Virus Corona

PSBB di Wilayah Anies Baswedan, Marak Orang Berkeliaran hingga Tidur di Emperan Trotoar Jakarta

PSBB di wilayah Anies Baswedan, marak orang PMKS berkeliaran di pinggir jalan menanti sembako hingga tidur di emperan trotoar Jakarta

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / Tribun Jakarta Satrio Sarwo Trengginas dan humas Pemprov DKI Jakarta
Fenomena tidur di emperan hingga keluyuran menanti sembako di pinggir jalan selama PSBB Jakarta, Senin (27/4/2020) 

"Saya lari-larian. Kalau mereka udah melintas balik lagi, nanti kalau muncul, lari lagi," katanya.

Apalagi kala itu, ia masih membawa anaknya berusia lima tahun.

Lia mengatakan bahwa dirinya tak mengemis melainkan hanya duduk di sana.

"Kita enggak minta, kan halal. Kalau dipanggil dari mobil "mba, sini", baru kita datang," tambahnya.

Lia dan Sarminah takut bila Satpol PP datang. Mereka khawatir akan diamankan.

Namun, di akhir pekan, menurut Lia, petugas Satpol PP yang patroli tak sebanyak hari biasa.

"Mereka kan punya penghasilan, kalau kita kan enggak ada yang gaji," pungkas Lia.

Keempat PMKS tengah duduk menanti mobil yang melintas di Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat pada Minggu (27/4/2020).
Keempat PMKS tengah duduk menanti mobil yang melintas di Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat pada Minggu (27/4/2020). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Nekat Carter Bus ke Jakarta, Begini Nasib Akhir Rombongan Pernikahan, Tetangga Ikut Dites Swab

Menanti Mobil Lewat Berharap Bantuan

Tak jauh dari gedung Istana Negara nan megah, sekumpulan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) sedang duduk di pinggir jalan raya Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Sarminah, Arni, Lia, dan Narsih yang sedang menggendong anaknya, duduk di bangku di trotoar jalan saat senja hari.

Keempat perempuan bermasker itu melihat mobil ataupun motor yang melintas di jalan raya tersebut.

Dari kejauhan, ada mobil yang menepi, mereka sudah bersiap-siap untuk menghampiri.

Sayang, mobil yang menepi itu bukan penderma. Sebab, jendela pada mobil itu terus ditutup hingga pergi tancap gas meninggalkan mereka.

Salah satu dari mereka menduga kendaraan itu merupakan taksi daring.

Sarminah (54), yang duduk di sebelah Arni, mengaku sehari-hari mencari nafkah sebagai pedagang mainan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved