Virus Corona
Wanita Ahli Ini Dibungkam China Soal Virus Corona, Laboratorium Wuhan Simpan 1.500 Virus Mematikan
Rasa curiga dunia bahwa China adalah sumber petaka pertama merebaknya Virus Corona atau covid-19 pelan-pelan temui titik terang.
Ini juga menggarisbawahi tradisi China yang menyukai daging segar.
"Budaya makanan China menyatakan bahwa hewan yang disembelih hidup lebih bergizi, dan keyakinan ini dapat meningkatkan penularan virus," tulis koran itu.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Shi telah menemukan pada 2018 bahwa manusia mungkin dapat terpapar Virus Corona langsung dari kelelawar setelah melakukan penelitian, menurut Beijing News.
Institut Virologi Wuhan, yang menyimpan lebih dari 1.500 jenis virus mematikan, mengkhususkan diri dalam penelitian 'patogen paling berbahaya', khususnya virus yang dibawa oleh kelelawar.
Meskipun para ilmuwan percaya bahwa virus itu menyerang manusia dari binatang buas yang dijual sebagai makanan di pasar sekitar 10 mil dari lab, para ahli teori konspirasi mempromosikan berbagai asumsi.
Amerika dan Inggris Marah
Sebelumnya diberitakan, China kini mendapat tekanan berat setelah sejumlah pajabat dari negara-negara Eropa dan Amerika meminta Pemerintah China berterus terang mengenai sumber Virus Corona atau covid-19.
Laporan-laporan interlejen yang dikemukakan pejabat Eropa dan Amerika Serikat mencurigai bahwa Virus Corona bersumber dari laboratorium biologi yang tengah dikembangkan China di Wuhan, China.
Eropa dan Amerika telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap kasus tersebut.
Inggris dan Amerika adalah dua negara yang paling keras mengkritik China yang dianggapnya tidak jujur terkait Virus Corona.
Demikian rangkuman yang didapat Wartakotalive.com dari berita-berita yang dimuat media asing seperti Dailymail.co.uk, AFP, barrons.com, dan CNN.
Dari Amerika Serikat dilaporkan, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menuntut agar China 'berterus terang' setelah adanya laporan bahwa coronavirus berasal dari laboratorium China.
Hanya saja, Virus Corona itu bukan sebagai bioweapon, tetapi sebagai bagian dari percobaan untuk membuktikan bahwa ilmuwan China lebih unggul dari Amerika dalam mengidentifikasi ancaman virus yang muncul.
Pernyataan Mike Pompeo itu muncul setelah Presiden Donald Trump mengatakan pada Rabu bahwa AS sedang menyelidiki apakah Virus Corona pertama kali menyeberang ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di Institut Laboratorium Virologi Wuhan.
Setelah berita tentang wabah itu akhirnya diketahui publik, para pemimpin China dengan cepat menyalahkan 'pasar basah' Wuhan di mana hewan liar - meski bukan kelelawar - dijual untuk konsumsi.