Virus Corona
Anak Buah Idham Azis Beber Peran 3 Orang yang Menolak Pemakaman Jenazah Korban Covid-19 di Banyumas
Anak Buah Idham Azis beber peran 3 orang yang menolak pemakaman jenazah korban Virus Corona covid-19 di Banyumas, Jawa Tengah
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar F Sutisna membeberkan peran masing-masing pelaku.
KH diduga menjadi provokator dalam penolakan yang terjadi pada Selasa (31/3/2020).
Sedangkan KA dan SL diduga merupakan orang yang menghalangi ambulans masuk ke kawasan pemakaman.
"Atas perbuatannya mereka dijerat pasal 212 KUHP dan 214 KUHP serta pasal 14 ayat 1 UU No 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit," kata Iskandar saat dikonfirmasi, Selasa (14/4/2020).
Sementara itu, Bupati Banyumas meminta maaf kepada masyarakat atas penolakan pemakaman pasien positif Virus Corona yang terjadi di wilayahnya.
"Saya mohon maaf kepada seluruh warga masyarakat atas kejadian pemakaman, mungkin karena kami kurang sosialisasi dan mengedukasi masyarakat dengan baik," kata Husein melalui video di akun Instagram pribadinya, Rabu (1/4/2020) malam.
• Miris, Kewalahan Urus Jenazah Korban Covid-19, Negara Ini Bagikan Kardus untuk Pengganti Peti Mati
Di video tersebut ia mengatakan bahwa penularan corona lebih berbahaya antara orang yang masih hidup karena penularan dapat terjadi melalui bersin dan batuk.
"Sebab orang hidup itu bisa bicara, bisa batuk dan bisa bersin. Sedangkan orang meninggal tidak bisa sama sekali," ujar Husein.
Dia berharap hal serupa tak terjadi di wilayahnya.
"Virus itu kalau orangnya meninggal, maka dalam waktu tujuh sampai sembilan jam akan mati. Jasadnya tidak ada virus."
"Kita itu sudah jelaskan berkali-kali, ilmu itu ada. Saya doakan almarhum husnul khotimah," kata Husein.
Ia berencana menggandeng ahli untuk memberikan penjelasan pada masyarakat tentang jenazah yang terinfeksi virus.
"Ini masyarakat yang belum tahu, akan berdiskusi dengan pakar tentang itu kemudian disampaikan kepada masyarakat bahwa virus itu di dalam jenazah, begitu masuk tanah maka virusnya juga mati."
"Tidak akan kemudian berkembang biak dan menjalar itu tidak, mungkin itu yang kemudian masyarakat belum mengerti," jelas Husein.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga angkat bicara soal masalah tesebut yang terjadi di sejumlah daerah.