Respon Panglima TNI Kala Dicecar DPR Soal Bentrok Prajurit vs Polisi, 3 Anak Buah Idham Azis Tewas

Respon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kala dicecar DPR RI soal bentrok prajurit vs polisi, 3 anak buah Idham Azis tewas

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews
Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Idham Azis perintahkan pengamanan saat pemakaman jenazah pasien Virus Corona, Senin (13/4/2020) 

TRIBUNKALTIM.CO - Respon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kala dicecar DPR RI soal bentrok prajurit vs polisi, 3 anak buah Idham Azis tewas.

Peristiwa bentrok berdarah antara TNI dan Polri di Mamberamo Raya, Papua, disesalkan banyak pihak.

Komisi I DPR RI meminta respon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto perihal bentrok yang menewaskan 3 polisi, tersebut.

Diketahui, bentrok terjadi antara satgas Yonif 755 dengan personel di Polres Mamberamo Raya.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk tim investigasi untuk mengusut peristiwa bentrokan antara anggota TNI dan Polri di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua pada Minggu (12/4/2020) lalu.

Hal itu diungkapkan oleh Hadi dalam rapat kerja dengan Komisi I melalui konferensi video, Rabu (15/4/2020).

Heboh! Ariel NOAH Diam-diam Menikah dengan Pendangdut Putri Jamila? Ini Fakta di Balik Foto Beredar

Lebih Dulu dari Jokowi, Diam-Diam, Anies Baswedan Sudah Antisipasi Virus Corona Jakarta, Ada Kodenya

Jokowi Dapat Ancaman dari BEM Seluruh Indonesia, Bakal Lancarkan Aksi Andai Presiden Tak Lakukan Ini

Awalnya, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Yen Permenas Mandesa meminta penjelasan dari Panglima TNI terkait bentrokan tersebut.

Menanggapi hal itu, Hadi mengatakan, belum bisa menjelaskan secara detail.

Sebab, ia baru bisa menjelaskan kasus tersebut setelah tim investigasi mengumpulkan data dan fakta di lapangan.

"Untuk Papua akan kita jawab tersendiri setelah tim investigasi yang saat ini bekerja di Papua sudah menemukan data dan fakta di lapangan, maaf," kata Hadi Tjahjanto.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi I Meutya Hafid menyampaikan, rasa prihatin atas peristiwa tersebut.

"Terkait investigasi insiden di Papua yang memang kami catat juga kita prihatin sekali terhadap insiden di Papua yang terjadi bentrokan antara TNI/Polri, kata Meutya Hafid.

Ia juga meminta, Panglima TNI segera memberikan hasil investigasi terkait peristiwa tersebut kepada Komisi I.

"Kami juga meminta supaya update investigasi tolong disampaikan kepada komisi I secara tertulis saja," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, bentrok antara oknum TNI dan Polri terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, pada Minggu, pukul 07.40 WIT.

Bentrokan itu melibatkan oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya, di Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah.

Bukan Andi Taufan, Stafsus Milenial Jokowi Pilih Mundur Usai Ruang Guru Jadi Mitra Kartu Pra Kerja

Cara 2 Jenderal Redam Dampak Bentrok TNI-Polri di Papua: Pangdam Minta Maaf, Kapolda Lucuti Senjata

Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pertikaian itu terjadi karena salah paham.

Akibat pertikaian itu, tiga polisi meninggal.

Dua polisi lain menderita luka tembak.

"Akibat kesalahpahaman antara oknum anggota TNI dan anggota Polres Mamberamo Raya, tiga orang anggota Polri meninggal dunia dan dan orang mengalami luka tembak," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Minggu siang.

Danrem 172/PWY Tanggung Jawab

Komandan Korem atau Danrem 172/PWY Kolonel Inf J Binsar Parluhutan Sianipar menyesalkan adanya bentrokan yang terjadi antara anggota TNI dengan Polri di Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Memberamo Raya, Papua, pada Minggu (12/4/2020) sekitar pukul 07.40 WIT.

Akibat peristiwa itu, tiga anggota Polres Mamberamo Raya tewas saat terlibat bentrok dengan anggota Satgas Yonif 755.

 Pakar Beber Pasien Virus Corona 01-02 Tak Tertular Warga Jepang, Infeksi di Wilayah Anies Baswedan

 Mengejutkan! Stafsus Ungkap Kondisi Budi Karya Usai Disebut Sembuh dari Corona, Ternyata Belum Pasti

 Bukan ke Anies Baswedan, Jokowi Justru Minta Kapolri Idham Azis Pastikan Program Ini Berjalan di DKI

"Saya sesalkan kejadian ini.

Saya bertanggung jawab karena satgas ini merupakan bagian dari saya.

Saya selaku komandan meminta maaf mungkin selaku komandan saya kurang penekanan terhadap anggota, walaupun ini kesalahan anggota saya," kata Binsar, saat dihubungi, Senin (13/4/2020).

Pasca-kejadian itu, ia memastikan anggota Satgas Yonif 755 yang terlibat bentrok dengan anggota Polres Mamberamo Raya akan ditarik ke Jayapura.

"Pos ini saya tarik dan saya kosongkan, dan akan ditindak sesuai hukum yang berlaku dan percayalah karena nanti akan dikawal.

Pos ini nantinya akan digantikan dari satuan teritorial dari kodim," ujarnya.

Penarikan anggota pos tersebut, kata Binsar, tidak lain untuk mempercepat proses penyelidikan atas kejadian tersebut.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak Polda Papua.

Di mana kemarin (12/4/2020) dan hari ini kami sudah lakukan penyelidikan kepada anggota pos Pamrahwan dan pers Polres Membramo Raya," ungkap Binsar.

Diberitakan sebelumnya, pertikaian antara oknum TNI-Polri terjadi di Kabupaten Memberamo Raya, Papua, Minggu pagi pukul 07.40 WIT.

Pertikaian ini melibatkan oknum anggota Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad dengan anggota Polres Mamberamo Raya, di Jalan Pemda I, Kampung Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pertikaian itu akibat salah paham.

 Terungkap, Corona Menyebar ke Seluruh Dunia Ternyata Lewat 3 Jalur Berbeda, 2 Hewan Ini Jadi Sorotan

 DIREKAM & VIRAL, Detik-detik Polisi Pungli lalu Ludahi Pengendara Mobil di Medan, Begini Nasibnya

Akibat pertikaian itu, tiga anggota polisi meninggal dunia, dan dua anggota polisi lainnya terluka terkena tembakan.

“Akibat kesalahpahaman tersebut 3 orang anggota Polri meninggal dunia atas nama Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias mengalami luka tembak di leher dan dada sebelah kiri dan paha bagian kiri,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal dikutip dari TribunPapua.com.

Selain itu, ada juga dua anggota polisi yang mengalami luka tembak yakni, Bripka Alva Titaley anggota Reskrim Polsek Mamteng, dan Brigpol Robert Marien anggota SPKT Polsek Mamteng.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Panglima Bentuk Tim Investigasi, Usut Bentrokan TNI dan Polri di Papua", https://nasional.kompas.com/read/2020/04/15/18400811/panglima-bentuk-tim-investigasi-usut-bentrokan-tni-dan-polri-di-papua?page=all.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved