Virus Corona
Cepatnya Penyebaran Covid-19, Anak-anak Bisa Jadi Pembawa Virus Corona Tanpa Batuk atau Demam
Penularan infeksi Virus Corona tanpa gejala atau asimptomatik disebut berkontribusi pada cepatnya penyebaran covid-19 di seluruh dunia.
TRIBUNKALTIM.CO - Cepatnya penyebaran covid-19, anak-anak bisa jadi pembawa Virus Corona tanpa gejala.
Menurut data real time yang dikumpulkan oleh John Hopkins University per Sabtu (4/4/2020) pagi, tercatat 1.094.068 orang di dunia dinyatakan positif covid-19.
Penularan infeksi Virus Corona tanpa gejala atau asimptomatik disebut berkontribusi pada cepatnya penyebaran covid-19 di seluruh dunia.
Setidaknya, sepertiga dunia harus lockdown karena pandemi Virus Corona.
BACA JUGA
Maruf Amin dan Jokowi Beda Kata Soal Mudik di Wabah Virus Corona, Wapres Minta MUI Buat Fatwa Haram
Kasus Corona di Indonesia 1.986 Orang, Kaltim Tambah 1 & Kaltara Tambah 6 Orang Positif Covid-19
BREAKING NEWS Jumlah Positif Virus Corona di Kaltim Bertambah Satu Orang, Kini Total jadi 22 Orang
Virus Corona, Fadli Zon Sindir PSBB Jokowi dan Kebijakan Anies Baswedan Dianulir Luhut Pandjaitan
Pemerintah di masing-masing negara juga terus mendesak warganya untuk mematuhi aturan jarak sosial untuk menghambat penyebaran Virus Corona.
Sebab, Virus Corona yang menyebabkan penyakit covid-19 ini sangat berbahaya.
"Ada penularan signifikan oleh orang-orang yang tidak menunjukkan gejala," kata Stephen Morse, ahli epidemiologi di Columbia University, melansir Science Alert, Sabtu (4/4/2020).
Satu kelompok potensial yang dapat menjadi pembawa asimptomatik Virus Corona adalah anak-anak.
Sebab, sejauh ini, anak-anak yang paling jarang mudah terserang Virus Corona.
Akan tetapi, beberapa dari mereka mungkin mendapatkan infeksi yang sangat ringan, sehingga kemudian menyebarkan Virus Corona ini.
Prevalensi penularan asimptomatik bukan pertanda baik bagi upaya dalam menahan penyebaran Virus Corona secara global.
Seperti sebuah artikel yang ditulis Bill Gates yang diterbitkan New England Journal of Medicine.
"Itu berarti covid-19 akan jauh lebih sulit ditangkal daripada sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) atau sindrom pernapasan akut yang parah (SARS), yang disebarkan jauh lebih efisien dan hanya oleh orang bergejala," kata Gates.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet, mengamati 36 anak yang dites positif Virus Corona, SARS-CoV-2.
Sampel tersebut diambil antara 17 Januari hingga 1 Maret di tiga rumah sakit di China.
Menurut penulis penelitian itu, setengah dari anak-anak itu memiliki penyakit covid-19 ringan tanpa gejala
Studi lain, yang belum ditinjau, menemukan 56 persen dari 700 anak yang terinfeksi covid-19 ringan di China, jika ada, gejala.
Menanggapi penularan asimptomatik Virus Corona, John Williams, pakar penyakit menular anak di University of Pittsburgh Medical Center mengatakan infeksi tanpa gejala adalah umum pada anak-anak, terjadi pada 10-13 persen kasus.
Lansia dan Satu Golongan Ini Beresiko Tinggi Terinfeksi Virus Corona, Ini Cara Cegah Bahaya Covid-19
Orang lanjut usia ( lansia ) dan 1 golongan ini beresiko tinggi terinfeksi Virus Corona, ini cara mencegahnya dari covid-19.
Lansia golongan paling berisiko terinfeksi Virus Corona, ini cara menjaga orang tua aman dari covid-19.
Orang lanjut usia ( lansia ) menjadi salah satu golongan yang paling berisiko terinfeksi Virus Corona dan bahkan menjadi pasien kronis.
Virus Corona ( covid-19 ) adalah virus yang menyerang sistem saluran pernapasan manusia.
Covid-19 dapat menjangkiti siapapun dari muda, hingga tua.
Namun ada dua golongan yang rentan sakit parah, bahkan meninggal setelah terpapar covid-19.
Pertama adalah orang-orang yang memiliki penyakit bawaan seperti hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan.
Kedua adalah orang-orang yang berada di usia lanjut, mereka adalah golongan yang paling berisiko sakit parah akibat terpapar covid-19.

Dikutip dari unggahan akun Instagram @dkijakarta, Selasa (31/3/2020), berikut ini adalah tips yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjaga orang-orang lanjut usia ( lansia ) dari bahaya covid-19.
1. Tetap di Rumah
Pastikan para lansia hanya berkegiatan di rumah selama wabah covid-19 masih menjadi bahaya.
Selama di rumah tetap lakukan kegiatan rutin sperti berjemur, dan olahraga ringan untuk menjaga kebugaran tubuh.
Waktu istirahat juga harus tetap tercukupi, yakni minimal enam hingga delapan jam sehari.
Kondisi rumah tetap harus dijaga dengan baik, dan higienis.
2. Jaga Kesehatan
Tunda pemeriksaan yang mengharuskan pergi ke luar rumah.
Pastikan obat sehari-hari tercukupi, apabila habis, minta tolong kepada saudara yang lebih muda untuk pergi keluar membeli obat.
Anggota keluarga harus memastikan kebutuhan, dan konsumsi obat lansia tetap terpenuhi secara baik.
BACA JUGA
BREAKING NEWS Kabar Gembira Status 3 Pasien Positif Corona di Balikpapan Dinyatakan Negatif
Telegram Terbaru Idham Azis Soal Virus Corona, Polisi Dilarang Begini Saat Ramadhan dan Idul Fitri
3. Terapkan Physical Distancing
Jauhi lansia dari orang lain dengan jarak minimal satu meter.
Kontak fisik wajib dihindari, karena gejala covid-19 tidak selalu terlihat, dan semua orang bisa menjadi carrier virus.
Jauhkan orang yang sedang sakit dari lansia.
Pendamping lansia hanya boleh orang yang sehat, dan bukan merupakan orang dalam pemantauan (ODP).
Selalu gunakan masker saat bertemu dengan lansia.
Pada unggahannya, Pemprov DKI Jakarta menjelaskan lewat caption unggahannya bahwa lansia menjadi rawan terserang virus karena sistem imun manusia yang terus menurun seiring menuanya usia.
"Seiring dengan bertambahnya usia seseorang tubuh akan mengalami berbagai penurunan.
Misalnya saja sistem imun, saat masih muda sistem pelindung tubuh ini akan bekerja maksimal untuk bisa melawan virus, bakteri, dan penyebab penyakit lainnya.

Kondisi ini berbeda, dan akan sedikit lebih sulit saat memasuki usia lanjut." tulis @dkijakarta.
Tata Cara Penggunaan Masker Menurut Anjuran WHO
Tingkat penyebaran virus yang tinggi membuat masyarakat harus mengambil langkah pencegahan sejak dini, termasuk dengan mengenakan masker.
Seperti diketahui, Virus Corona dapat menular melalui cairan (droplets) yang keluar ketika seseorang bersin atau batuk.
Penggunaan masker diutamakan bagi mereka yang kondisi kesehatannya tidak begitu baik.
World Health Organization (WHO) memberikan imbauan langkah-langkah yang tepat dalam mengenakan masker untuk mencegah terpapar virus yang menyerang organ pernapasan manusia itu.
Berikut TribunWow.com merangkum informasi tersebut yang dilansir dari laman resmi who.int.
1. Kapan sebaiknya mengenakan masker?
Jika Anda sehat, tidak perlu sepanjang waktu menggunakan masker.
Terkecuali apabila Anda merawat atau berada di sekitar orang yang terjangkit atau diduga (suspect) menderita Virus Corona.
Selain itu, gunakan masker saat Anda sedang batuk atau bersin.
Anda juga dapat menutup area hidung dan mulut dengan siku bagian dalam saat batuk atau bersin.
2. Bagaimana cara menggunakan masker yang benar?
Sebelum mengenakan masker, bersihkan tangan dengan cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih atau hand-sanitizer.
Pastikan masker menutupi seluruh area hidung dan mulut.
Pastikan juga tidak ada celah antara wajah dengan masker.
Hindari menyentuh area masker ketika sedang dikenakan.
Jika Anda tidak sengaja menyentuh masker, segera cuci tangan dengan sabun atau hand-sanitizer berbahan dasar alkohol.
3. Bagaimana cara melepaskan masker dan membuangnya dengan tepat?
Lepaskan tali masker di telinga atau yang terikat di belakang.
Jangan sentuh bagian depan masker.
Segera buang dalam tempat sampah tertutup dan cuci tangan menggunakan sabun atau hand-sanitizer.
BACA JUGA
Diterpa Wabah Virus Corona, 7 Hotel di Kota Balikpapan Tutup, Imbas Penutupan Akses Jalan Utama
Rekan Ali Ngabalin Puji Kerja Anies Baswedan Atasi Virus Corona, Meski Dibatalkan Luhut Pandjaitan
Hasil Rapid Test Covid 19 Negatif, Bupati Morowali Utara Dimakamkan Sesuai Protokol Virus Corona
Tak Hanya Bedah Rumah, Prajurit TNI juga Sosialisasi Bahaya Virus Corona Lewat Kegiatan TMMD ke-107
4. Apa Lagi yang perlu diketahui?
Penggunaan masker hanya efektif jika dibarengi dengan rutin mencuci tangan dengan sabun atau hand-sanitizer berbahan dasar alkohol.
Segera ganti dengan yang baru saat masker Anda mulai terasa kotor dan lembab.
Jangan gunakan ulang masker sekali pakai.
IKUTI >> Update Virus Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak-anak Bisa Jadi Pembawa Corona Tanpa Gejala, Ini Penjelasannya", https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/04/180200923/anak-anak-bisa-jadi-pembawa-corona-tanpa-gejala-ini-penjelasannya?page=all
Penulis : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas