Gubernur Kaltim Beri Bantuan Sembako ke Mahasiswa Unmul Terdampak Covid-19, Terdata 997 Orang

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Gubernur Kaltim, Isran Noor akan meninjau posko bersama melawan covid-19 atau Virus Corona, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Mulawarman (Unmul) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Undangan untuk hadir meliput kegiatan itupun disebar kepada awak media, dan ditanggapi antusias untuk hadir di agenda tersebut.

Pasalnya, sudah lama awak media di Kaltim tidak mendapatkan wawancara langsung dengan orang nomor satu di Kaltim itu.

Terlebih, pengurus IKA Unmul sengaja menyiapkan lokasi untuk gelaran konferensi pers sesuai dengan protokol kesehatan, dengan mengedepankan physical distancing.

Sebab, sesuai rencana pula konferensi pers masuk dalam agenda tinjauan Gubernur Kaltim.

Baca Juga

Cegah Virus Corona, Satgas Pamtas RI-Malaysia Keliling Desa di Malinau Semprot Disinfektan

Cegah Penularan Virus Corona, WHO Terbitkan Aturan untuk Umat Muslim Selama Ramadan, Apa Saja?

Pengacara di Negeri Donald Trump, Israel dan 40 Negara Lain Gugat China Triliunan Soal Virus Corona 

Namun, agenda itu batal digelar karena Gubernur Kaltim yang juga sebagai Ketua Umum (Ketum) IKA Unmul lebih dahulu datang sebelum jadwal tinjauan yang diketahui oleh awak media.

“Kita juga pas lagi bersih-bersih posko untuk nyambuk Pak Gubernur kaget saat beliau datang,” ujar Korlap Posko IKA Unmul, Jasmin Jafar kepada awak media yang terlanjur hadir sesuai jadwal undangan yang telah disebar, pada Selasa (21/4/2020), di Komplek Lapangan Sepak Bola, GOR Segiri Samarinda.

Meski demikian, dikatakan Jadmin, agenda pembagian paket bantuan kepada mahasiswa tetap dilaksanakan.

Ketua Harian IKA Unmul, Meiliana, dikatakan Jasmin, didapuk oleh Ketum IKA Unmul sebagai orang yang memimpin agenda tersebut.

“Hari ini, kita akan membagikan bantuan kepada mahasiswa yang tidak bisa pulang kampung karena Covid-19. Jumlah mahasiswa yang kuliah di Unmul dari seluruh Indonesia yang telah terdata, sebanyak 997 orang,” ujar Meiliana saat diwawancara awak media.

Sebelumnya, Meiliana menyampaikan, kurang lebih 1.400-an mahasiswa mendaftar diri untuk mendapatkan bantuan. Namun, setelah verifikasi maka hanya 997 mahasiswa yang berhak mendapatkan bantuan.