Virus Corona
Kisah Driver Ojek Online Positif Virus Corona, Sempat Antar Penumpang ke Bandara Soekarno-Hatta
RS yang merupakan sopir taksi online itu sempat mengantar penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta. Gejala demam, batuk-batuk, dan gatal tenggorokan
TRIBUNKALTIM.CO - Warga Bandar Lampung berinisial RS dinyatakan sembuh dari virus corona (Covid-19).
Pria berusia 33 tahun yang berprofesi sebagai driver taksi online itu, sudah dibolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
Ia dijemput orangtuanya di depan ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Minggu (5/4/2020). Wajahnya tampak ceria.
"Alhamudillah bisa pulang," kata RS, dalam video yang dibagikan di grup WhatsApp Covid-19 Provinsi Lampung berdurasi 13 detik itu.
Memakai masker warna hijau, RS berdiri di depan ruang isolasi mengenakan kaus abu-abu, celana putih, dan sandal merah.
Rumah sakit kemudian memberikan semangat kepada pasien lain, untuk tak menyerah berjuang melawan virus corona.
"Teman lainnya yang kena supaya semangat," lanjutnya.
Ia berharap semua pasien yang sudah positif terjangkit virus corona untuk tetap semangat dan berjuang seperti dirinya.
"Akhirnya saya bisa pulang. Kepada semuanya, semangat untuk bisa sembuh seperti saya," tandasnya.
Perjuangan Sembuh
Am (60), ibu kandung RS, menuturkan selama menjalani isolasi, kondisi kesehatan anaknya terus mengalami peningkatan sampai dinyatakan negatif virus corona.
Menurut dia, itu karena RS memiliki semangat dan optimistis untuk sembuh.
"Kami selama ini berkomunikasi lewat handphone saja. Karena tidak bisa besuk selama di ruang isolasi itu," tuturnya.
Am lantas menceritakan awal mula anaknya bisa terjangkit Covid-19.
Menurutnya, RS yang merupakan sopir taksi online itu sempat mengantar penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta.
Setelah mengantar penumpang, RS masih baik-baik saja.
Gejala demam, batuk-batuk, dan gatal tenggorokan baru dirasakan pada 14 Maret 2020 saat anaknya pulang ke Bandar Lampung.
"Anak saya ini pulang karena mau merayakan ulang tahunnya yang ke-33 pada 13 Maret. Tapi ternyata malah sakit. Padahal rencananya setelah dua hari perayaan ulang tahun mau balik lagi ke Jakarta," beber sang ibunda.
Ia meneruskan, setelah mengalami gejala-gejala mirip corona, keluarga membawa RS ke RSUDAM.
Saat itu, belum diketahui jika sang anak terpapar corona.
Namun karena harus sesuai faskes, mereka diarahkan untuk ke Rumah Sakit Advent.
Di sana, pasien ditanya detail riwayat perjalanannya.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan gejala corona.
RS langsung dirujuk ke RSUDAM dan menjalani isolasi.
"Kalau sekarang kondisinya sudah baik. Kata anak saya, biar cepat sembuh harus banyak makan sama obat. Jangan lupa minum air hangat," imbuhnya.
Rb (62), ayah kandung RS, mengungkapkan, setelah anaknya dinyatakan positif corona, seluruh anggota keluarganya diperiksa.
Beruntung, semua hasilnya negatif.
Meski begitu, mereka tetap memilih berdiam diri di rumah.
200 Ribu Pasien Sembuh
Lebih 200 ribu jiwa berhasil sembuh dari Corona hari Ini, Amerika Serikat catatkan kasus tertinggi.
Pandemi virus Corona menghinggapi hampir seluruh belahan dunia.
Meski demikian hingga 5 April 2020 angka pasien yang sembuh dari virus Corona mencapai lebih dari 200 ribu jiwa.
Berikut update data kasus corona di seluruh dunia, Minggu (5 April 2020), pukul 11.40 WIB.
Berdasarkan data situs worldometers.info/coronavirus, terdapat 1.202.435 orang terinfeksi covid-19.
Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia adalah 64.729 dan pasien sembuh sebanyak 246.638.
• Kasus Virus Corona Capai 2.092, Achmad Yurianto Waspadai Warga Golongan Ini Terus Tularkan Covid-19
• Virus Corona di Jakarta Tembus 1.071 Kasus, Anies Baswedan Larang Warga Kenakan Masker Medis
• Positif Virus Corona, Begini Kondisi Pengganti Fakhri Husaini di Timnas U-19, Asisten Shin Tae-yong
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan jumlah pasien Covid-19 terbanyak, yakni 311.635 kasus.
Hingga pukul 11.40 WIB, tercatat penambahan kasus baru sebanyak 278 di Amerika.
Kemudian, jumlah pasien yang meninggal sebanyak 8.454.
Selanjutnya, negara urutan kedua yakni Spanyol tercatat ada 126.168 kasus terkonfirmasi.
Sementara itu, ada penambahan 18 kasus baru di Bolivia, 4 kasus baru dan 7 kematian baru di Honduras pada Minggu, 5 April 2020.
Selain itu, 8 kasus baru di Paraguay, 85 kasus baru dan 4 kematian baru di Australia.
Di Indonesia, kasus terkonfirmasi sebanyak 2.092 kasus, 150 orang dinyatakan sembuh, dan 191 jiwa meninggal.
Berdasarkan data covid19.go.id, ada 1.751 dalam perawatan.
Berikut data terbaru korban virus corona per Minggu, 5 April 2020, dikutip Tribunnews.com dari worldometers.info:
1. Amerika Serikat
Jumlah kasus: 311.635
Meninggal: 8.452
Sembuh: 14.825
2. Spanyol
Terinfeksi: 126.168
Kematian: 11.947
Sembuh: 34.219
3. Italia
Terinfeksi: 124.632
Kematian: 15.362
Sembuh: 20.996
4. Jerman
Terinfeksi: 96.092
Kematian: 1.444
Sembuh: 26.400
5. Perancis
Terinfeksi: 89.953
Kematian: 7.560
Sembuh: 15.438
6. China
Terinfeksi: 81.669
Kematian: 3.329
Sembuh: 76.964
7. Iran
Terinfeksi: 55.743
Kematian: 3.452
Sembuh: 19.736
8. Inggris
Terinfeksi: 41.903
Kematian: 4.313
Sembuh: 135
9. Turki
Terinfeksi: 23.934
Kematian: 501
Sembuh: 786
10. Brazil
Terinfeksi: 10.360
Kematian: 183
Sembuh: 6.463
11. Swiss
Terinfeksi: 20.505
Kematian: 666
Sembuh: 6.415
12. Belgium
Terinfeksi: 18.431
Kematian: 1.283
Sembuh: 3.247
13. Belanda
Terinfeksi: 16.627
Kematian: 1.651
Sembuh: 250
14. Austria
Terinfeksi: 11.781
Kematian: 186
Sembuh: 2.507
15. Kanada
Terinfeksi: 13.912
Kematian: 231
Sembuh: 2.595
16. Portugal
Terinfeksi: 10.524
Kematian: 266
Sembuh: 75
17. Brazil
Terinfeksi: 10.360
Kematian: 445
Sembuh: 127
18. Korea Selatan
Terinfeksi: 10.237
Kematian: 183
Sembuh: 6.463
19. Israel
Terinfeksi: 7.851
Kematian: 44
Sembuh: 427
20. Swedia
Terinfeksi: 6.443
Kematian: 373
Sembuh: 205
Data selengkapnya >>> KLIK
Penelitian terbaru WHO, dampak serius Virus Corona bagi usia muda
Selama ini publik disuguhkan informasi bahwa Virus Corona atau covid-19 hanya berbahaya bagi lansia terutama yang memiliki riwayat penyakit bawaan lainnya.
Namun, ternyata, penelitian WHO mengungkap tak sedikit usia muda yang meninggal akibat covid-19, meski tak memiliki penyakit bawaan.
Para ilmuwan pun terus memelajari perilaku Virus Corona.
Virus Corona kini tak hanya mematikan bagi orangtua, tetapi juga orang muda.
Hal tersebut disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO), setelah melihat semakin banyak orang muda sekarat dan meninggal karena covid-19.
“Kami melihat semakin banyak individu yang lebih muda yang menderita penyakit parah,” Dr. Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO di Jenewa mengutip dari CNBC, Sabtu (4/4/2020).
“Kami telah melihat beberapa data dari sejumlah negara di seluruh Eropa tempat orang-orang yang berusia lebih muda meninggal.
Beberapa dari orang-orang itu memiliki kondisi mendasar, tetapi beberapa tidak. ”
Masih banyak yang tidak diketahui tentang Virus Corona, termasuk mengapa penyakit ini berkembang menjadi penyakit parah pada beberapa individu tetapi tidak pada yang lain, kata Van Kerhove.
Dia menambahkan bahwa ketika virus menyebar ke lebih banyak negara dan lebih banyak data klinis dikumpulkan, para peneliti belajar tentang perilaku Virus Corona ini.
Sebagian besar orang dengan penyakit parah dalam perawatan intensif cenderung lebih tua atau memiliki kondisi yang mendasarinya, katanya.
"Tapi yang kita lihat di beberapa negara adalah bahwa ada individu yang berusia 30-an, yang berusia 40-an, yang berusia 50-an tahun yang berada di ICU dan yang telah meninggal."
Dia menambahkan bahwa ketika virus menyebar ke lebih banyak negara dan lebih banyak data klinis dikumpulkan, para peneliti belajar tentang perilaku Virus Corona ini.
Sebagian besar orang dengan penyakit parah dalam perawatan intensif cenderung lebih tua atau memiliki kondisi yang mendasarinya, katanya.
"Tapi yang kita lihat di beberapa negara adalah bahwa ada individu yang berusia 30-an, yang berusia 40-an, yang berusia 50-an tahun yang berada di ICU dan yang telah meninggal."
Adalah suatu kesalahan untuk percaya bahwa virus hanya berdampak parah pada orang tua dan orang-orang dengan kondisi yang mendasarinya, tambah Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan WHO.
Di Italia, salah satu wabah terbesar di dunia, 10% hingga 15% dari semua orang dalam perawatan intensif berusia di bawah 50 tahun.
Di Korea, ia menambahkan, satu dari enam kematian terjadi pada orang di bawah usia 60 tahun.
"Ada kecenderungan selama beberapa bulan terakhir, sikap yang hampir meremehkan, untuk mengatakan, 'Ya, penyakit ini parah pada orang tua, dan itu baik-baik saja pada orang yang lebih muda,'" kata Ryan.
"Kami secara kolektif telah hidup di dunia tempat kami mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa penyakit ini ringan pada orang muda dan lebih parah pada orang tua, dan di situlah masalahnya."
Ryan mengulangi betapa pentingnya bagi kaum muda untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus, tidak hanya untuk melindungi diri mereka sendiri.
Tetapi juga untuk menahan penyebaran dan melindungi orang lain yang lebih rentan.
WHO sebelumnya telah memperingatkan bahwa virus itu dapat menginfeksi orang-orang muda, meskipun mungkin lebih jarang.
Virus Corona juga dapat berkembang menjadi penyakit yang parah dan mengancam jiwa.
• Waspadai Gejala Spesifik Baru Infeksi Virus Corona, Covid-19 Beri Sensasi Ini Pada Punggung dan Dada
• Penelitian Terbaru WHO, Dampak Serius Virus Corona Bagi Usia Muda, Bisa Sekarat Hingga Mati
• Virus Corona di Jakarta Tembus 1.071 Kasus, Anies Baswedan Larang Warga Kenakan Masker Medis
Bulan lalu, para pejabat kesehatan dunia merujuk sebuah penelitian di China yang mengamati 2.143 kasus anak-anak dengan covid-19, yang dikonfirmasi atau diduga yang dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China antara 16 Januari dan 8 Februari.
Studi itu menunjukkan bahwa lebih dari 90% kasus adalah kasus tanpa gejala, ringan, atau sedang.
Namun, hampir 6% dari kasus anak-anak itu parah atau kritis, dibandingkan dengan 18,5% untuk orang dewasa.
"Saya pikir buktinya ada di sana selama ini, bahwa ada spektrum keparahan, dan itu jelas lebih parah pada kelompok usia yang lebih tua.
Tetapi ada spektrum keparahan pada orang yang lebih muda juga," kata Ryan. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)
IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Corona di Dunia Hari Ini, 5 April 2020: Lebih dari 200 Ribu Jiwa Berhasil Disembuhkan, dan tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Sudah Dinyatakan Sembuh, Pasien 03 di Lampung Beri Semangat Pasien Lain Lawan Corona