Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Kritis Usai Operasi, Absen 1 Momen Penting Ini
Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Republik Demokratik Korea Utara dikabarkan Sakit parah setelah menjalani operasi.
Hanya sebagian kecil tim medis yang masih ditempatkan di Hyangsan untuk memantau perkembangan kesehatan pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu.
Saat dikonfirmasi, baik Dewan Keamanan Nasional maupun Kantor Direktur Intelijen Nasional menolak untuk memberikan tanggapan.
• Langkah Jokowi Hadapi Wabah Corona Dipuji, Epidemiologis Inggris: Tak Bisa Senangkan Semua Orang
• Berstatus PDP, Sopir Ini Kabur dari Ruang Isolasi karena Merasa Jenuh, Ini Faktanya, Ada yang Bantu
Begitu juga dengan Badan intelijen Pusat (CIA), Kementerian Luar Negeri AS, maupun perwakilan dari pemerintah Korea Selatan.
Mengumpulkan informasi telik sandi dari negara komunis itu terbilang sulit, dan menjadi tantangan bagi Negeri "Uncle Sam".
Pyongyang secara ketat membatasi aliran informasi di lingkaran sang pemimpin, yang dianggap sebagai dewa di Korea Utara.
Absennya Kim Jong Un dari pemberitaan media resmi jelas bakal memunculkan rumor dan spekulasi mengenai kesehatan yang dialaminya.
Korut tidak punya kebebasan dalam pers, dengan seringnya terjadi jarak yang cukup besar jika menyangkut pemberitaan pemimpinnya.
Karena itu, para analis bergantung kepada setiap pemberitaan media lokal maupun video propaganda untuk mendapatkan petunjuk penting.
Terakhir kali sang pemimpin tertinggi muncul dalam pemberitaan adalah pada 11 April.
Empat hari kemudian, dirinya tak disebut.
Pakar mengaku tak yakin apa yang bisa membuat Kim bisa melewatkan acara penting seperti perayaan ulang tahun almarhum Kim Il Sung.
Jika dia sampai tidak datang dalam perayaan tersebut, maka biasanya itu sesuatu yang penting.
Tetapi bisa juga tak ada agenda khusus.