Virus Corona
Walikota Risma Irit Bicara Setelah Gubernur Jatim Khofifah Sepakat PSBB di Surabaya
Walikota Tri Rismaharini alias Risma irit bicara setelah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sepakat PSBB di Surabaya
TRIBUNKALTIM.CO - Walikota Tri Rismaharini alias Risma irit bicara setelah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sepakat PSBB di Surabaya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah memberi lampu hijau kepada Surabaya untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) guna memutus rantai persebaran covid-19.
Meski demikian, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini enggan berkomentar banya terkait rencana PSBB di Surabaya.
Bahkan setelah rapat bersama Khofifah, Risma memilih bungkam terkait persiapan PSBB di Surabaya.
Hingga Senin (20/4/20920) Walikota Risma juga irit komentar terkait PSBB di Surabaya.
Keputusan untuk menerapkan PSBB di Surabaya sudah dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jatim, Minggu (19/4/2020).
• Akhirnya Risma Tiru Cara Anies Baswedan Cegah Virus Corona? Bahas PSBB Surabaya Bareng Khofifah
• Khofifah Setuju PSBB di Surabaya, Susul Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Risma Pilih Bungkam
• Ketimbang PSBB, Risma Ngotot Pakai Cara Ini ke Warga Meski Kasus Virus Corona di Surabaya Meningkat
Pertemuan yang berlangsung tertutup itu, dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara langsung di Gedung Negara Grahadi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sepakat agar Surabaya segera menerapkan PSBB guna menekan laju penyebaran Virus Corona di Jawa Timur.
Bahkan Khofifah meminta anak buahnya segera melengkapi dokumen persyaratan untuk mengajkan rencana PSBB Surabaya ke Pemerintah Pusat.
Terkait rencana PSBB di Surabaya, Walikota Tri Rismaharini alias Risma justru memilih bungkam.
Koordinator Protokol Komunikasi Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan, keputusan dari rapat itu bakal segera ditindaklanjuti pihaknya.
Pemkot Surabaya saat ini tengah merumuskan hal-hal teknis sebagai bentuk persiapan sebelum akhirnya PSBB diajukan dan diterapkan.
"Ini lagi dibahas sekarang," kata Fikser.
• Terungkap Asal Mula Corona di Wilayah Risma, Menular ke Jarak 50 M dari Pasien Pertama di Surabaya
Dia mengatakan, tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Surabaya menggelar pertemuan lanjutan guna menindaklanjuti keputusan dalam rapat yang berlangsung selama beberapa jam itu.
Saat ini, anggaran yang disediakan Pemkot Surabaya sebesar Rp 196 Milliar dalam kaitan penanganan pandemi global itu.
Untuk kemungkinan penambahan anggaran jika PSBB telah diterapkan, Fikser masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
Sebab hal itu juga masih dilakukan pembahasan lanjutan.
"Saya belum bisa nyatakan sekarang," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan selama ini penanganan berlapis telah dilakukan kabupaten/kota, termasuk Kota Surabaya.
Namun, melihat data sebaran Covid-19 tiga daerah yakni Surabaya, Gresik dan Sidoarjo perlu diterapkan PSBB guna memutus mata rantai.
Keputusan itu diambil dalam rapat tertutup, selain diikuti oleh kepala daerah masing-masing, juga diikuti oleh Forpimda Jatim.
"Maka tadi kami bersama-sama mengambil kesepakatan bahwa hari ini sudah saatnya di Kota Surabaya, di sebagian Kabupaten Gresik dan di sebagian Kabupaten Sidoarjo, sudah saatnya diberlakukan PSBB,” kata Khofifah.
• Khofifah Setuju PSBB di Surabaya, Susul Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Risma Pilih Bungkam
Walikota Risma Irit Bicara
Terkait bakal diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, Pemkot Surabaya mengaku masih terus mengikuti prosedur.
Sebelum dibahas mengenai teknis di lapangan, Pemkot Surabaya sepenuhnya mengikuti pembahasan PSBB di Pemprov Jatim.
"Nanti kita ngikuti Pergubnya, semalam katanya Pergubnya sudah detil," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Balai Kota, Senin (20/4/2020).
Untuk diketahui, opsi penerapan PSBB sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 itu diputuskan dalam rapat koordinasi Pemkot dengan Pemprov Jatim di Grahadi, Minggu (19/4/2020) kemarin.
Hal itu dicetuskan dalam rangka upaya percepatan penanganan Virus Corona ( covid-19 ) di Kota Pahlawan.
Selepas itu, jajaran Pemkot Surabaya menggelar rapat lanjutan dengan Pemprov Jatim, salah satunya untuk draft Peraturan Gubernur.
Menurut Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 M Fikser, Pemkot saat ini masih terus mengikuti apa yang harus dilakukan menyesuaikan dengan Pergub.
"Jadi tadi malam draftnya sudah diberikan terkait dengan Peraturan Gubernur terhadap PSBB yang akan dilaksanakan tersebut," ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya.
Fikser mengatakan, butuh tindak lanjut lagi dari pihaknya.
Sebab, segala sektor harus dikoordinasikan dengan Pemprov Jatim. Juga butuh pembahasan internal di Pemkot sebelum dikoordinasikan dengan Pemprov.
• Akhirnya Risma Tiru Cara Anies Baswedan Cegah Virus Corona? Bahas PSBB Surabaya Bareng Khofifah
Ketika Pergub sudah keluar, baru nantinya akan dikeluarkan Perwali untuk menjelaskan secara detil.
"Prinsipnya Pemkot Surabaya mengikuti proses yang saat ini sedang berjalan di Pemprov untuk pembahasan PSBB," pungkasnya.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa mengakui, banyak langkah yang sudah dilakukan secara berlapis oleh Pemkot Surabaya, Pemkab Sidoarjo, dan Pemkab Gresik, dalam penanganan covid-19.
Menurutnya, upaya yang dilakukan memang sudah baik dan sangat komprehensif.
Akan tetapi, upaya tersebut masih harus ditambah dengan upaya untuk memutus mata rantai covid-19.
“Dari diskusi yang berjalan sangat konstruktif tadi, saya rasa ini adalah pertemuan yang sangat produktif, masing-masing melihat bahwa ikhtiar yang sudah berlapis ini ternyata harus diikuti oleh berbagai hal yang bisa memberikan langkah-langkah yang lebih memberikan dampak kuratif," tegas Khofifah Indar Parawansa.
Mengapa Gresik dan Sidoarjo hanya sebagian, Khofifah Indar Parawansa sehari sebelumnya sempat menyebutkan, Sidoarjo dan Gresik menjadi daerah yang bersinggungan langsung dengan Kota Surabaya.
Sebagaimana diketahui untuk Kota Surabaya dari 31 kecamatan, seluruh kecamatannya sudah memiliki kasus positif covid-19.
• Di Jawa Timur 46 Petugas Medis Terpapar Virus Corona, Perawat Senior Surabaya Meninggal Dunia
Sedangkan dari 18 kecamatan di Kabupaten Gresik per kemarin malam telah memiliki kasus terkonfirmasi Covid-19 ada di 11 kecamatan.
Dan dari 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, yang telah memiliki kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ada di 14 kecamatan.
“Berdasarkan peta persebaran kasus konfirmasi positif Covid-19 berbasis GIS dengan kedalaman data di tingkat kecamatan, pola sebaran kasus konfirmasi positif Ccvid-19 di Sidoarjo dan Gresik menunjukkan pola klaster yang terkonsentrasi di wilayah perbatasan dengan Kota Surabaya,” jelas Khofifah Indar Parawansa.
(*)
IKUTI >> Update Virus Corona