Transmisi Lokal jadi Ancaman Penularan Covid-19 di Kukar. Ini Upaya Pencegahan yang Dilakukan Dinkes

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Sudah satu bulan Kabupaten Kutai Kartanegara atau Kukar mengeluarkan status tanggap darurat Covid-19. Keluarnya status ini berawal dari pasien berdomisili Kutai Timur yang merupakan kluster Bogor.

Mulai dari situlah pemerintah Kukar mulai mengeluarkan status siaga darurat pada tanggal 19 maret 2020. Lambat laun masyarakat yang sampai ke Kukar berasal dari kluster yang berpotensi menularkan Corona di wilayah Kukar.

Kluster Bogor, KPU dan Gowa menjadi tiga kluster yang menjadi pengawasan ketat oleh tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19. Hingga mulai lah muncul pasien berstatus Orang Dalam Pemantauan ( ODP ), Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) dan Positif Corona hingga hari ini.

Pada pekan awal dikeluarkan status siaga darurat muncul puluhan ODP bahkan bertambah satu pasien positif dari kluster KPU atau KKR 1. Hingga bertambah lagi pasien positif kedua berdomisili Kukar yaitu KKR 2 atau Malia M Lenakoly. "Pasien pertama berdomisili di Kutim. Jadi tidak kami masukkan di data," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kukar Martina Yulianti beberapa waktu lalu.

• Pasien Positif Corona Sembuh, Ini Enam Jurus Pemkab Kukar dalam Melawan Covid-19

• BREAKING NEWS Pasien KKR 2 Dinyatakan Sembuh, Bupati Kukar Harap Jadi Role Model Pencegahan Corona

Hingga hari Kamis (16/4/2020) tercatat sekitar 636 ODP dengan perhitungan 260 orang yang masih dalam tahap isolasi. Kemudian 376 orang lainnya telah menjalani isolasi. Sedangkan PDP tercatat sekitar 26 orang dengan kondisi 5 orang masih dalam perawatan dan 21 orang lainnya telah selesai perawatan.

Namun dari laporan yang didapat Dinas Kesehatan Kukar belum ada laporan pasien positif yang meninggal dunia. Hanya saja pasien PDP yang meninggal hari Selasa (14/4/2020) tidak tercatat karena belum berstatus positif.

Selain itu Kukar tidak ada laporan transmisi lokal. Penyebaran ini terjadi ketika seseorang yang positif Corona masih berkeliaran dan menularkan warga lainnya. Di Kaltim sendiri, kota Balikpapan yang sudah mengalami kejadian penularan transmisi lokal.

• Bupati Kukar Edi Damansyah Berikan Bantuan Unit Motor Untuk Mobilisasi Relawan TKSK di 18 Kecamatan

• Ancaman Wabah Virus Corona, Kemenag Kukar Anjurkan tak Gelar Shalat Jumat dan Tarawih di Masjid

Penularan ini lebih cepat dan sangat sulit melacaknya. Sehingga berpotensi penyebaran Covid-19 di Kukar sangat cepat. Mengantisipasi hal itu tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 melakukan upaya lanjut.

Pertama menugaskan tim atau relawan kesehatan di bandara atau tempat yang memungkinkan warga tiba dari daerah yang terjangkit seperti Jakarta atau beberapa wilayah di Jawa Timur. Di sana tim mendata warga Kukar yang baru tiba dari daerah yang terjangkit.

"Menempatkan petugas kita di pintu masuk di Bandara Balikpapan dan Samarinda. Melakukan pendataan perjalanan apakah orang yang masuk datang dari wilayah transmisi lokal atau terjangkit," ucapnya saat konferensi pers Kamis (17/4/2020).

Jika memang baru tiba di daerah tersebut pihaknya menyuruh masyarakat melakukan isolasi mandiri selama 14 hari." Meskipun tidak menunjukkan gejala, " katanya.

Jika tidak berada di wilayah dengan Transmisi Lokal cukup melaporkan diri ke petugas kesehatan saat masuk ke wilayah kecamatan atau desa yang dituju. Sekali lagi ia menegaskan protokol ini bukanlah karantina wilayah. "Kebijakan ini bukan menghambat orang yang datang ke Kutai Kartanegara, karena kita tidak melakukan karantina wilayah," ucapnya.

Saat ini pengendalian dilakukan di kecamatan dan desa untuk mencatat masyarakat yang belum melaporkan ke petugas kesehatan. 

IKUTI >> Update Virus Corona

IKUTI >> Update Virus Corona di Kukar

( TribunKaltim.co / Jino )