Pasien PDP di Samarinda Meninggal

Seorang PDP Anak Perempuan Meninggal di RSUD AWS Samarinda, Ada Riwayat Gagal Ginjal

Seorang PDP hari ini meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie atau RSUD AWS Samarinda, berusia 13 tahun, punyai riwayat gagal ginjal

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Samarinda, dr Osa Rafshodia, saat diwawancarai TribunKaltim.co, Selasa (17/3/2020). 

TRIBUN KALTIM. CO, SAMARINDA - Seorang PDP hari ini meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie atau RSUD AWS Samarinda, berusia 13 tahun dan ada mempunyai riwayat gagal ginjal.

Melalui Dr Osa Rafshodia Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan atau Dinkes Samarinda
Dinas Kesehatan Kota Samarinda mengungkapkan bahwa PDP yang meninggal berusia 13 tahun dengan jenis kelamin perempuan.

"Status PDP ditetapkan pada 27 April 2020," ucap Osa melalui video conference pers, pada Selasa (28/4/2020). Ia menambahkan hasil pemeriksaan rapid tes pasien ditemukan reaktif dengan status sekarang PDP, namun masih menunggu hasil Swab.

"Selanjutnya kami mendapatkan informasi bahwa riwayat perjalanan dari salah satu orangtuanya, rapid tesnya dilakukan tadi pagi di rumah sakit karantina. Hasil rapid tes yang bersangkutan adalah reaktif positif," ucapnya.

Dimakamkan dengan protokol milik pemerintah kota Samarinda yang dipimpin BPBD Samarinda.

Umat Buddha di Samarinda Beri Bantuan Masker, Gusti Petugas Kebersihan Muslim Merasa Bersyukur

BREAKING NEWS Seorang PDP Covid-19 yang Dirawat RSUD AWS Samarinda Meninggal Dunia

Jadwal Imsakiyah Samarinda dan Buka Puasa Hari Kelima Ramadhan 1441 Hijriah, Selasa 28 April 2020

Sementara Itu dr Nurliana Adriati Noor, biasa disapa dr. Nana Kabid. Pelayanan Medik RSUD AWS Samarinda, menceritakan tentang PDP yang meninggal tersebut, yang juga ikut serta dalam video conference pers.

Pasien meninggal pada subuh pukul 00.55 Wita, dan masuk rumah sakit pertama kali pada 26 April 2020 dengan keluhan sesak napas.

"Memang pemberat dari pasien ini cukup banyak, masuk dengan gagal ginjal stadium 5, animea dengan kadar hati yang rendah," ucapnya. Ia mengaku pasien sudah dilakukan rapid dan hasilnya reaktif sudah dirawat di ruang isolasi dan dirawat dengn standar. (m14)

IKUTI >> Update Virus Corona

IKUTI >> Update Virus Corona di Samarinda

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved