Virus Corona
Benarkah Nikotin Dalam Rokok Disebut Bisa Tangkal Virus Corona? Ini Penjelasan Dokter Jantung
Mewabahnya virus corona di Indonesia membuat sebagian besar orang panik dan takut.
TRIBUNKALTIM.CO - Penyebaran virus Corona di Indonesia terjadi begitu masif.
Jumlah pasien di Indonesia juga terus meningkat dari hari ke hari.
Belum ditemukannya obat dari covid-19 ini juga membuat banyak orang khawatir.
Mewabahnya virus corona di Indonesia membuat sebagian besar orang panik dan takut.
Pasalnya pergerakan virus corona ini begitu cepat penyebarannya di Indonesia.
Ditambah lagi belum ada obat pasti yang diklaim bisa sembuhkan wabah virus corona tersebut.
• Kasus Virus Corona di Surabaya Capai 246, Risma Tak Kunjung Susul Anies Baswedan Terapkan PSBB
• Anies Baswedan Sebut Jakarta Bisa 8 Ribu Kasus Virus Corona dalam Waktu Dekat, Ini Antisipasinya
• Mudik dari Wilayah Anies Baswedan, Sosok Ini Bikin Gempar, Puluhan Orang Bisa Kena Virus Corona
Beberapa waktu lalu sempat berembus kabar tentang kandungan nikotin yang ada di dalam rokok dikatakan mampu menangkal virus corona.
Bahkan banyak pula masyarakat yang salah kaprah dan justru menganggap bahwa dengan menghisap rokok dapat menghindari seseorang dari wabah viruscorona.
Terkait hal tersebut, akhirnya salah satu ahli bernama Isman Firdaus seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah berikan keterangannya.
Menurut Dr. Isman sejauh ini belum ada data yang cukup kuat terkait tentang kandungan nikotin yang dapat menangkal virus corona.
Dr. Isman mengatakan, pasien covid-19 yang merokok justru akan lebih banyak mengalami kerugian.
Bahkan saat ini banyak pasien positif covid-19 yang masuk ICU rata-rata adalah seorang perokok.
"Saat ini belum ada data-data yang mendukung, dan belum ada laporan terkait nikotin ini terhadap covid-19. Tentunya lebih banyak kerugiannya dengan kondisi pasien merokok terhadap covid-19," ujar Dr. Isman dalam video di akun Youtube Kompas Tv.
Jadi sejauh ini kabar tentang nikotin dapat tangkal virus corona belum dapat dibuktikan kebenarnya.
"Jadi, belum ada bukti yang cukup kuat yang menunjukan bahwa nikotin memiliki kekuatan untuk mencegah covid-19," tutup Dr. Isman.
• Anies Baswedan Yakin Kasus Virus Corona Jakarta Lebih Tinggi dari Data Achmad Yurianto, Sindir PCR
Gejala baru Corona jari kaki memar membiru
Sebuah gejala atau ciri baru virus Corona atau covid-19 kembali ditemukan.
Ada sebuah fenomena baru dari pasien positif Corona yang ada di Spanyol, Italia, dan Prancis belakangan ini, seperti dikutip dari Metro.
Sejumlah orang yang mengalami luka biru kehitaman di bagian kaki telah dinyatakan positif terjangkit virus Corona.
Petugas medis setempat percaya jika hal itu merupakan tanda atau gejala baru tertular covid-19.
Anak tersebut mengalami luka di kulit sehingga dugaan awal menyebut ia keracunan karena digigit laba-laba.
Namun dua hari kemudian, ia mulai merasakan demam, nyeri otot, sakit kepala, dan gatal-gatal hebat disertai rasa terbakar pada sela-sela jari kaki.
Meski begitu, tes Corona tetap tak dijalankan padanya.
• Anies Baswedan Sebut Jakarta Bisa 8 Ribu Kasus Virus Corona dalam Waktu Dekat, Ini Antisipasinya
Pada 29 Maret, lima minggu setelah kasus positif covid-19 pertama di Italia, laporan resmi adanya lebam pada Anak-Anak dengan gejala Corona muncul.
Sekarang, satu dari lima pasien di ranjang rumah sakit, mengalami kondisi dermatologis yang aneh tersebut.
Seorang ahli dermatologi Anak di Bari, Mazzota, Troccoli, Italia mengatakan gejala lebam telah menjadi hal yang umum terjadi di Italia.
Gejala tersebut terutama muncul pada Anak-Anak.
"Pengamatan dan data laboratorium mengkonfirmasi kita menghadapi tanda klinik covid-19.
Tanda dermatologis ini bisa berguna untuk mengindentifikasi Anak-Anak dan remaja yang berpotensi terinfeksi," ungkapnya.
Biasanya, covid-19 mempengaruhi paru-paru, menyebabkan batuk, sesak, dan demam tinggi.
Namun rupanya ada juga pasien yang mengeluh mengalami nyeri testis dan hilangannya kemampuan indra penciuman.
Hal yang serupa juga dinyatakan oleh Dewan Universitas Podiatrist di Spanyol.
Mereka meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan bila mengalami lebam di area kaki.
Dewan yang memiliki 7500 anggota tersebut telah membuka database kaitan antara covid-19 dan mereka yang memiliki lebam di kaki.
"Banyak kasus sedang diamati di berbagai negara terutama Italia, Prancis, dan Spanyol."
"Ini adalah temuan yang aneh yang mulai menyebar di bidang perawatan kesehatan, di kalangan dokter kulit dan ahli penyakit kaki.
Secara mendasar, gejala ini semakin terdeteksi terutama pada pasien covid-19 Anak-Anak dan remaja.
Meskipun beberapa kasus juga terjadi pada orang dewasa.
Mereka mengalami ruam kulit berwarna ungu (sangat mirip dengan cacar air atau campak) yang muncul di sekitar jari kaki dan bisa sembuh tanpa meninggalkan bekas pada kulit," bunyi rilis yang dikeluarkan oleh Dewan Universitas Podiatrist.
Dengan adanya temuan tersebut, masyarakat Spanyol diminta waspada bila menemukan gejala ini.
Gejala yang bisa terlihat mata itu juga diharapkan mampu jadi deteksi sedini mungkin untuk menghindari penularan.
"Dewan ingin memastikan pada para orangtua dan korban mengingat sifat gejala ruam yang jinak, namun mereka harus ingat untuk memantau gejala klinis lainnya."
Sekarang, masyarakat Spanyol yang memiliki ruam di kaki mereka diminta untuk mengasingkan diri sementara.
• Ridwan Kamil dan Anies Baswedan Kompak Minta KRL Distop, Begini Jawaban Jajaran Luhut Pandjaitan
Berikut sejumlah foto ruam kaki yang dimaksud:

IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Berita ini telah tayang di nakita.grid.id dengan judul Ramai Kabar Nikotin dalam Rokok Ampuh Tangkal Virus Corona, Dokter Spesialis Jantung Bongkar Fakta yang Tak Terduga