Virus Corona

Kabar Gembira Amerika Serikat Disebut Berhasil Temukan Obat Virus Corona, Pasien Pulih dengan Cepat

Obat ini dikabarkan telah diberikan kepada pasien dan mampu menyembuhkan mereka yang terinfeksi virus Corona

KOLASE FREEPIK.COM
Ilustrasi Kabar Gembira Amerika Serikat Disebut Berhasil Temukan Obat Virus Corona, Pasien Pulih dengan Cepat 

Jumlah kasus penderita virus corona saat ini telah melampaui 2 juta penduduk dunia, dengan kematian hamper mendekati 200 ribu jiwa. Tentu menjadi momok dan sangat mengkhawatirkan seluruh dunia.

"Di tengah kekhawatiran tersebut, berita ini menjadi hal yang sangat mengembirakan, karena uji klinis yang sedang berlangsung sehingga menjadi harapan penyembuhan dan obat pilihan terhadap Covid-19 tersebut," jelasnya.

Namun diakui, sampai saat ini belum ada terapi yang disetujui untuk pneumonia berat dan sindrom gangguan pernapasan akut disebabkan oleh Covid-19 ini.

Prof Taruna Ikrar juga menjelaska, sebenarnya Remdesivir merupakan antivirus untuk Ebola tetapi beberapa penelitian pada hewan menunjukkan obat itu dapat mencegah dan mengobati virus corona yang terkait dengan Covid-19, termasuk SARS dan MERS.

Sehingga, Remdesivir menunjukkan obat dengan potensi terbaik untuk Covid-19.

Dalam laporannya, Gilead sebagai sponsor penelitian ini, menjelaskan bahwa sebagian besar pasien Covid-19 yang parah, dalam pengobatan selama 6-10 hari kebanyakan dari mereka akan sembuh.

Dia juga menjelaskan, penelitian ini memiliki keterbatasan, karena uji coba tidak memasukkan apa yang dikenal sebagai kelompok kontrol, sehingga akan sulit untuk mengatakan apakah obat tersebut benar-benar membantu pasien pulih lebih baik.

"Dengan kelompok kontrol, beberapa pasien tidak menerima obat yang sedang diuji sehingga dokter dapat menentukan apakah obat itu benar-benar mempengaruhi kondisi mereka," sebut Prof Taruna Ikrar.

Prof. Dr. TARUNA IKRAR, M.Pharm, PhD. (Dokter Ahli Farmakologi&memberAmerican; Collage of Clinical Pharmacology)
Prof. Dr. TARUNA IKRAR, M.Pharm, PhD. (Dokter Ahli Farmakologi&memberAmerican; Collage of Clinical Pharmacology) (Rilis TribunWow.com)

 19 Kasus Virus Corona Terbaru di Kalimantan Utara Merupakan Kluster Itjima Ulama di Gowa

 Kematian Misterius di Inggris, 5 Orang Tewas di Satu Wilayah dalam 24 Jam, Mendadak & Tanpa Gejala

Yang jelas, uji coba obat atau clinical trials Remdesivir sedang berlangsung di puluhan pusat Kesehatan dan rumahsakit di Amerika Serikat.

Sebanyak 2.400 pasien dengan gejala Covid-19 yang parah di 152 lokasi percobaan di seluruh Amerika Serikat.

Demikian pula, sedang berlangsung uji coba obat pada 1.600 pasien dengan gejala sedang di 169 rumah sakit dan klinik di seluruh dunia.

"Karena ini akan menjadi kebutuhan mendesak untuk pengobatan Covid-19 di seluruh dunia, semoga saja hasilnya konsisten sehingga bisa ditetapkan sebagai obat utama dalam pengobatan penyakit Covid-19," jelasnya.

Selain Remdesevir juga telah dilakukan uji clinis pada ribuan pasien dengan menggunakan obat antimalaria (Hydroxy Chloroquine).

Namun obat anti malaria Hydroxy Chloroquine ini selain memberikan efek mengurangi gejala, ada kelemahannya, yaitu juga memberikan efek samping, berupa hypoglikemia hingga arrythmia atau gangguan irama jantung.

 Kabar Gembira, PLN Beber Progres Diskon Listrik 1.300 VA, Kejutannya Terlihat Hari Ini, 20 April

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved