Pertamina EP Field Tarakan Kalimantan Utara Peduli Pendidikan Sekolah Adat Punan Semeriot

PT. Pertamina EP Field Tarakan kembali menjalankan program Corporate Social Reponsibility (CSR) di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal.

Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.co/HO Pertamina EP Field Tarakan
Anak-Anak Sumeriot saat melakukan kegiatan membaca di rumah bapak Gading, tetua masyarakat Sumeriot. 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN – Setelah sukses membina Sekolah Tapal Batas yang berada di Sebatik Kabupaten Nunukan, PT. Pertamina EP Field Tarakan kembali menjalankan program Corporate Social Reponsibility ( CSR ) di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T).

Yaitu di Sekolah Adat Punan Semeriot, yang berada di Desa Ujang, RT 003, Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Lokasi sekolah ini sangatlah sulit untuk dijangkau karena membutuhkan waktu sekitar 8 jam dari Tarakan, 4 jam perjalanan menuju ke Sekatak.

Kemudian dibutuhkan waktu selema 4 jam lagi untuk dapat sampai ke Semeriot. Tapi tentunya harus menggunakan perahu ketinting untuk menuju ke lokasi tersebut.

Perjalanan yang memakan waktu panjang itu tak mengalahkan semangat para perwakilan PT. Pertamina EP Asset 5 Field Tarakan untuk menuju Sekolah Adat Punan Semeriot itu.

BACA JUGA:

 BIN Buka Lowongan Kerja untuk Tim Penanganan Tes Covid-19, Simak Syarat dan Jadwal, Bisa jadi PNS

 Satgas Kampung Siaga Covid-19 Pesona Bukit Batuah dan Taman Sari Santuni Korban PHK, Berikan Sembako

Diketahui, Sekolah Adat Punan Semeriot belum memiliki sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang layak, terlebih lagi tidak adanya listrik dan jaringan telekomunikasi di lokasi tersebut.

Sebagai informasi, Sekolah Adat Punan Semeriot ini didirikan oleh Sri Tiawati pada 12 Desember 2015 dan diresmikan oleh pemerintah daerah setahun kemudian.

Diceritakan oleh salah satu perwakilan PT. Pertamina EP Asset 5 Field Tarakan, Anton Humala Doloksaribu bahwa Sri Tiawati bertemu pertama kalinya dengan anak-anak Semeriot berawal saat dirinya melakukan kegiatan pemetaan wilayah adat di daerah tersebut.

"Dia (Sri Tiawati) bilang kalau dia merasa prihatin karena anak-anak disana tidak ada yang bisa membaca dan menulis apalagi menempuh pendidikan secara formal,” ujar Legal & Relation Assistant Manager, Anton Humala Doloksaribu, Minggu (12/4/2020).

Anak-Anak Sumeriot saat melakukan kegiatan membaca di rumah bapak Gading, tetua masyarakat Sumeriot.
Bentuk wujud rumah anak-Anak Sumeriot saat melakukan kegiatan membaca di rumah bapak Gading, tetua masyarakat Sumeriot. (TribunKaltim.co/HO Pertamina EP Field Tarakan)

Jumlah murid di sekolah tersebut yaitu 105 anak, namun yang rutin hadir hanya 20 anak saja karena sebagian besar ikut orang tua untuk berladang.

Ia mengatakan, rombongan PT. Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field berkesempatan melihat kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut, dan tentunya kedatangan mereka disambut suka cita oleh Gading selaku tetua masyarakat setempat.

“Kegiatan kita selama di sana itu di rumah bapak Gading, karena memang belum ada ruangan khusus untuk belajar mengajar, kita juga memberikan bantuan berupa buku pelajaran, ensiklopedia anak-anak, dan pakaian," jelasnya

Tidak hanya itu, rombongan juga mengajarkan anak-anak di Sekolah Adat Punan Semeriot membaca, menulis hingga bercerita. Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kontribusi PT. Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field dalam bidang pendidikan.

"Sekolah ini (Adat Punan Sameriot) bukan saja masuk kategori wilayah 3T, karena lokasinya yang sulit dari yang dibayangkan, sekolah tersebut masuk dalam analogi wilayah 10T,” pungkasnya

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved