Hari Waisak
Hari Raya Waisak, Kisah Dibaliknya dan Cara Umat Buddha Merayakannya
Perayaan ini pun dilangsungkan setiap setahun sekali yang tanggalnya juga tidak tetap, alias berubah-ubah. Tepat 7 Mei 2020, umat Buddha merayakan.
Kapan Waisak dirayakan?
Hari Raya Waisak selalu dirayakan setiap satu tahun sekali. Untuk 2020, Waisak jatuh pada Kamis, 7 Mei. Adapun tanggal Waisak tak tetap setiap tahunnya.
Hal ini dikarenakan penghitungan berdasarkan bulan purnama penuh pada kalender lunar kuno Vesakha (Waisak).
Bulan tersebut memang biasanya jatuh pada Mei atau awal Juni. Alhasil, perayaan Waisak jatuh tak jauh di rentang bulan Mei-Juni.
Cara umat Buddha merayakan Waisak Umat Buddha di setiap daerah memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan Waisak.
Namun satu yang pasti, perayaan Waisak banyak terjadi di beberapa negara Asia seperti India, Thailand, Korea Utara dan Selatan.
Umat Buddha di Indonesia, biasanya akan merayakan perayaan festival lampion Waisak yang biasanya dilakukan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Perayaan festival lampion tersebut identik dengan momen pelepasan ribuan lampion kertas yang diterbangkan ke langit. Biasanya, umat Buddha akan pergi ke kuil lokal mereka dan beberapa bahkan mungkin tinggal di sana sepanjang hari dan pada saat malam bulan purnama.
Mereka juga banyak yang melakukan perbuatan baik, mengambil bagian dalam melantunkan dan meditasi, merenungkan ajaran Buddha, membawa persembahan ke kuil hingga berbagi makanan ke orang-orang.

Sebuah keluarga Buddhis biasanya juga akan mendekorasi rumah mereka dengan lentera. Mereka juga akan mengambil bagian dalam prosesi dan mengenakan pakaian putih. Momen saling bertukar kartu ucapan juga biasa dilakukan dengan teman dan keluarga pada hari Waisak.
Selain perayaan tersebut, umat Buddha juga biasa melakukan upacara Bathing the Buddha pada hari Waisak. Upacara ini memperingati di mana air mengalir di atas bahu Buddha untuk mengingatkan orang-orang dalam menjernihkan pikiran mereka dari pikiran negatif seperti keserakahan dan kebencian.
Sementara itu, mengutip berita Kompas.com, Sekretaris Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Nyoman Suriadarma mengimbau umat Buddha di Indonesia untuk merayakan Hari Raya Waisak 2564 dari rumah. Kebijakan tersebut dilakukan demi mencegah penyebaran pandemi Corona ( covid-19 ).
"Dirjen Bimas Buddha mengajak semua umat Buddha di tanah air, kita dalam rangka merasakan Waisak ini kita merayakan masing-masing dari rumah," kata Nyoman seperti dikutip dari Kompas.com.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Raya Waisak, Apa Itu Waisak dan Bagaimana Umat Buddha Merayakannya?", https://travel.kompas.com/read/2020/05/07/121200127/hari-raya-waisak-apa-itu-waisak-dan-bagaimana-umat-buddha-merayakannya-?page=all#page2.