Virus Corona
Peneliti Temukan Alasan Virus Corona Cepat Sekali Menular, Berbeda Sekali dengan SARS
Sejumlah peneliti di Jerman menemukan alasan mengapa penularan virus Corona di masyarakat cepat sekali.
"Secara keseluruhan, hal-hal ini menunjukkan adanya replikasi virus secara aktif pada jaringan saluran pernapasan atas," tulis mereka.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Christian Drosten dari Charité University Hospital di Berlin dan Clemens Wendtner dari Schwabing Clinic di Munich ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature mencoba menjelaskan temuan mereka dengan mengutip hasil penelitian Fudan University di Shanghai.
Hasil penelitian Fudan University yang dipublikasikan pada bulan lalu menemukan bahwa meskipun mirip dengan virus SARS, tonjolan mahkota (spike) pada virus penyebab Covid-19 memiliki fitur-fitur khusus yang membuatnya lebih mudah mengikat pada reseptor sel manusia yang disebut ACE2.
Fitur inilah, ujar tim peneliti Jerman, yang membuat Covid-19 bisa hidup dan mereplikasi diri di saluran pernapasan atas yang memiliki lebih sedikit reseptor ACE2 daripada paru-paru.
• Karni Ilyas Dukung Langkah Jokowi Tangani Corona Saya Sudah Melihat Kemungkinan-kemungkinan Ini
• Ramalan Zodiak Cinta Selasa 14 April 2020, Gemini Bertemu Orang Spesial, Libra Dapat Kejutan
• Bukan ke Anies Baswedan, Jokowi Justru Minta Kapolri Idham Azis Pastikan Program Ini Berjalan di DKI
Hasil Investigasi ungkap kronologi penularan Virus Corona tanpa gejala di Singapura
Baru-baru ini Singapura mengungkap hasil Investigasi terkait kronologi penularan Virus Corona tanpa gejala atau presimptomatik.
Kasus penularan Virus Corona tanpa gejala ini menjadi perhatian lantaran banyak dari kasus yang terjadi dikarenakan hal sepele.
Sejumlah ahli menyebutkan, salah satu yang membuat Virus Corona sulit dibendung adalah adanya penularan tanpa gejala atau asimptomatik dan presimptomatik.
Penularan tanpa gejala sudah ditemukan di China dan beberapa negara lainnya.
Melansir Vox, 3 April 2020, sebuah Investigasi dari Singapura menunjukkan gambaran paling jelas tentang bagaimana orang-orang saling menulari sebelum mereka sadar bahwa mereka sakit.
Para peneliti meneliti 243 kasus Virus Corona yang dikonfirmasi di Singapura antara 23 Januari hingga 16 Maret 2020.
Mereka menemukan 7 klaster kasus dengan 10 infeksi yang dikaitkan dengan penularan Virus Corona tanpa gejala.
Klaster pertama: pasangan dari Wuhan
Para peneliti menemukan pasangan suami dan istri melakukan perjalanan pada 19 Januari 2020 dari Wuhan ke Singapura.
Mereka mengunjungi sebuah gereja pada hari yang sama.