Virus Corona di Kukar
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kukar Akui Ada Pasien PDP Meninggal, Penjelasannya
Dr Martina Yulianti jubir penanganan Covid-19 mengatakan ada seorang PDP yang dirawat di RSUD AM Parikesit meninggal, Selasa (15/4/2020).sore kemarin.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid- 19 Kutai Kartanegara atau Kukar Dr Martina Yulianti, Sp. PD, FINASIM, MARS mengatakan ada seorang PDP yang dirawat di RSUD AM Parikesit meninggal, Selasa (15/4/2020).sore kemarin.
Ketika diwawancarai oleh awak media melalui aplikasi Zoom, Martina Yulianti mengatakan pasien ini memiliki gejala batuk dan demam. Hal tersebut semakin diperkuat ketika pasien perempuan berusia 45 tahun tersebut sebelumnya datang dari wilayah Jawa Timur.
Langsung saja pasien berdomisili di kecamatan Loa Kulu tersebut diperiksa langsung di karantina di rumah sakit pada tanggal 8 April 2020. Namun takdir berkata lain, perempuan tersebut menghembuskan napas terakhir pada Selasa Sore.
Meskipun hasil tes swab belum terkonfirmasi apakah pasien ini positif atau tidak, pihaknya menguburkan jenazah dengan protokol penguburan pasien positif. "Minimal jarak 500 meter dari perumahan penduduk dan minimal 50 meter dari sumber air minum penduduk," kata Martina Yulianti.
• Ini Dugaan Penyebab Meninggalnya PDP di Kukar, Martina Yulianti Sebut Hasil Rapid Test Negatif
• Dampak Wabah Virus Corona, Pesta Adat Erau di Kukar Terancam Batal Terlaksana Tahun Ini
• Usai Dikarantina 14 Hari di Hotel Grand Elty, Ratusan Pelajar Mahasiswa Kukar Ini Dipulangkan
Alasan penguburan jenazah dengan protokol penguburan jenazah positif Corona dikarenakan untuk tindakan preventif. "Yang pertama pasien kondisi masih sadar dengan keluhan batuk, demam dan riwayat perjalanan dari jawa Timur. Dalam beberapa hari perawatan pasien mengalami keburukan. Sehingga kami lakukan rapid test hasilnya negatif," katanya.
Karena kondisi pasien semakin memburuk maka perawat melakukan tes swab ke pasien tersebut. "Minggu kita lakukan tes swab sambil menunggu hasil tes. Sore tadi meninggal," kata Martina Yulianti. Setelah dikomunikasikan dengan RT pasien tersebut tinggal, akhirnya pasien tersebut diperbolehkan dimakamkan di lokasi pemakaman yang tak jauh dari tempat tinggal pasien tersebut.
"Kita minta izin dimakamkan dengan tata cara Covid-19. Antisipasi saat keluar swabnya hasilnya positif. RT dan warga mengizinkan," ucapnya. (jnp)
IKUTI >> Update Virus Corona
IKUTI >> Update Virus Corona di Kukar