Virus Corona
Di ILC, Anies Baswedan Beri 2 Pilihan ke Rakyat Kecil, Beber 1.000 Lebih Pemakaman Protokol Covid-19
Di ILC, Anies Baswedan memberi 2 pilihan ke rakyat kecil, beber 1.000 lebih pemakaman dengan protokol covid-19.
TRIBUNKALTIM.CO - Di ILC, Anies Baswedan memberi 2 pilihan ke rakyat kecil, beber 1.000 lebih pemakaman dengan protokol covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta semua pihak taat menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
Kendati konsekuensinya, rakyat kecil harus kehilangan penghasilan akibat Virus Corona atau covid-19.
Hal ini diungkapkan Anies Baswedan di acara Indonesia Lawyers Club atau ILC.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta agar semua pihak bersabar terkait masalah yang menimpa Indonesia akibat Virus Corona.
Anies Baswedan meminta agar masyarakat mau disiplin menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)..
• Bukan Andi Taufan, Stafsus Milenial Jokowi Pilih Mundur Usai Ruang Guru Jadi Mitra Kartu Pra Kerja
• Lebih Dulu dari Jokowi, Diam-Diam, Anies Baswedan Sudah Antisipasi Virus Corona Jakarta, Ada Kodenya
• Jokowi Dapat Ancaman dari BEM Seluruh Indonesia, Bakal Lancarkan Aksi Andai Presiden Tak Lakukan Ini
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (14/4/2020), mulanya Anies Baswedan memberikan dua pilihan kepada masyarakat.
Dalam kesempatan sejumlah masyarakat yang terdampak Virus Corona juga datang, termasuk pedagang kaki lima yang sempat mengungkap keadaannya akibat wabah tersebut.
Pilih disiplin menerapkan PSBB hingga masalah Virus Corona cepat selesai atau dibuat longgar namun masalah ini tidak segera selesai.
Sedangkan, masalah Virus Corona tak hanya menyangkut dunia kesehatan.
Lantas, Anies Baswedan meminta masyarakat bisa meniru apa yang terjadi di Vietnam dan Selandia Baru.
Di sana, masalah Virus Corona relatif bisa teratasi dengan baik.
"Pilihannya sekarang Bang Karni Ilyas, disiplin supaya cepat selesai atau kita longgar, rileks tapi butuh waktu lama."
"Contohnya ada lihat Vietnam, lihat Selandia Baru mereka lakukan amat disiplin, amat ketat, tapi sekarang mereka sudah mulai bisa mengatakan, kami mulai terbebas," ungkap Gubernur 50 tahun ini.
Jika peraturan PSBB dibuat santai maka yang terjadi adalah wabah Virus Corona akan terjadi lebih lama.
"Atau kita pilih dibuat longgar, dengan cara longgar memang sebagian masih bekerja, sebagian masih beraktifitas, tetapi dampaknya menjadi lebih panjang," ucapnya.
Menurutnya penderitaan akibat Virus Corona terjadi kepada semua orang.
"Nah kami meresa penderitaan yang harus dialami oleh kita semua jangan diperpanjang, kita disiplinkan, kita tuntaskan cepat, sesudah itu kita bangkitkan kembali," pungkasnya.
Lalu, ia meyakinkan masyarakat bahwa pemasukan yang hilang akibat Virus Corona akan tetap kembali.
Namun, nyawa yang hilang akibat wabah tersebut tentu tak bisa dihidupkan lagi.
"Seperti yang saya katakan tadi pekerjaan yang sekarang hilang, Insya Allah nanti dapat gantinya dan mudah-mudahan lebih baik."
"Tapi saudara-saudara kita yang sudah terlanjur dimakamkan tidak bisa dikembalikan," ujar dia.
Anies mengakui hal ini tak mudah, namun Gubernur lulusan Universitas Gadjah Mada ini percaya bahwa masyarakat Indonesia bisa menghadapinya.
Lalu, ia menyinggung soalnya banyaknya pendatang dari luar daerah Jakarta yang kemudian tinggal di Ibu Kota.
"Nah ini pilihan yang tidak mudah ini perjalanan yang tidak ringan, tapi saya perlu sampaikan pada semua Bang Karni."
"Bangsa ini itu bangsa petarung, bangsa kuat dan ini yang datang ke Jakarta, dari Solok, dari (daerah) sulit air, dari banyak tempat di Indonesia berada di Jakarta, semua orang tangguh," singgung Anies.
• Prediksi covid-19: Jumlah bisa Mencapai 1,3 Juta Kasus, Puncak Pandemi Mei 2020 dan Gelombang Kedua
Menurutnya, para pendatang itu sosok yang tangguh berani bertahan hidup di Jakarta.
Sehingga, Anies yakin bahwa masyarakatnya di Jakarta itu bisa melewati masalah wabah ini.
"Kalau tidak berani, tidak tangguh, tidak datang ke Jakarta memilih tantangan yang kecil."
"Karena itu saya percaya bahwa kita semua memiliki keyakinan, di balik hal yang berat ini bangsa kita punya tradisi menghadapi kesulitan dan berhasil melampaui dengan baik," pungkasnya.
Lebih Seribu Pemakaman Protokol covid-19
Pada kesempatan yang sama, Anies juga terang-terangan mengungkap peningkatan korban Virus Corona di wilayah Ibu Kota.
Dilansir TribunWow.com, Anies bahkan menyebut ada peningkatan signifikan kasus baru Virus Corona setiap minggunya.
Melihat kondisi tersebut, ia pun menyinggung peluang DKI Jakarta menyamai negara-negara lain yang tingkat kematiannya tinggi akibat Virus Corona.
Mulanya, Anies menyatakan wilayah DKI Jakarta mengalami peningkatan pemulasaran dan pemakaman menggunakan prosedur tetap (protap) Virus Corona.
"Satu setengah bulan ini kita melihat peningkatan pelayanan pemulasaran dan pelayanan pemakaman dengan menggunakan prosedur covid-19," kata Anies.
"Yang angkanya setiap minggu meningkat."
Terkait hal itu, Anies lantas menyebutkan data peningkatan pemulasaran dan pemakaman di wilayah DKI Jakarta.
Berawal dari dua orang, Anies Baswedan menyebut pemulasaran dan pemakaman itu meningkat hingga lebih dari seribu.
"Tanggal 6 Maret (2020) itu pertama kali ada yang meninggal dengan protap covid, jadi 8 Maret itu 1 kemudian 15 Maret 6, 22 Maret jadi 64," jelas Anies.
"29 Maret meningkat menjadi 283, 5 April menjadi 596, tanggal 12 April per minggu kemarin menjadi 926. Per hari ini sudah 1.012."
Dari ribuan jumlah pemulasaran dan pemakaman itu, Anies mengaku belum bisa melakukan tes covid-19 pada jenazah.
Namun, ia secara gamblang menyebut pihak rumah sakit meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan pemulasaran dan pemakaman dengan protap Virus Corona.
• Tak Minta Maaf, Nasib Said Didu Belum Aman, Luhut Binsar Pandjaitan Serahkan Kasusnya ke Sosok Ini
"Kita karena keterbatasan testing tidak bisa melakukan pengetesan atas itu semua, tetapi dokter dan rumah sakit meminta kepada pemprov untuk menyelenggarakan pemulasaran dan pemakaman dengan protap covid-19," tutur Anies.
"Tentu mereka punya dasar untuk meminta itu, nah kami menyaksikan di satu sisi peningkatan yang signifikan."
Tak hanya itu, Anies pun mengungkap jumlah kasus Virus Corona mengalami kenaikan setiap minggungnya.
Bahkan dari angka 2 kasus, kini melonjak drastis menjadi lebih dari 400 kasus.
"Dalam satu minggu itu bisa lebih dari 400 kasus sekarang, padahal bulan lalu hanya 2 lalu lompat 5, sekarang makin cepat," terang Anies Baswedan.
"Kalau kita tidak bertindak dengan cepat bukan tidak mungkin apa yang kita saksikan di negeri lain berulang di kita."
Melanjutkan penjelasannya, Anies Baswedan lantas mengimbau semua pihak untuk bersama-sama mencegah penularan Virus Corona.
Hal itu dinilainya efektif untuk menekan penambahan kasus dan jumlah pasien Virus Corona yang ditangani para tenaga medis.
"Dan pertahanan terdepan dalam menghadapi covid adalah kita sendiri, bukan tenaga medis," jelas Anies.
"Tenaga medis itu pertahanan terakhir, kalau kita tidak berhasil melakukan pencegahan penularan maka pasien akan meningkat karena yang tertular bertambah," tukasnya.
IKUTI >> Update virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Di Depan Pedagang PKL, Anies Baswedan: Kalau Tidak berani dan Tak Tangguh, Tidak Datang ke Jakarta, https://wow.tribunnews.com/2020/04/15/di-depan-pedagang-pkl-anies-baswedan-kalau-tidak-berani-dan-tak-tangguh-tidak-datang-ke-jakarta?page=all.