Virus Corona

Warga Amerika Ramai Protes Donald Trump Karena Beri Ventilator ke Jokowi, Alasannya Mengejutkan

Warga Amerika Serikat ramai protes Presiden Donald Trump karena beri ventilator ke Jokowi, alasannya mengejutkan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TWITTER/@Jokowi
FOTO Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di sela-sela forum G20 di Hamburg, Jerman, Sabtu (8/7/2017). Kabar terbaru, Amerika Serikat kini mencabut status Indonesia sebagai negara berkembang menjadi negara maju. Kira-kira apa maksud pemerintahan Donald Trump? 

TRIBUNKALTIM.CO - Warga Amerika Serikat ramai protes Presiden Donald Trump karena beri ventilator ke Jokowi, alasannya mengejutkan.

Diketahui, via Twitter, Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji akan memberi ventilator ke Indonesia setelah berkomunikasi dengan Joko Widodo atau Jokowi.

Namun, niat baik Donald Trump membantu penanganan Virus Corona atau covid-19 di Indonesia menuai protes.

Aksi protes tersebut datang dari warga Amerika Serikat sendiri yang kini didera pandemi Virus Corona cukup parah.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan telah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan penanganan Covid-19 pada Jumat (24/4/2020) malam.

Hal tersebut ia umumkan di akun Twitter resminya, @realDonaldTrump, Sabtu (25/4/2020).

 Gejala Terbaru Virus Corona Pada Anak, Waspada Bila Alami Nyeri Perut, Muntah, Diare dan Tanda Ini

 Kabar Mengejutkan, Dokter Beber Pasien Sembuh Virus Corona Bisa Tularkan covid-19, Sebabnya Sepele

 Refly Harun Tertawakan Jokowi Soal Mudik dan Pulang Kampung, Tapi Akhirnnya Bela Presiden Karena Ini

Dalam cuitannya, Trump menyatakan akan menyediakan ventilator untuk penanganan pasien Covid-19.

"Baru saja berbicara dengan teman saya, Presiden Joko Widodo dari Republik Indonesia.

Meminta (bantuan) ventilator yang akan kami sediakan. Kerja sama yang luar biasa di antara kami!" cuit Trump, Jumat (24/4/2020).

Bukan hanya kepada Presiden Jokowi, Trump juga berjanji memberikan bantuan ventilator kepada sejumlah pimpinan negara lain.

Seperti Presiden El Savador Nayib Bukele, Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez, serta Presiden Ekuador Lenin Moreno.

Dilansir oleh Tribunnews.com, keputusan Trump tersebut menuai polemik dikalangan masyarakat AS.

Banyak komentar yang mengecam tindakan Trump itu karena kebutuhan dalam negeri di Amerika Serikat yang masih jauh dari cukup.

Hal ini lantaran cuitan Donald Trump itu muncul di tengah korban meninggal di AS melewati 50 ribu orang, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved