Virus Corona

Diberi Nama Coronavac, China Sebut Telah Berhasil Temukan Vaksin Virus Corona, Siap 100 Juta dosis

Kabar gembira datang dari China yang mengklaim sudah berhasil menemukan vaksin virus Corona

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
ILUSTRASI - Diberi Nama Coronavac, China Sebut Telah Berhasil Temukan Vaksin Virus Corona, Siap 100 Juta dosis 

The Jenner Institute, yang merupakan bagian dari Oxford Vaccine Group, adalah institusi yang memimpin perlombaan global dalam hal penemuan vaksin Virus Corona.

Pemerintah Inggris telah menjanjikan £ 20 juta, atau Rp 373 miliar untuk percobaan vaksin itu.

Vaksin yang diberikan kepada monyet rhesus itu diberi kode nama hAdOx1 nCoV-19.

Uji coba manusia telah dimulai dan diharapkan selesai pada bulan September.

Proses pengembangan vaksin memang terhitung lama, bahkan bisa siap pada bulan September saja terhitung sangat cepat.

 

Sebelumnya, pembuat vaksin terbesar di dunia, Serum Institute of India, mengatakan mereka tidak akan menunggu sampai uji coba vaksin berakhir.

Mereka justru memutuskan membuat 40 juta dosis terlebih dahulu untuk menghemat waktu jika vaksin itu berhasil.

Sinovac Biotech, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing, juga tengah mencari vaksin untuk Virus Corona.

Pekan lalu ditemukan bahwa vaksinnya juga tampaknya efektif pada kera.

Pencobaan manusia sekarang telah dimulai.

Manusia dan kera memiliki sekitar 93% DNA yang sama.

Namun, hanya karena vaksin bekerja pada kera bukan berarti vaksin juga akan berhasil pada manusia.

Kini sebanyak 80 vaksin virus sedang dalam pengembangan.

Tetapi beberapa pengembang tidak melalui tahap pengujian pada hewan untuk menghemat waktu.

Selain vaksin, ilmuwan juga tengah mencari obat yang cocok untuk mengobati covid-19.

Salah satu obat yang dinilai memberi hasil yang menjanjikan adalah obat Ebola Remdesivir.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, sebuah rumah sakit di Chicago, Amerika Serikat memberikan obat remdesivir untuk pasien covid-19, hasilnya pun cukup menjanjikan.

Pasien yang diobati dengan remdesivir mengalami pemulihan yang cepat untuk gejala demam dan masalah pernapasan.

Sementara itu, hampir semua pasien yang diberi remdesivir bisa sembuh dalam waktu kurang dari seminggu, berdasarkan laporan Business Insider yang mengutip data Stat News.

Remdesivir disebut sebagai satu di antara obat menjanjikan yang digunakan untuk mengobati pasien Virus Corona.

Laboratorium Gilead Sciences kini sedang menguji klinis obat tersebut.

Jika hasilnya sudah keluar dan dinyatakan "aman dan efektif," kemungkinan besar obat itu akan langsung diterima oleh Food and Drug Administration (FDA) atau badan pengawas obat-obatan lain.

• Dianggap Tak Paham Agama, Mahfud MD Ungkap Kekesalannya di ILC, Reaksi Ali Ngabalin Menahan Tawa

• Ternyata Konsumsi Lemon dan Madu Sebelum Tidur Memiliki Manfaat Tidak Terduga, Kuatkan Sistem Im

University of Chicago Medicine merekrut 125 orang dengan covid-19 ke dalam dua uji klinis Fase 3 Gilead.

Dari jumlah itu, 113 menderita penyakit parah.

Semua pasien telah diobati dengan remdesivir melalui infus setiap hari.

"Berita terbaiknya adalah sebagian besar pasien kami sudah pulang, dan ini luar biasa," ujar Kathleen Mullane, spesialis penyakit menular Universitas Chicago yang mengawasi penelitian remdesivir untuk rumah sakit.

"Kami memiliki dua pasien yang meninggal."

Namun hingga saat ini, belum ada satupun obat yang direkomendasikan oleh FDA untuk menangani covid-19.

Ikuti >>> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Coronavac, vaksin buatan Sinovac yang siap produksi 100 juta dosis

 
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 6 Monyet Terbukti Bisa Melawan Virus Corona setelah Diberi Vaksin, Meningkatkan Harapan pada Manusia, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/04/30/6-monyet-terbukti-bisa-melawan-virus-corona-setelah-diberi-vaksin-meningkatkan-harapan-pada-manusia?page=all.
Sumber: Kontan
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved