Pakai APD Bantuan DPRD, TNI-Polri di Padang Pariaman Beranikan Diri Makamkan Jenazah PDP Covid-19
EY (20), seorang Pasien Dalam Pemeriksaan (PDP) covid-19, meninggal di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Sebelum hasil swabnya keluar, pere
TRIBUNKALTIM.CO, PADANG - EY (20), seorang Pasien Dalam Pemeriksaan (PDP) covid-19, meninggal di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Sebelum hasil swabnya keluar, perempuan yang punya riwayat perjalanan dari Jakarta itu sudah menghembuskan napas terakhir.
Jenazah PDP itu hanya diantar seorang sopir ambulans, dan tidak nampak seorang petugas yang akan memakamkannya sesuai protokol covid-19.
Sehingga personel Polsek Sungai Limau bersama personel TNI di Kabupaten Padang Pariaman bekerja sama dalam proses pemakaman jenazah Pasien Dalam Pemantauan (PDP).
Jenazah tersebut dimakamkan di Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Kapolsek Sungai Limau, Iptu Nasirwan mengakui bahwa pihaknya bersama personel koramil setempat melakukan pemakaman PDP covid-19.
Ia mengatakan, pasien tersebut berinisial EY umur 20 tahun, seorang perempuan.
Menurut dia, pemakaman tersebut dilakukannya bersama personel TNI karena tidak adanya petugas yang akan memakamkan jenazah.
• Berdamai dengan Covid-19, Pakar Ini Berani Sebut Pemerintah Jokowi Tak Konsisten Lawan Virus Corona
"Pemakaman dilakukan sekitar pukul 12.30 WIB datang dari RSUP M Djamil Padang. Jadi, petugas dari M Djamil hanya sopir ambulans saja yang mengantarkan sampai di Nagari Pilubang, dekat rumahnya," katanya, Kamis (7/5/2020).
Karena tidak ada petugas yang akan memakamkan, pihaknya bersama personel Koramil berinisiatif untuk melakukan pemakaman yang juga dibantu masyarakat.
"Ada bantuan alat perlindungan diri (APD) dari anggota DPRD Sumbar. APD itulah yang kami gunakan dalam pemakaman," katanya.
Ia mengatakan, jenazah tersebut telah diambil swabnya, dan tinggal menunggu hasil laboratorium.
"Proses pemakamannya sesuai SOP penanganan pasien covid-19 ( Virus Corona )," ujarnya.
Ia mengaku, personel merasa cemas dalam proses pemakaman, tapi lebih tidak mungkin jenazah tersebut dibiarkan.
• Ahli Beberkan Corona Bakal Seperti HIV jika Vaksin Belum Ditemukan dan Covid-19 tak Bisa Dihentikan
"Karena kami sudah menggunakan APD, jadi kami memberanikan untuk melakukan hal tersebut," katanya.