Virus Corona

Di Mata Najwa, Jokowi Sebut Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung, Apa Kata Dosen Sastra Indonesia

Kepada Najwa Shihab, Jokowi menjelaskan perbedaan antara mudik dan pulang kampung. Komentar Jokowi tersebut sontak menimbulkan perdebatan

Capture Facebook Trans7
Di Mata Najwa, Jokowi Sebut Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung, Apa Kata Dosen Sastra Indonesia 

Di acara Mata Najwa, Selasa (21/4/2020) malam, Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait mudik Lebaran 2020. 

Di acara yang tayang di Trans 7 tersebut, Najwa Shihab terus mendebat pernyataan Jokowi yang menyebutkan beda antara mudik dan pulang kampung, begini reaksi Jokowi. 

 Seorang Positif Covid-19 di Balikpapan Terinfeksi di Tempat Kerja, Rekan Kerja Pasien Corona ke-21

 Kapan Perkiraan Puncak Corona Indonesia Terjadi Terkuak, Ahli Imbau Waspada Serangan Gelombang Kedua

Mulanya, Najwa Shihab bertanya mengapa Jokowi tidak melarang mudik sejak awal.

Diketahui, Jokowi baru mengumumkan larangan mudik pada Selasa sore.

Sehingga wawancara itu dilakukan sebelum Jokowi mengumumkan larangan mudik.

Jokowi menjawab tak ingin terburu-buru atau sembrono dalam mengambil keputusan, karena bisa memunculkan masalah baru.

"Kenapa tidak dilarang sekarang Bapak? Kenapa harus melihat situasi?" tanya Najwa Shihab.

"Kan kita kemarin kita memakai ada transisinya sehingga jangan sampai menimbulkan syok dan justru memunculkan masalah baru."

 

"Rame-rame begitu didadak, rame-rame semua ke stasiun, rame-rame nanti ke terminal, rame-rame ke bandara."

"Yang terjadi ada penumpukan orang di suatu tempat itu yang justru itu menyebabkan tidak menyelesaikan masalah, memunculkan masalah baru penularan yang akan lebih menyebar," jawab Jokowi.

Lalu, Najwa menyinggung soal data dari Kementerian Perhubungan yang menyatakan sudah hampir satu juta orang melakukan mudik.

Sehingga, Najwa bertanya-tanya mengapa Jokowi tidak ingin terburu-buru mengeluarkan kebijakan mudik sedangkan sudah banyak orang keluar dari Jakarta khususnya.

"Tapi yang dikhawatirkan itu sudah timbul pak karena data dari Kemenhub sudah hampir satu juta orang curi start mudik."

"Sudah 900 ribu orang yang sudah mudik dan yang sudah tersebar ke berbagai daerah."

"Apakah ini berarti keputusan melarang itu yang baru akan dikeluarkan melihat situasi tetapi faktanya sudah terjadi penyebaran orang di daerah," tanya Najwa.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved