Virus Corona

PSBB di Surabaya Baru Diterapkan, Kasus Covid-19 di Wilayah Risma Masih Tertinggi se-Jawa Timur

PSBB di Surabaya baru diterapkan, kasus positif covid-19 Virus Corona di wilayah Tri Rismaharini alias Risma masih tertinggi se- Jawa Timur

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNJATIM.COM/AHMAD ZAIMUL HAQ
PSBB di Surabaya baru diterapkan, kasus Virus Corona di wilayah Tri Rismaharini masih tertinggi se-Jawa Timur, Rabu (29/4/2020) 

Meski jumlah kasus positif covid-19 di Jatim masih terus bertambah, untuk kasus yang sembuh juga masih menunjukkan tren positif.

Per hari ini ada tambahan pasien sembuh dari covid-19 sebanyak 18 orang.

Yaitu dari Kabupaten Pamekasan dua orang, dari Kabupaten Nganjuk dua orang, dari Kabupaten Gresik satu orang, dari Kabupaten Malang satu orang, dan Kota Surabaya dua orang.

Sehingga jumlah total pasien positif covid-19 yang sembuh di Jatim ada sebanyak 52 orang.

Di sisi lain, untuk pasien covid-19 yang meninggal di Jawa Timur juga masih terus bertambah. Per hari ini ada tambahan pasien covid-19 yang meninggal sebanyak 8 orang.

Yaitu dari Surabaya sebanya 3 orang, dari Kabupaten Blitar 1 orang, dari Kabupaten Sidoarjo sebanyak 1 orang, dan Kabupaten Lamongan sebanyak 1 orang.

Hari Ini Penerapan PSBB di Tiga Daerah di Jatim, Bus tak Boleh Masuk Kota Surabaya

Kemacetan di Surabaya imbas PSBB

terjadi kemacetan di Bundaran Waru sebagai imbas pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Surabaya Raya hari pertama.

Video dan foto kemacetan arus lalu lintas di Bundaran Waru itu pun tersebar secara cepat di grup-grup media sosial hingga Viral di WhatsApp (WA).

Bahkan, ada satu orang berstatus ODP (orang dalam pantauan) dijaring petugas sedang mengendarai kendaraan keluar rumah.

Orang tersebut ditetapkan sebagai ODP oleh sebuah puskesmas di Jakarta.

Namun, kemacetan di Bundaran Waru bukan berarti masyarakat tidak tahu ada PSBB di Surabaya, melainkan mereka menganggap seperti hari baisa.

"Iya, itu macet karena ada screening atau pemeriksaan kendaraan yang masuk ke Surabaya," kata Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Eddy Christijanto saat dihubungi Antara, di Surabaya, Selasa.

Eddy menilai kemacetan di Bundaran Waru bukan karena warga tidak mengetahui adanya pemberlakuan PSBB, melainkan warga tidak mau tahu dan menganggap PSBB layaknya seperti hari-hari biasanya.

"Mereka mungkin beranggapan PSBB hal biasa dan kalaupun ada pemeriksaan kendaraan, (berpikir) petugas akan membiarkan," ujar Eddy.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved