Virus Corona di Kukar
Upaya Pencegahan Virus Corona, Desa Pela Kukar Sediakan Ruang Isolasi Hingga Larang Mudik Warganya
Langkah dan upaya pencegahan penyebaran virus corona juga dilakukan warga di Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Langkah dan upaya pencegahan penyebaran virus corona juga dilakukan warga di Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kukar atau Kutai Kartanegara.
Desa yang memiliki 555 jiwa dari 153 kepala keluarga ( KK ), dengan lokasi desa yang jauh dari kawasan terpapar maupun terdapat kasus positif virus corona, namun pihak desa tetap memberlakukan anjuran Pemerintah terkait pencegahan virus corona.
Kepala Desa Pela, Supyan Noor menjelaskan, upaya pencegahan penyebaran virus corona di desa yang dipimpinnya meliputi penyemprotan disinfektan yang dilakukan tiga hari sekali. Penyemprotan disinfektan dilakukan pada fasilitas umum, kendaraan, termasuk rumah warga.
Selain itu, pihaknya juga memberlakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada warga luar desa yang hendak masuk ke desa Pela, termasuk melakukan pendataan, dan ditanya riwayat perjalannya.
Jika warga pendatang tersebut tidak memiliki gejala terjangkit virus corona, pihaknya akan memperbolehkan masuk desa dengan catatan harus mencuci tangan dahulu dan menggunakan masker.
• Jadwal Penetapan Calon Pendamping Bupati Kukar Edi Damansyah, DPRD Umumkan Ada 2 Kandidat
• Bangunkan Warga Sahur jadi Aktivitas Pemain Mitra Kukar Adi Nugroho di Bulan Ramadhan
• Harga Kebutuhan Pokok di Kukar Cenderung Masih Stabil, Ini Daftar Harga Hari Ini
"Kami laksanakan upaya pencegahan sesuai dengan arahan dari Pemerintah dan dikombinasikan dengan pemikiran kami disesuaikan dengan kondisi di sini," tuturnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (28/4/2020).
Pemeriksaan tidak hanya dilakukan kepada warga luar desa saja, namun juga kepada warga desa sendiri, terutama yang sehabis keluar, lalu hendak masuk ke desa lagi.
"Jika ada yang keluar desa, sekembalinya ke desa wajib menggunakan masker," tegasnya.
Tidak hanya itu saja, di desa tersebut juga menyediakan ruang khusus isolasi. Ruang isolasi tersebut memanfaatkan gedung PAUD, terdapat empat ruangan yang disiapkan menjadi ruang isolasi, dilengkapi kasur, televisi dan kelengkapan sehari-hari lainnya, termasuk makanan selama isolasi disediakan oleh pihak desa.
"Karena sekolahan libur, makanya kita gunakan gedung PAUD, bisa menampung empat orang saja. Tapi, hingga saat ini belum ada yang sampai dilakukan isolasi," tuturnya.
Bahkan, guna mencegah masuknya virus corona di desanya, pihaknya meminta kepada warga desa yang saat ini sedang berkuliah, sekolah, maupun bekerja di luar desa Pela agar tidak mudik terlebih dahulu sebelum kondisi benar-benar normal, dan aman bagi siapa pun.
• Satu Pasien Positif Ini Sempat Didiagnosa Demam Berdarah, Bupati Kukar Imbau Warga Jaga Jarak
• Bupati Kukar Edi Damansyah Serahkan Paket Sembako kepada 425 KK di Kecamatan Kenohan
"Ada juga warga kami yang sedang di Samarinda, Balikpapan, rata-rata kuliah dan bekerja di sana. Kita minta untuk tidak mudik dulu. Tapi, untuk warga yang ada di desa, aktivitasnya hanya disekitar desa dan daerah kecamatan saja. Karena rata-rata di desa ini warganya merupakan nelayan, hasilnya juga hanya dijual disekitar Kota Bangun saja," sambungnya.
Walaupun sudah sangat ketat menjalankan sejumlah upaya pencegahan penyebaran virus corona, namun warga desa Pela tetap melaksanakan shalat jumat dan terawih berjamaah di masjid.
Namun demikian, pelaksanaan shalat berjamaah di masjid dilakukan dengan menjalankan anjuran kesehatan, seperti mencuci tangan sebelum masuk ke masjid, merenggangkan shaf, melarang sesama jamaah untuk berjabatan tangan, hingga penggunaan masker.
"Memang tetap kita laksanakan, tapi dengan memberlakukan anjuran kesehatan. Bahkan, kita tidak bolehkan warga luar masuk masjid," tegasnya.