Respon Panglima TNI Kala Dicecar DPR Soal Bentrok Prajurit vs Polisi, 3 Anak Buah Idham Azis Tewas
Respon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kala dicecar DPR RI soal bentrok prajurit vs polisi, 3 anak buah Idham Azis tewas
TRIBUNKALTIM.CO - Respon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kala dicecar DPR RI soal bentrok prajurit vs polisi, 3 anak buah Idham Azis tewas.
Peristiwa bentrok berdarah antara TNI dan Polri di Mamberamo Raya, Papua, disesalkan banyak pihak.
Komisi I DPR RI meminta respon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto perihal bentrok yang menewaskan 3 polisi, tersebut.
Diketahui, bentrok terjadi antara satgas Yonif 755 dengan personel di Polres Mamberamo Raya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk tim investigasi untuk mengusut peristiwa bentrokan antara anggota TNI dan Polri di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua pada Minggu (12/4/2020) lalu.
Hal itu diungkapkan oleh Hadi dalam rapat kerja dengan Komisi I melalui konferensi video, Rabu (15/4/2020).
• Heboh! Ariel NOAH Diam-diam Menikah dengan Pendangdut Putri Jamila? Ini Fakta di Balik Foto Beredar
• Lebih Dulu dari Jokowi, Diam-Diam, Anies Baswedan Sudah Antisipasi Virus Corona Jakarta, Ada Kodenya
• Jokowi Dapat Ancaman dari BEM Seluruh Indonesia, Bakal Lancarkan Aksi Andai Presiden Tak Lakukan Ini
Awalnya, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Yen Permenas Mandesa meminta penjelasan dari Panglima TNI terkait bentrokan tersebut.
Menanggapi hal itu, Hadi mengatakan, belum bisa menjelaskan secara detail.
Sebab, ia baru bisa menjelaskan kasus tersebut setelah tim investigasi mengumpulkan data dan fakta di lapangan.
"Untuk Papua akan kita jawab tersendiri setelah tim investigasi yang saat ini bekerja di Papua sudah menemukan data dan fakta di lapangan, maaf," kata Hadi Tjahjanto.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi I Meutya Hafid menyampaikan, rasa prihatin atas peristiwa tersebut.
"Terkait investigasi insiden di Papua yang memang kami catat juga kita prihatin sekali terhadap insiden di Papua yang terjadi bentrokan antara TNI/Polri, kata Meutya Hafid.
Ia juga meminta, Panglima TNI segera memberikan hasil investigasi terkait peristiwa tersebut kepada Komisi I.
"Kami juga meminta supaya update investigasi tolong disampaikan kepada komisi I secara tertulis saja," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, bentrok antara oknum TNI dan Polri terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, pada Minggu, pukul 07.40 WIT.