Virus Corona
Singgung Kematian Akibat Corona di Jakarta, Anies Baswedan Sebut Kurvanya Kini Berbentuk J
Anies Baswedan menyebut bahwa orang meninggal yang dimakamkan dengan protap covid-19 tembus 987 orang,
Anies juga menyinggung mengenai angka Covid-19 di Italia, saat angka kasus Covid-19 pada 21 Februari 2020 sebanyak 21 kasus dan 1 orang meninggal dunia, sementara pada 1 April 2020 naik menjadi 12 ribu kasus.
"Itu bagaimana penjelasannya? Penjelasannya karena mereka tidak segera melakukan penutupan, tidak segera melakukan pembatasan sosial, ketika sudah melonjak baru pembatasan sosial, loh berat," katanya.
Untuk itu Anies mengungkapkan, ia juga mempelajari apa yang terjadi di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China, angka penyebaran virus Covid-19 menurun saat dilakukan pembatasan (lockdown) oleh pemerintah China.
Kasus Corona di Wuhan turun setelah ada kebijakan lock down, sehingga tidak ada interaksi social.
“Inilah pelajaran penting, kenapa itu sejak Maret kita lakukan (pembatasan sosial di Jakarta--Red). Ya karena kita baca data di Wuhan. Mau kita potong penyebarannya," jelasnya.
Anies juga menanggapi berbagai komentar miring terhadapnya selama melakukan penanganan Covid-19 ini. Dirinya menganggap hal itu bukan sebagai bentuk masalah.
"Kalau soal bully itu tidak apa-apalah, itu bagian dari takdirnya Gubernur Jakarta. Paketnya itu di ejek dibully itu udah sepaket dan diterima sebagai kenyataan bukan sebagai masalah," ucapnya.
Belum Punya Data Pasti
Anies mengakui Pemprov DKI Jakarta belum memiliki angka pasti jumlah orang yang terinfeksi Covid-19.
Namun pemerintah baru mengantongi jumlah yang terinfeksi Virus Corona setelah melakukan tes kesehatan kepada pihak yang bersangkutan
“Hari ini kalau ditanya jumlah orang yang positif Covid-19, kami tidak tahu kok. Tapi yang kami tahu jumlah orang yang sudah dites dengan hasil positif. Itu kan dua hal yang berbeda. Orang yang sudah dites positif, dengan orang yang sudah terjangkit Covid-19,” tambahnya.
Gubernur Anies Baswedan mencontohkan, misalnya di suatu daerah jumlah populasinya ada 1 juta orang. Pemerintah kemudian mengecek kesehatan 1.000 warganya.
Dari 1.000 warga yang menjalani uji Covid-19, kemudian diperoleh sejumlah kasus positif.
Sehingga amat tidak mungkin orang yang dinyatakan positif Corona ada 2.000, karena yang diperiksa hanya seribu.
“Kami itu hanya tahu angka orang yang sudah dites, tapi kami belum tahu berapa angka yang sesungguhnya sudah terjangkiti Covid-19,” imbuhnya.
• Jokowi Beber 34 Daerah Ini Masih Cuek Virus Corona, Sri Mulyani dan Tito Karnavian akan Potong APBD