Wawancara Eksklusif

Kisah Cak To Tailor and Gallery Lawan Corona, dari Penjahit Baju Pengantin Kini Buat Baju Hazmat

Cak To Tailor and Gallery menjahit dan mendistribusikan APD berupa baju hazmat ke Rumah Sakit Umum Kota Tarakan ( RSUKT ).

Penulis: Risnawati | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM/RISNAWATI
Cak To Tailor And Gallery produksi APD berupa baju hazmat untuk tenaga medis Kota Tarakan. 

Bikinnya apakah pakai peralatan khusus atau cuma mesin jahit biasa?

Cuma mesin jahit biasa.

Untuk 1 harinya bisa produksi berapa?

Bisa 10 pieces, untuk kita bertiga itu 10 pieces bisa selesai sehari.

Anda membuka donasi bagi warga yang menyumbang, sudah banyakkah yang menyumbang selama membuka donasi?

Alhamdulillah untuk saat ini kita masih menerima bantuan dari teman-teman di Dinas Kesehatan ada juga donasi-dinasi pribadi yang mungkin dari tetangga, kerabat tapi untuk masyarakat umum kita belum nerima.

Untuk donasinya sendiri, cukupkah untuk membuat baju hazmat?

Alhamdulillah cukup, kita sudah upaya mengelolah keuangan yang kita terima itu 100% kita belikan untuk bahan, jadi untuk biaya produksi hanya di bahan aja, untuk jasa kita tidak ambil sama sekali.

Untuk 1 baju hazmatnya itu memerlukan biaya berapa?

Kisaran Rp. 80.000 sampai Rp. 100.000 untuk 1 baju.

Apakah pendistribusian ini gratis kepada pihak rumah sakit saja atau bagaimana?

Untuk awal kita mendistribusikan ke rumah sakit itu gratis untuk selanjutnya APD yang kita hasilkan nanti 100% juga gratis tapi melalui gugus tugas di Dinas Kesehatan.

Jadi nanti diberikan ke gugus tugas langsung?

Iya jadi nanti tinggal gugus tugas yang membagikan dimana diprioritaskan untuk penggunaan ADP tersebut.

Berarti tidak langsung ke rumah sakit gitu ya?

Tidak.

Pendistribusian baju ini sudah kemana saja dan berapa banyak, ada target pendistribusian selanjutnya?

Ya untuk pendistribusian awal kita sudah mendistribusikan sebanyak 20 pieces APD itu ke Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) dan saat ini kita masih produksi.

Pokoknya kita produksi sampai seberapa yang kita mampu dan seberapa yang kita dapat donasi yang kita terima itu semua akan kita serahkan ke gugus tugas, bagaimana nanti selanjutnya gugus tugaslah yang berhak untuk mendistribusikan kepihak-pihak yang membutuhkan, mungkin bisa ke rumah sakit kota Tarakan bisa juga ke puskesmas.

Kita ndak ada target, semampunya kita bekerja dan semampunya kita mendapatkan donasi.

Adakah kendala yang ditemui selama membuat baju hazmat ini dan bagaimana solusinya?

Sejauh ini sih Alhamdulillah belum ada kendala, cuma kita hanya terkejar masalah bahan sama tenaga, ada berapa bahan yang kita tidak bisa dapatkan karena kondisinya juga berapa toko bahan di Tarakan sudah tutup.

Tarakan menjadi daerah di Kaltara dengan pasien positif terbanyak, apa harapan anda terutama lewat pembuatan baju hazmat ini?

Yang pertama harapan saya mewakili teman-teman di Cak To Tailor and Gallery, semoga pandemi corona ini cepat berakhir.

Dan sebagai salah satu pegaewai instansi kesehatan juga saya mungkin hanya bisa berkata saat ini kami di Dinas Kesehatan dan teman-teman kami yang bekerja di rumah sakit maupun puskesmas, segala upaya sudah bekerja untuk melindungi masyarakat kota Tarakan.

Tetapi kita jangan lupa bahwa kamipun, teman-teman medis, maupun para medis punya hak untuk dilindungi dan di sinilah kami, di Cak To Tailor and Gallery berusaha memberikan perlindungan buat teman-teman medis maupun paramedis dengan kemampuan yang kami miliki.

IKUTI >> Update Virus Corona

IKUTI >> Update Virus Corona di Tarakan

( TribunKaltim.co / Risnawati )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved