Virus Corona di Balikpapan
Beroperasi Akhir Bulan, PCR di Balikpapan Bisa Uji 100 Sampel Swab Pasien dalam Sehari
Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) virus Corona asal Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, selama ini harus menunggu berhari-hari untuk mengetahui hasil uji
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) virus Corona asal Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, selama ini harus menunggu berhari-hari untuk mengetahui hasil uji lab dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) di Surabaya.
Selain karena banyaknya sampel dari daerah lain yang dikirim ke sana, belakangan stok reagen yang menipis juga jadi sebab lambannya hasil uji lab PDP didapat.
Pemerintah Indonesia pun telah mendatangkan alat untuk menguji tes virus Corona atau covid-19 yakni PCR ( polymerase chain reaction ), termasuk untuk Provinsi Kalimantan Timur.
Namun, selain mendapat bantuan alat PCR dari Kementrian Kesehatan, Kalimantan Timur pun mendapat PCR lain dari Kementrian BUMN yang diperuntukkan khusus bagi RS Pertamaina Balikpapan.
Dalam perkembangannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty telah mendapat laporan dari pihak RSPB mengenai PCR yang terus bergerak.
BACA JUGA:
• Pandemi Corona, Dinkes Kutim Berharap Tidak Ada Transmisi Lokal di Kutai Timur
• Soal Sembako Gratis, Wabup PPU Minta RT Hingga Lurah dan Kades Tidak Minta Pungutan ke Warga
• Gubernur Kaltara Irianto Lambrie Bantu Warga yang Dikarantina di BKPSDM Bulungan
Untuk mempersiapkan kedatangan alat tersebut, bahkan RSPB harus mempersiapkan 3 ruangan khusus bertekanan yang juga dilengkapi dengan freezer.
"Jadi memang selain PCR, RSPB perlu menyiapkan yang lainnya karena pengoperasian PCR tidak bisa berlangsung begitu saja. Jadi mereka pun memesan alat-alat pendukungnya," kata Andi Sri Juliarty.
Nantinya, apabila alat PCR tiba di Kota Balikpapan Kalimantan Timur, maka yang akan mengoperasikan alat tersebut dari pihak RSPB.
BACA JUGA:
• BIN Buka Lowongan Kerja untuk Tim Penanganan Tes Covid-19, Simak Syarat dan Jadwal, Bisa jadi PNS
• Satgas Kampung Siaga Covid-19 Pesona Bukit Batuah dan Taman Sari Santuni Korban PHK, Berikan Sembako
Kali ini Dinas Kesehatan Kota hanya akan berkontribusi dengan mengirim sampel swab test pasien dan selaku pembayar sesuai dengan tarif yang akan ditetapkan oleh pihak RSPB.
"Dari awal memang tidak ada yang gratis karena semuanya dibayar oleh pemerintah. Di Kanujoso pun itu sebenarnya tidak ada yang gratis, tapi pemerintah membayarkan," jelasnya.
BACA JUGA:
• 7 Alumnus Ijtima Dunia di Gowa Diperiksa Rapid Test di Bontang, Dinkes Sebut Ada 3 Positif
• Peserta Ijtima Dunia di Gowa Banyak Belum Lapor Pulang, Kemenag Bontang Sebut Ada Santri Berangkat
Namun begitu, Andi mengaku mengenai masalah harga yang akan dikenakan, pemerintah kota sampai sekarang masih belum mengetahui.
Jika nantinya sudah beroperasi alat ini pun bisa memeriksa 100 sampel dalam sekali running. Hasilnya pun bisa akan diketahui dalam waktu kurang lebih 6 jam.