaga medis tertular Virus Corona dari pasien yang tengah ditangani.

"Dan ini terjadi karena transmisi lokal, jadi tertularnya antar orang. Kami setiap hari mendengar ada dokter yang meninggal," kata Ari.

"Jadi dokter dan petugas kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien itu juga bisa tertular langsung dari pasien."

Melihat penanganan Virus Corona, Ari menyebut Indonesia kini dalam kondisi yang mencemaskan.

Khususnya, di wilayah DKI Jakarta yang memiliki tingkat kematian tertinggi akibat Virus Corona.

"Jadi ini kondisi yang memang mencemaskan, khususnya untuk Jakarta," ujar Ari.

Menurut Ari, bahkan ada pasien yang terpaksa dipindahkan ke sejumlah rumah sakit karena keterbatasan fasilitas.

Akibatnya, banyak pasien yang dinyatakan tewas sebelum mendapat penanganan maksimal.

"Kita bisa lihat bahwa ada juga cerita-cerita di mana ada pasien karena memang ruang-ruang rawat di rumah sakit rujukan udah penuh," kata dia.

"Akhirnya pasien dilempar-lempar, akhirnya sampai di rumah sakit rujukan juga sudah terlambat."

"Jadi hasil evaluasi dari teman-teman mengenai angka kematian ini adalah terlambatnya pasien datang ke rumah sakit,' sambungnya.

Melihat kondisi tersebut, Ari lantas menilai imbauan Jokowi soal social distancing tak efektif untuk menekan penularan Virus Corona.

"Jadi imbauan Pak Presiden sudah disampaikan 10 hari yang lalu, tampaknya ya tidak efektif," tukasnya. (TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar)

IKUTI >> Update Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PDP yang Sedang Hamil Keluhkan Fasilitas RS Melalui "Live" Facebook", https://regional.kompas.com/read/2020/04/03/21455101/pdp-yang-sedang-hamil-keluhkan-fasilitas-rs-melalui-live-facebook?page=all#page3.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Berhasil Sembuh, Penuturan Pasien Covid-19 Asal Bekasi: Kalau Tidur Sulit Bernafas

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved