Virus Corona
Di Mata Najwa, Sopir Jenazah Korban Covid-19 di Wilayah Anies Baswedan Menangis Ungkap Hal Ini
Mata Najwa, sopir jenazah korban Virus Corona alias covid-19 di wilayah Anies Baswedan menangis ungkap kondisi Jakarta dan warganya
"Awalnya biasa karena kami dari tanggal enam sudah menjalankan itu semakin ke sini terus bertambah," ungkapnya.
Akibatnya, Syam merasa menyesali kondisi Jakarta yang masih ramai meski sudah ada ribuan orang terjangkit Virus Corona.
"Iya seharusnya mereka tahu Mbak Nana jalanan Jakarta itu masih penuh, masih macet, seharusnya mereka tahu apa yang kami kerjakan sekarang, kami memakamkan jenazah-jenazah yang tiap hari bertambah."
"Tolong ikuti instruksi dari pemerintah diam di rumah, kurangilah pekerjaan kami, sedih lihatnya," kata dia.

• Anak Buah Idham Azis Beber Peran 3 Orang yang Menolak Pemakaman Jenazah Korban Covid-19 di Banyumas
Bahkan, Syam ingin naik tronton dan berteriak pada masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah.
Ia mengingatkan bahwa jenazah Virus Corona itu tidak ada yang mengantar dan mendoakan.
"Saya ingin pakai tronton teriak di jalanan kepada masyarakat ayo tolong kalian diam di rumah."
"Kalau kalian tahu berapa jenazah yang kami makamkan tiap hari pasti kalian akan sedih karena jenazah itu enggak ada yang diantar, enggak ada yang didoain langsung masuk ke liang lahat," ujarnya keras.
Kemudian, Syam mulai menangis saat menceritakan pengalamannya kepada Najwa Shihab.
Ia mengingatkan Bulan Ramadan akan segera datang.
Ia meminta agar masyarakat di dalam rumah agar masalah Virus Corona cepat selesai.
"Sebentar lagi bulan puasa pengen terawaih berjamaah, pengen Idul Fitri tolong buat masyarakat diam di rumah sebentar saja, 14 hari, sebentar lagi kita puasa, minta tolong, kami memakamkan jenazah-jenazah ini udah puluhan tiap hari, minta tolong," ungkapnya sambil menangis.
Dengan tangis semakin keras, Syam mengatakan ia ingin masalah ini segera selesai dan kehidupan bisa berjalan seperti semula.
"Kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita juga punya kehidupan."
"Kehidupan seperti ini terus, kita harus bersosialisasi," katanya.