Dikritik Soal Ojek Online dan Larangan Mudik yang Terlambat, Luhut Pandjaitan: Saya Lahir di Militer

Tuai kritik soal ojek online dan larangan mudik yang terlambat, Luhut Binsar Pandjaitan: Saya lahir di Militer

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOLASE TRIBUNNEWS
Ilustrasi ojol. Aturan mengangkut penumpang bagi ojek online (ojol) di masa PSBB sudah dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan Ad interim Luhut Binsar Pandjaitan dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 18 Tahun 2020. 

 Lampu Hijau Luhut Pandjaitan ke Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Beri Sanksi ke Perusahaan Saat PSBB

 Jokowi Larang Mudik, Ini Sanksi Bagi yang Nekat Pulang Kampung, Menteri Agama Sorot Waktu Pengumuman

Bagi masyarakat yang tetap mudik, ada sanksi yang siap menunggu.

Kendati dilarang, akses jalan tol serta transportasi massal Kereta Api Listrik ( KRL) tetap akan beroperasional terbatas untuk sektor atau jasa tertentu.

Seperti tenaga kesehatan, pembawa logistik, serta pelayanan jasa di bidang perbankan.

Teknis Larangan Mudik

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Presiden Joko Widodo ( Jokowi) telah resmi mengeluarkan larangan mudik untuk para perantau.

Keputusan tersebut diambil untuk mencegah penyebaran Virus Corona, khususnya dari wilayah Jabodetabek ke daerah lainnya.

 Bos ILC Karni Ilyas Terang-terangan Tak Sepakat PSBB, Anies Baswedan Lebih Dulu Terapkan

 11 Ucapan Selamat Hari Kartini Bahasa Indonesia & Inggris, Share via WhatsApp, Facebook, IG, Twitter

 10 Kutipan RA Kartini yang Melegenda, Share di WhatsApp, Jadi Status Instagram, Facebook dan Twitter

 Kabar Terbaru Harga BBM dari Pemerintah Jokowi Saat Harga Minyak Dunia Sentuh 0 Dollar Per Barel

Kepastian tersebut disampaikan Jokowi dalam konferensi video di Istana Merdeka, Selasa (21/4/2020) yang ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden.

Dilansir TribunWow.com dalam Youtube KompasTV, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sudah melakukan sosialisasi dan survei terkait tingkat persentase keinginan masyarakat untuk mudik.

Berdasarkan hasil survei tersebut, terdapat 24 persen masyarakat yang masih berkeinginan untuk mudik.

Itu artinya angka tersebut terbilang masih tinggi.

Sedangkan yang sudah mudik sendiri mencapai 7 persen.

"Jadi kita sudah sosialisasi jangan mudik atau tidak menganjurkan mudik," ujar Luhut.

"Namun dari hasil survei itu masih 24 persen yang ingin mudik."

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved