Pemuda 19 Tahun Bunuh dan Perkosa Siswi SMP, Pura-pura Latihan Pramuka Saat Sekolah Libur Covid 19
Aldy Sukma Wijaya, baru berusia 19 tahun. Namun siapa sangka, perilaku pemuda ini terbilang sadis.
TRIBUNKALTIM.CO, OKU -- Aldy Sukma Wijaya, baru berusia 19 tahun. Namun siapa sangka, perilaku pemuda ini terbilang sadis.
Ia membunuh seorang siswi SMP di kabupaten OKU, Sumatera Selatan lantaran ingin kemolekan tubuh si siswi.
Pembunuhan dan perkosaan keji terjadi di Semindang Aji Kabupaten OKU Sumatera Selatan.
Kesedihan pun dirasakan mendalam keluarga korban.
Peristiwa ini bermula dari pesan via aplikasi messenger Facebook pada hari Kamis (2/4/2020) malam.
Isi messenger tersebut memberitahukan kepada korban agar datang esok hari (Jumat 3 April 2020) ke sekolah untuk latihan pramuka sekira pukul 09.00.
Saat itu pesan singkat itu dibaca kakak korban. Kakak korban lalu memberitahu orang tua korban bahwa ada pesan singkat dari pembina pramuka agar sang adik datang ke sekolah.
Orangtua korban semula tak percaya atas pesan tersebut. Bahkan, orangtua korban sudah ada firasat buruk atas pesan pelaku terhadap anaknya berinisial R (13).
Karena ada perasaan yang agak mencurigakan itu, ayah korban mengajak istrinya mengantar puterinya ke Sekolah di SMPN di Kecamatan Semidangaji.
Husin sempat bertanya kepada penjaga sekolah apakah hari itu ada kegiatan sekolah, lalu dijawab oleh penjaga sekolah tidak ada kegiatan karena sekolah diliburkan dampak corona virus (Covid-19).
“Hari ini mau bersih-bersih akan dilakukan penyemprotan disinfektan," terang penjaga sekolah saat itu.
Mendengar jawaban dari penjaga sekolah itu, orangtua korban semakin khawatir dengan keselamatan puterinya. Untuk itulah kedua orangtua sengaja menunggu di kantin sekolah.
Setelah cukup lama menunggu dan mencari di sekitar lapangan sekolah. Orangtua korban lalu melapor ke Kepala Desa Tebingkampung bernama Nuriman.
Bersama Kades dan masyarakat setempat lalu melakukan pencarian.
Kebetulan saat itu ada petugas yang sedang melakukan penyemprotan di sekolah, saat itu ada juga anggota Polsek Semidangaji Brigadir Setiabudi yang juga Babinkamtibmas sedang ikut melakukan penyemprotan disinfektan di sekolah.
• Tangis Histeris Ibu dari Anak 6 Tahun Korban Pembunuhan Sadis Siswi SMP: Anakku Belum Minum Obat
• Detik-detik Pembunuhan Sadis Istri Potong Kemaluan Suami Pakai Pisau Dapur, Pelaku Tak Menyesal
Kemudian Babimkamtibmas bersama masyarakat melakukan pencarian. Tak berapa lama didapat infromasi korban berpakaian pramuka bertemu dengan pelaku berjalan menuju lapangan.
Polisi lalu mencari orang yang terlihat terakhir bersama korban adalah Aldy Sukma Wijaya (19). Tiga jam berselang, pelaku ditemukan dan kemudian dibawa ke rumah kades.
Saat itu pelaku bersikukuh menyangkal dan mengaku tidak tahu keberadaan korban.
Selanjutnya pelaku dibawa ke kantor polisi. Berada di kantor polisi, barulah tersangka mengakui perbuatannya.
Masyarakat bersama polisi kemudian mencari korban. Korban pun ditemukan tak bernyawa dengan kondisi yang mengenaskan.
Selanjutnya bersama polisi dilakukan evakuasi korban dan dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan visum eet repertum.
Jenazah korban lalu dibawa ke kampung halamannya di Desa Tubohan Kecamatan Semidangaji Kabupaten OKU untuk dimakamkan.

Pengakuan Tersangka
Informasi yang dihimpun Tribun, Aldy Sukma Wijaya yang juga pelatih pramuka tidak resmi memanggil korban melalui chat messenger untuk datang kesekolah dan berpura-pura akan melatih korban sebagai ketua regu.
Pelaku meminta korban datang sendirian, pelajar kelas I SMP yang masih polos langsung permisi kepada orangtuanya, lalu diantar oleh ayah dan ibu korban.
Setelah sampai disekolah, korban menuju aula yang berada di belakang sekolah, tidak lama kemudian datang pelaku yang mengajak korban menuju lapangan olah raga.
Sampai di lapangan olah raga, korban diminta berbalik membelakangi pelaku.
Setelah korban berbalik badan, pelaku mengambil kayu dan memukul bagian beakang kepala korban sebanyak dua kali.
Mendapat pukulan di kepala, korban terjatuh dan pingsan, lalu pelaku mengangkat korban dan membawanya ke dalam hutan dan mengikat korban dengan tali rapia.
Pelaku juga mengikat mata korban dengan dasi pramuka yang dipakai korban dan juga menyumbat mulut korban dengan kaus kaki korban.
Menurut informasi, tersangka membuka baju dan menggerayangi korban namun tiba-tiba korban bergerak dan berusaha berontak.
Saat itulah tersangka panik dan kembali memukul wajah korban hingga korban lemas kembali, dan saat itulah tersangka menyetubuhi korban dan setelah selesai tersangka lalu mengikat dan mencekik leher korban dengan dasi pramuka.
Akhirmya korban tidak bergerak lagi, untuk memastikan korban benar-benar sudah tewas tersangka mangambil kayu kecil dan menusuk-nusukan ke tubuh korban bagian rusuk dan di bawah payudara dengan kuat.
Saat itu lalu timbul hasrat tersangka untuk kembali menyetubuhi korban kedua kalinya.
Setelah menyetubuhi korban, pelaku kembali menusuk-nusuk korban dengan kayu kecil.
Setelah itu tersangka merapikan baju korban dan menutupi dengan daun-daun yang berada di sekitar tempat kejadian, setelah itu tersangka pergi meninggalkan korban.
Kasus hilangnya korban itu dilaporkan kepolisi, petugas bergerak cepat mencari tersangka, hari itu juga tepatnya pukul 11.45 atau tidak sampai 3 jam dari kejadian pelaku berhasil diringkus oleh anggota Polres OKU di rumahnya Desa Tebing Kampung Kecamatan Semidangaji.
Kapolres OKU AKBP Arif Hidayat Ritonga SIK MH didampingi Kasat Reskrim AKP Wahyu Setyo Pranoto SH SIK yang dikonfirmasi Sabtu (4/4/2020) memebanrkan kejaidan tersebut. Menurut Kapolres, tersangkanya sduag diamankan. (eni)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Pelatih Pramuka Perkosa Bunuh Siswi SMP OKU: Orangtua Curiga Tunggu di Kantin Tak Tahu Anak Dibunuh