Belum Ada Tanda-tanda Harga BBM Turun, Pertamina hanya Beri Diskon 30% untuk Pertamax dan Dex

Belum ada tanda-tanda harga BBM turun, Pertamina hanya beri diskon 30% untuk Pertamax dan Dex selama Ramadhan, berikut daftar harganya

Editor: Amalia Husnul A
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Ilustrasi. Warga tengah mengisi bahan bakar Pertamax di SPBU Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/2/2019). Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda harga BBM turun, Pemerintah hanya beri diskon 30% untuk Pertamax dan Dex selama Ramadhan, berikut daftar harganya. 

Dua negara tetangga Indonesia, Malaysia dan Vietnam telah lebih dulu menurunkan harga BBM.

Di Asia Tenggara, Malaysia adalah salah satu negara dengan harga BBM termurah.

Global Petrol Price mencatat, harga rata-rata BBM di Malaysia pada 2 Maret sebesar RM 2,08 per liter, seminggu kemudian turun menjadi RM 1,89 per liter.

Hampir setiap minggu BBM di Malaysia turun dan kini hanya RM 1,2 atau Rp 4.540,18 per liter.

Vietnam malah sudah menurunkan harga BBM sejak akhir Januari 2020.

Data Global Petrol Price pada 27 Januari 2020 menyebut rata-rata harga BBM di Vietnam sebesar VND 21.167,5 per liter atau Rp 14.265,38 per liter.

Lalu, hampir setiap dua minggu kemudian terjadi penurunan harga BBM.

Per 13 April 2020, rata-rata harga BBM di Vietnam VND 12.097,5 per liter atau Rp 8.152,85 per liter

Di Indonesia, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menuturkan wewenang penurunan harga ada pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ).

"Penetapan harga BBM ini very regulated. Kami setiap bulan mengikuti formula yang ditetapkan Kementerian ESDM, ketetapannya ada di pemerintah," ujar Nicke dalam RDP Virtual dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (16/4/2020).

Sementara Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi mengatakan, meski belum diturunkan, harga BBM Indonesia masih murah.

"Saat ini harga BBM Indonesia masih merupakan salah satu yang termurah di Asia Tenggara dan beberapa negara di dunia lainnya," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (21/4/2020).

Pemerintah menurut dia, masih mencermati perkembangan harga minyak dunia hingga kurs rupiah untuk melakukan penyesuaian dengan harga BBM.

Menurut Agung, pergerakan harga minyak dunia masih belum bisa diprediksi ke depannya.

Hal ini terbukti dengan kebijakan pemangkasan produksi minyak oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dengan mitra atau OPEC+, yang masih belum mampu mendongkrak harga di pasar global.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved