Virus Corona
Kasus Virus Corona di Surabaya Melonjak, Risma Bongkar Penyebabnya, Pentingkan Ini Sebelum PSBB
Kasus Virus Corona di Surabaya melonjak, Tri Rismaharini alias Risma bongkar penyebab covid-19 meningkat, pentingkan tracing sebelum PSBB diberlakukan
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus Virus Corona di Surabaya melonjak, Tri Rismaharini alias Risma bongkar penyebab covid-19 meningkat, pentingkan tracing sebelum PSBB diberlakukan.
Kasus covid-19 di Surabaya terus mengalami penambahan, hingga nyaris menyentuh angka 300 orang.
Berdasarkan data lawancovid-19.surabaya.go.id, ada 299 kasus positif Virus Corona di Surabaya.
Sebanyak 223 masih dalam perawatan, sedangkan 45 lainnya sembuh, serta 31 orang meninggal dunia.
• Terima Hasil Lab dari Surabaya, Terungkap 2 PDP di Kota Balikpapan Dinyatakan Negatif Covid-19
• 2 Hotel Gratis Disiapkan Risma di Surabaya Khusus Untuk OTG, Pasien Juga Jalani Tes Swab
• Walikota Risma Irit Bicara Setelah Gubernur Jatim Khofifah Sepakat PSBB di Surabaya
Sementara itu, total ODP Virus Corona mencapai 1941 di Surabaya, dan 795 orang PDP.
Terkait hal tesebut, Walikota Tri Rismaharini membongkar penyebab meningkatnya Virus Corona di Surabaya.
Menurut Risma, Surabaya terkendala rumah sakit untuk menampung perawatan bagi pasien positif Virus Corona.
Akibatnya pasien positif Virus Corona kesulitan mendapat perawatan intensif dari rumah sakit.
"Maunya, begitu positif itu dirawat di rumah sakit.
Tapi nggak bisa karena nggak cukup rumah sakitnya," ungkap Risma, melansir Tribun Jatim, Senin (20/4/2020).
Menurut Risma, sejauh ini pihaknya masih mementingkan tracing pasien positif covid-19 sebelum PSBB berlaku di Surabaya.
Iapun tak terlalu risau dengan kasus covid-19 di Surabaya, lantaran penambahan kasus Virus Corona, merupakan orang yang telah dipantau oleh gugus tugas penanganan covid-19 di Surabaya.
Termasuk penambahan konfirmasi positif, merupakan peningkatan status dari mereka yang telah terdata.
"Artinya, tidak ada sejauh ini yang keluar dari klaster yang kita tracing,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma.
Walikota Risma mengatakan, pihaknya memang menggencarkan upaya tracing begitu didapati kasus konfirmasi positif Virus Corona.
Sehingga, menurutnya hal itu juga berpengaruh pada data kasus covid-19 di Surabaya.
Dia mencontohkan, data pada Sabtu (18/4/2020), kasus konfirmasi covid-19 di Surabaya mencapai 270 kasus.
Di mana jumlah pasien yang mengalami peningkatan status yakni, ODP sebanyak empat orang.
Kemudian, pasien PDP mengalami peningkatan status sebanyak 206 orang.
Serta, 60 pasien OTG mengalami perubahan status terkonfirmasi.
"Itu hasil yang memang sudah kita tracing semua," ungkapnya.

• Khofifah Setuju PSBB di Surabaya, Susul Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Risma Pilih Bungkam
Tak komentar banyak soal rencana PSBB
Walikota Tri Rismaharini alias Risma irit bicara setelah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sepakat PSBB di Surabaya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah memberi lampu hijau kepada Surabaya untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) guna memutus rantai persebaran covid-19.
Meski demikian, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini enggan berkomentar banya terkait rencana PSBB di Surabaya.
Bahkan setelah rapat bersama Khofifah, Risma memilih bungkam terkait persiapan PSBB di Surabaya.
Hingga Senin (20/4/20920) Walikota Risma juga irit komentar terkait PSBB di Surabaya.
Keputusan untuk menerapkan PSBB di Surabaya sudah dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jatim, Minggu (19/4/2020).
Pertemuan yang berlangsung tertutup itu, dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara langsung di Gedung Negara Grahadi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sepakat agar Surabaya segera menerapkan PSBB guna menekan laju penyebaran Virus Corona di Jawa Timur.
Bahkan Khofifah meminta anak buahnya segera melengkapi dokumen persyaratan untuk mengajkan rencana PSBB Surabaya ke Pemerintah Pusat.
Terkait rencana PSBB di Surabaya, Walikota Tri Rismaharini alias Risma justru memilih bungkam.
Koordinator Protokol Komunikasi Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan, keputusan dari rapat itu bakal segera ditindaklanjuti pihaknya.
Pemkot Surabaya saat ini tengah merumuskan hal-hal teknis sebagai bentuk persiapan sebelum akhirnya PSBB diajukan dan diterapkan.
"Ini lagi dibahas sekarang," kata Fikser.
• Akhirnya Risma Tiru Cara Anies Baswedan Cegah Virus Corona? Bahas PSBB Surabaya Bareng Khofifah
Dia mengatakan, tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Surabaya menggelar pertemuan lanjutan guna menindaklanjuti keputusan dalam rapat yang berlangsung selama beberapa jam itu.
Saat ini, anggaran yang disediakan Pemkot Surabaya sebesar Rp 196 Milliar dalam kaitan penanganan pandemi global itu.
Untuk kemungkinan penambahan anggaran jika PSBB telah diterapkan, Fikser masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
Sebab hal itu juga masih dilakukan pembahasan lanjutan.
"Saya belum bisa nyatakan sekarang," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan selama ini penanganan berlapis telah dilakukan kabupaten/kota, termasuk Kota Surabaya.
Namun, melihat data sebaran covid-19 tiga daerah yakni Surabaya, Gresik dan Sidoarjo perlu diterapkan PSBB guna memutus mata rantai.
Keputusan itu diambil dalam rapat tertutup, selain diikuti oleh kepala daerah masing-masing, juga diikuti oleh Forpimda Jatim.
"Maka tadi kami bersama-sama mengambil kesepakatan bahwa hari ini sudah saatnya di Kota Surabaya, di sebagian Kabupaten Gresik dan di sebagian Kabupaten Sidoarjo, sudah saatnya diberlakukan PSBB,” kata Khofifah.

• Walikota Risma Irit Bicara Setelah Gubernur Jatim Khofifah Sepakat PSBB di Surabaya
Pemprov Jatim Siapkan Bansos
Pemprov Jawa Timur bakal menyiapkan pasokan logisik, sarana kesehatan dan jaminan sosial saat PSBB diterapkan di Surabaya dan sekitarnya
Termasuk diantaranya menyediakan jaring pengaman sosial yakni bantuan sosial (bansos).
"Semua hal yang terkait dengan persiapan PSBB sudah dipersiapkan, Insya Allah siap melaksanakan.
Pemprov Jatim akan memberi dukungan berbagai program termasuk berupa jaring pengamanan sosial," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah menuturkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala gugus tugas pusat dan telah mendapatkan lampu hijau untuk dilanjutkan.
• Terungkap Asal Mula Corona di Wilayah Risma, Menular ke Jarak 50 M dari Pasien Pertama di Surabaya
Jika PSBB Jatim ini berjalan baik maka penanganan pandemi Virus Corona menjadi lebih terintegrasi dan memudahkan pemerintah dalam mengendalikan pandemi.
Gubernur Jatim, Khofifah memaparkan, berdasarkan data persebaran covid – 19 di Surabaya pada tanggal 19 April 2020, penyebaran kasus konfirmasi covid-19 telah terjadi di seluruh kecamatan dari 31 kecamatan di kota Surabaya.
"Perkembangan yang terjadi di Surabaya, maupun di Sidoarjo dan Gresik, menunjukkan indikasi yang sejalan dengan petunjuk penentuan tingkat urgensi dari penerapan status PSBB dalam PMK PSBB dengan score 10 untuk Surabaya dan Sidoarjo sedangkan Gresik dengan score 9.
Sementara menurut Peraruran Menteri Kesehatan jika telah mencapai score 8-10 maka diberlakukan PSBB," imbuhnya.
(*)
IKUTI >> Update Virus Corona