Hari Kartini

11 Ucapan Selamat Hari Kartini Bahasa Indonesia & Inggris, Share via WhatsApp, Facebook, IG, Twitter

Membagikan ucapan selamat Hari Kartini bisa menjadi alternatif untuk memperingati dan menyemarakkan hari kelahiran Raden Ajeng Kartini ( RA Kartini).

Editor: Syaiful Syafar
Grafis TribunKaltim.co
Membagikan ucapan selamat Hari Kartini bisa menjadi alternatif untuk memperingati dan menyemarakkan hari kelahiran Raden Ajeng Kartini (RA Kartini) yang jatuh pada tanggal 21 April. Ucapan selamat ini bisa kamu share via WhatsApp, Facebook, Twitter, dan Instagram. 

RA Kartini sangat mencintai sang ayah, namun ternyata cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita.

Sang ayah dalam surat juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini.

Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi, meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi.

Keinginan Raden Ajeng Kartini untuk melanjutkan studi, terutama ke Eropa, memang terungkap dalam surat-suratnya.

Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut.

Ketika akhirnya RA Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut, terungkap adanya kekecewaan dari sahabat-sahabat penanya.

Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah dinasihati oleh Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini.

Pada pertengahan tahun 1903 saat berusia sekitar 24 tahun, niat untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus.

Hari Kartini, Postingan 8 Artis Cantik Ini Benar-benar Bikin Baper

Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini mengungkap tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah. "...Singkat dan pendek saja, bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi, karena saya sudah akan kawin..." Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi.

Saat menjelang pernikahannya, terdapat perubahan penilaian RA Kartini soal adat Jawa.

Ia menjadi lebih toleran.

Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu.

Refleksi Memperingati Hari Kartini, Emansipasi bukan Perjuangan Melawan Laki-laki

Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku.

Perubahan pemikiran RA Kartini ini menyiratkan bahwa dia sudah lebih menanggalkan egonya dan menjadi manusia yang mengutamakan transendensi, bahwa ketika Kartini hampir mendapatkan impiannya untuk bersekolah di Betawi, dia lebih memilih berkorban untuk mengikuti prinsip patriarki yang selama ini ditentangnya, yakni menikah dengan Adipati Rembang. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved