Virus Corona
Pengakuan Pemuda di Labuan Bajo Berlumuran Darah Dianiaya Polisi, Anak Buah Idham Azis Arogan
pemuda di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur ( NTT ), berlumuran darah dianiaya polisi, anak buah Idham Azis dituding bertindak arogan
Kapolres Manggarai Barat AKBP Handoyo Santoso telah melibatkan Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk menyelidiki dugaan kekerasan yang dilakukan oknum polisi kepada pemuda itu.
"Menindaklanjuti laporan yang sudah beredar di tengah masyarakat, adanya indikasi tindakan arogan oleh oknum petugas, maka Kapolres Mabar memerintahkan Seksi Propam untuk memeriksa dan menindak tegas oknum tersebut," jelas Handoyo dalam rilis tertulis yang diterima Kompas.com.
Handoyo mengklarifikasi insiden itu.
Menurutnya, polisi menerima laporan dari masyarakat tentang pemuda yang berkumpul dan meminum minuman beralkohol jenis sopi di Pendopo depan SMK Stella Maris, Labuan Bajo.
Informasi itu diterima sekitar pukul 23.00 WITA.
Petugas pun menuju lokasi menindaklanjuti laporan masyarakat itu.
• Tak Main-main, Kapolri Idham Azis dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto Tegas Soal Jenazah Virus Corona
Handoyo menjamin, petugas yang bergerak ke lokasi telah dibekali informasi tentang imbauan pemerintah terkait larangan berkumpul untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Saat petugas tiba di lokasi, sembilan pemuda itu mengonsumsi minuman beralkohol.
Petugas pun menegur mereka.
Tapi, teguran itu tak diindahkan. Petugas terpaksa membawa sembilan pemuda itu ke Polres Mabar.
Dari hasil pemeriksaan, sembilan pemuda itu mengaku mengonsumsi minumam beralkohol jenis sopi di Warung Pendopo.
"Mereka mengakui, delapan orang dari sembilan pemuda tersebut tiba di Labuan Bajo pada Sabtu, 11 April 2020.
Enam orang melalui jalan darat dari Bali, dari Surabaya satu orang, dan dari Lombok satu orang," ungkap Handoyo.
Handoyo menyebut, para pemuda tersebut sudah mengetahui larangan pemerintah agar tidak berkumpul.
Setelah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan covid-19 Kabupaten Manggarai Barat, para pemuda itu pun diinapkan ke tempat karantina milik pemerintah setempat.