Virus Corona

Kabar Gembira, Bukan Akhir Tahun, Vaksin Virus Corona akan Siap Bulan Ini, Tapi Jumlahnya Terbatas

Ada kabar gembira, bukan akhir tahun, vaksin Virus Corona akan siap bulan ini, tapi jumlahnya terbatas

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
ILUSTRASI - Kabar Baik di Saat Wabah Corona: Virus Tak Cepat Bermutasi & Vaksin yang Dikembangkan Bertahan Lama 

Pada Maret 2020, para ilmuwan di Rocky Mountain Laboratory National Institutes of Health di Montana menginokulasi enam monyet kera rhesus dengan satu dosis vaksin Oxford.

Dikutip Tribunnews dari The New York Times, mereka telah 'dibombardir' dengan virus SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit covid-19.

“Lebih dari 28 hari kemudian, keenamnya sehat, kata Vincent Munster, peneliti yang melakukan tes di Amerika Serikat,” lapor The New York Times.

Secara terpisah, tim peneliti University of Oxford dengan cepat menekankan bahwa timeline sangat ambisius dan dapat berubah.

Investasi Senilai Rp 428 Miliar

Sekira Rp 428 miliar telah dipompa ke proyek lain di Inggris, melibatkan Imperial College di London.

Sebelumnya, Imperial College di London telah melakukan penelitian terhadap SARS-CoV-2 sejak Februari 2020.

“Investasi ini akan membantu kami mempercepat program klinis kami," ungkap Robin Shattock, dari Departemen Penyakit Menular London di Imperial College.

"Mulai dari memulai uji keamanan manusia pada Juni hingga menguji apakah vaksin dapat mencegah infeksi di masyarakat yang lebih luas,” jelasnya.

"Kami bekerja secepat mungkin untuk menentukan kemanjuran vaksin dan untuk mencapai posisi di mana jutaan atau miliaran vaksin dapat diproduksi dengan cepat," tambahnya.

 Anak Buah Megawati Soroti Jajaran Jokowi Pilih Ruang Guru Jadi Mitra Kartu Prakerja, Begini Konyol

Virus Corona di Dunia

Sejauh ini, lebih dari 3,1 juta orang telah terinfeksi secara global oleh jenis Virus Corona baru ini dengan jumlah korban jiwa mencapai 211.000.

Di Eropa, Italia, Spanyol, Prancis, dan Inggris telah dirusak oleh krisis covid-19.

Sementara AS telah melaporkan lebih dari 1 juta kasus infeksi dengan jumlah kematian mencapai 56.000.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved