Virus Corona
Anak Buah Prabowo Subianto di Gerindra Dukung Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Minta Luhut Stop KRL
Anak Buah Prabowo Subianto di Gerindra dukung Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, minta Luhut Binsar Pandjaitan stop KRL selama PSBB
Anies Baswedan mengatakan saat ini dibutuhkan kebijakan yang "berlebihan" daripada "kekurangan".
"Lebih baik kami mengansumsikan ini akan panjang.
Bila ternyata pendek Alhamdulillah.
Tapi bila asumsinya pendek, akan keteteran nanti," ucapnya.
"Tapi berapa lamanya, saat ini setahu saya di seluruh dunia belum ada yang bisa selesai," lanjut Anies.
Karena itu, Anies Baswedan menyatakan Pemprov DKI Jakarta bersiap menghadapi jalan panjang penanganan covid-19.
Menurutnya, pelaksanaan PSBB merupakan jawaban agar kasus positif covid-19 di DKI Jakarta tidak terus bertambah.
Sebab, Anies Baswedan mengakui, infrastruktur di DKI terbatas.
"Pembatasan ini pasti akan berdampak pada penundaan jumlah kasus, tapi seperti kasus lain perlu waktu untuk mengetahui kebijakan ini berdampak bagaimana.
Kami yakin dengan adanya pembatasan bisa menekan tingkat penularan," tuturnya.
Selanjutnya, ia pun menyarankan tim pengawas mengundang pakar epidemiologi untuk memprediksi pelaksanaan PSBB yang ideal.
"Kalau boleh kami mengusulkan agar timwas bisa secara khusus mengundang ahli epidemiologi, bisa memaparkan proyeksi atas covid-19.
Kami mendengarkan dari mereka karena ini bukan satu arah kebijakan, tapi proyeksi sains," kata Anies.
DKI Jakarta merupakan provinsi pertama yang menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) dalam menghadapi pandemi covid-19.
• Anies Baswedan Yakin Kasus Virus Corona Jakarta Lebih Tinggi dari Data Achmad Yurianto, Sindir PCR
• Saat Kasus covid-19 Tembus 5.516, Achmad Yurianto Selipkan Kabar Gembira di Wilayah Anies Baswedan
Permohonan Pemprov DKI Jakarta untuk menerapkan kebijakan tersebut disetujui oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.