Ingin Serang Satgas Yonif 755 TNI, Anggota Sabhara dan Reskrim Polisi Ini Justru Tewas Tertembak
Bentrok TNI- Polri bermula dari ingin serang Satgas Yonif 755 TNI, akibatnya anggota Sabhara dan Reskrim polisi ini justru tewas tertembak
Briptu Alexander Ndun, anggota Satuan Reskrim, mengalami luka tembak pada paha kiri.
Sementara, dua anggota polisi yang terluka yakni Bripka Alva Titaley, anggota Satuan Reskrim Polsek Membramo Tengah, mengalami luka tembak pada paha kiri sebanyak satu kali, dan Brigpol Robert Marien anggota SPKT, mengalami luka tembak pada punggung belakang sebanyak tiga kali.
Menurut Kamal, seluruh korban telah berada di Rumah Sakit Kawera Kasonaweja.
Sampai dengan saat ini Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjend TNI Herman Asaribab, dan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw sedang menurunkan tim gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP, dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologis yang sebenarnya.
Kamal memastikan situasi sudah kondusif pasca insiden tersebut.
"Situasi pasca kejadian tersebut saat ini sudah kondusif," kata Kamal.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel CPL Eko Daryanto juga membenarkan peristiwa itu.
Menurutnya, pertikaian itu akibat salah paham.
Namun, saat ini Kodam XVII/Cenderawasih maupun Polda Papua telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan.
"Sampai dengan keterangan pers ini diterbitkan pihak Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua sedang menurunkan tim gabungan untuk melakukan penyelidikan di TKP dalam rangka mendapatkan keterangan, fakta-fakta kronologis yang sebenarnya," kata Eko dalam keterangan tertulisnya, Minggu siang.
• Kondisi Terkini Kapolsek dan Anak Buah yang Jadi Korban Bentrok TNI vs Polisi, Danrem Jenguk Warga
Penjelasan Kapolda Papua
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, bentrokan terjadi berawal dari kesalahpahaman.
"Memang betul ada pertikaian yang berawal dari kesalahpahaman hingga menyebabkan dua anggota Polres Mamberamo Raya meninggal," kata Waterpauw, saat dihubungi, Minggu.
Dikutip Kompas.com dari Antaranews.com, menurut Waterpauw, insiden yang terjadi Minggu dini hari itu sebetulnya sudah diselesaikan pada Sabtu (11/4/2020) sekitar pukul 23.00 WIT.
"Dari laporan yang diterima, terungkap bahwa anggota yang meninggal itu bersama empat rekannya pada Minggu dini hari menyeberang ke Kasonaweja dan berupaya menyerang," katanya dikutip dari Kompas.com dari Antaranews.com.