Catat Tanggal Fenomena Langit Selama Mei 2020, dari Supermoon Terakhir hingga Matahari di Atas Kabah
Catat tanggal fenomena langit selama Mei 2020, dari Supermoon terakhir, bulan baru atau hilal penanda Idul Fitri, hingga Matahari di atas Kabah.
TRIBUNKALTIM.CO - Catat tanggal fenomena langit selama Mei 2020, dari Supermoon terakhir, bulan baru atau hilal penanda Idul Fitri, hingga Matahari di atas Kabah.
Ada sejumlah peristiwa fenomena langit selama bulan Mei 2020, agar tak ketinggalan, catat tanggal dan waktunya agar tak ketinggalan.
Sejumlah fenomena langit selama bulan Mei 2020 ini dari Supermoon terakhir, bulan baru atau hilal yang tahun ini akan menjadi penanda Idul Fitri hingga Matahari di atas Kabah.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (1/5/2020); astronom amatir Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa setidaknya akan ada empat fenomena langit yang bisa Anda saksikan pada Mei 2020 ini.
Di antaranya adalah hujan meteor eta Aquarids, Supermoon, bulan baru, dan Matahari tepat di atas Kabah.
Berikut waktu lengkapnya, jangan lupa catat tanggalnya:
• Supermoon Malam Ini, Berikut Doa saat Melihat Bulan Purnama (Cahaya Terang), Panjatkan 3 Kali
• Hujan Meteor Lyrids di Langit Indonesia, Bisa Disaksikan di Tempat Manapun, Malam Ini Rabu 22 April
• Fenomena Alam Langka Halo Matahari, Warga Bontang Lihat Penampakan Matahari Bercincin
• SORE INI, Matahari Tampak Tepat di Atas Kabah, Berikut Cara Memperbaiki Kiblat di Rumah
4-5 Mei 2020: Hujan meteor eta Aquarids
Hujan meteor menjadi fenomena yang banyak ditunggu masyarakat dan juga para astronom.
Kali ini, Anda dapat menyaksikan hujan meteor bernama eta Aquarids pada tanggal 4-5 Mei mendatang.
"Paling baik disaksikan dari belahan bumi selatan, termasuk Indonesia," kata Marufin.
Untuk diketahui, meteor eta Aquarids ini berasal dari debu-debu halus yang dilepaskan oleh komet Halley.
Marufin menyebutkan, kita bisa menyaksikan meteor ini dari wilayah mana saja di Indonesia, dengan kondisi cuaca yang mendukung dalam keadaan gelap.
7 Mei 2020: Supermoon terakhir tahun ini
Supermoon atau bulan purnama perigean kali ini akan terjadi pada tanggal 7 Mei mendatang.
Anda mungkin harus menyiapkan diri, karena Marufin menyebutkan bahwa bulan purnama perigean ini adalah yang terakhir pada tahun 2020.
Adapun puncak dari bulan purnama perigean ini akan terjadi pada pukul 18.00 WIB, sehingga mudah disaksikan dari Indonesia bagian timur dan tengah.
Untuk diketahui, bulan purnama perigean adalah bulan purnama yang terjadi pada waktu yang berdekatan dengan Bulan menempati titik perigee (titik terdekat Bulan ke Bumi).
23 Mei 2020 bulan baru
Bulan baru atau dikenal dengan hilal menjadi fenomena langit yang rutin terjadi setiap bulannya.
Namun, kali ini hilal menjadi yang dinantikan banyak orang karena sekaligus bertepatan dengan penanda hari raya Idul Fitri 1 Syawwal 1441 Hijriah bagi umat Islam.
Di Indonesia, bulan baru atau hilal ini akan terjadi pada 23 Mei mendatang, pada saat maghrib di seluruh Indonesia.
Fenomena bulan baru adalah keadaan ketika bulan akan berbentuk lengkungan sabit yang sangat tipis dengan tinggi antara 6 derajat hingga 9 derajat di atas ufuk barat pada saat Matahari terbenam.
28 Mei 2020: Matahari di atas Kabah yang pertama
Fenomena matahari tepat di atas Kabah ternyata juga bisa dilihat dari Indonesia.
Di Indonesia, kondisi matahari yang tepat berada di atas Kabah tersebut akan terjadi pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 16.18 WIB, sehingga dapat disaksikan dari Indonesia bagian barat hingga tengah.
"Adalah fenomena tahunan di mana Matahari berkedudukan tepat di atas Kabah sehingga bayang-bayang benda apa pun yang terpasang tegak lurus paras Bumi akan tepat berimpit dengan arah kiblat setempat," ujar dia.
Venus Bersinar Terang di Malam Hari Beberapa Hari Terakhir
Venus, planet terdekat kedua dengan Matahari sedang bersinar terang di langit.
Jika kita melihat "bintang malam" di barat setelah matahari tebenam dan "bintang pagi" di timur setelah matahari terbit, itulah Venus.
Dalam beberapa minggu terakhir, Venus sedang bersinar sangat cerah dan malam ini mungkin adalah puncak kecemerlangannya.
Dilansir IFL Science, Selasa (28/4/2020), Venus bersinar sangat terang karena sebagian besar wilayah Venus diterangi Matahari.

Namun, kecemerlangan terbesar yang kita lihat dari Bumi bukanlah kecerahan maksimum Venus sebenarnya.
Ini karena atmosfer Venus bukan reflektor sempurna.
Kendati demikian, kecerahan Venus ini menjadikannya objek paling terang ketiga di langit setelah Matahari dan Bulan yang dapat dilihat dari Bumi.
Kecerahan Venus mencapai besaran -4,6 sampai 18 kali lebih terang dari Sirius, bintang paling terang di langit malam.
Saat ini, Venus bersinar sangat cerah. Namun bulan depan, kecerahan Venus akan meredup drastis.
Karena geometri orbitnya, Bumi saat ini berada di depan Venus di sekitar Matahari dan kedua planet itu berjarak sekitar 70 juta kilometer.
Pada 3 Juni mendatang, Venus dan Bumi akan lebih atau kurang selaras dengan Matahari, dan peristiwa ini dikenal sebagai konjungsi rendah.
Dalam situasi tersebut, jarak Bumi dan Venis kurang dari 50 juta kilometer, ini adalah jarak terdekat Bumi sampai ke Venus.
Saat jarak Bumi dan Venus lebih dekat, maka kita akan melihat hanya sedikit sinar matahari yang dipantulkan dari Venus, dan ketika kita berada pada jarak terdekat antara kedua planet, kecerahannya akan turun secara signifikan pada hanya setengahnya lebih terang.
Karena planet-planet tidak sejajar sempurna dengan Matahari, sebagian cahaya masih terpantul di Venus.
Pada kesempatan yang jarang terjadi, ketiga benda itu sejajar sempurna dan dalam kasus-kasus itu, Venus terlihat melintasi piringan matahari sebagai titik hitam di permukaan Matahari.
Tetapi transit ini, demikian sebutannya, jarang terjadi, dengan transit berikutnya pada tahun 2117.
Venus akan menunjukkan kecerahannya kembali.
Setelah konjungsi, Venus akan lebih cerah, mencapai "kecemerlangan terbesar" pada 18 Juli.
Jika fenomena pada Juli terlewat, Anda dapat menyaksikannya kecemerlangan terbesar Venus pada 517 hari berikutnya atau pada Desember 2021.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Langit Mei 2020: Hujan Meteor hingga Matahari di Atas Ka'bah" dan "Alasan Venus Bersinar Terang di Langit Malam Beberapa Hari Terakhir"