Virus Corona

Covid-19 di Pabrik Sampoerna Buat Khofifah dan Risma Tak Akur? Pemkot Surabaya Bantah Gubernur Jatim

Virus Corona di pabrik Sampoerna buat Khofifah Indar Parawansa dan Risma tak akur? Pemkot Surabaya bantah Gubernur Jatim

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini; Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin; dan Plh Sekretaris Daerah Kabupatan Gresik, Nadlif saat penyampaian hasil rapat di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/4/2020). Hasil dari rapat itu memutuskan akan diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik untuk meredam penyebaran virus corona (Covid-19). 

Menurut Fikser, saat menerima laporan ada dua pegawai Sampoerna meninggal, Pemkor Surabaya segera memanggil pihak perusahaan untuk mendorong perusahaan agar segera melakukan rapid test secara masif.

"Pemerintah kota tidak pernah terlambat, Ibu Gubenur ( Jawa Timur) tidak benar.

Awal mulanya pada tanggal 2 April yang bersangkutan itu sakit dan berobat ke klinik perusahaan," kata Fikser, saat jumpa pers di ruang Sekretaris Daerah, Balai Kota Surabaya, Sabtu (2/5/2020).

Setelah itu, menurut Fikser, pasien tersebut langsung dirujuk ke rumah sakit dan menjalani tes swab di rumah sakit berbeda.

Fikser menjelaskan, Pemkot Surabaya tak berhenti untuk memantau perkembangan kasus Virus Corona di pabrik rokok tersebut.

"Begitu kami ketahui, tanggal 16 April Dinkes memanggil perusahaan Sampoerna.

 Kabar Gembira, Anies Baswedan akan Bagi Bingkisan Lebaran ke Jutaan Warga Jakarta, Catat Waktunya

 Risma Bongkar 2 Kesalahan Penyebab 34 Karyawan Pabrik Sampoerna Positif Virus Corona, Kluster Baru?

Jadi, bukan perusahan yang melapor, tapi kami yang memanggil.

Kami yang menemukan.

Monggo (silahkan) bisa tanya ke Sampoerna," kata dia.

Pemantauan secara intensif

Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita turut membantah tudingan Gubernur Khofifah.

Dirinya menjelaskan, sejak dua pegawan perusahaan meninggal, pihaknya segera meminta 506 karyawan untuk jalani isolasi mandiri.

Setelah itu, tracing juga dilakukan secara intensid dan menentukan status ODP atau PDP-nya.

"Saat itu, puskesmas melakukan tracing dan ditemukan terdapat data kontak erat dengan karyawan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved