Virus Corona

PSBB di Surabaya Raya Diperpanjang hingga 25 Mei, Khofifah: Indikator Keberhasilan Belum Tercapai

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) untuk wilayah Surabaya Raya hingga 25 Mei 2020.

Dok. Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) untuk wilayah Surabaya Raya ( Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo).

Gubernur bersama Walikota dan Bupati memutuskan PSBB diperpanjang selama 14 hari lagi hingga 25 Mei 2020.

PSBB gelombang kedua dimulai 12 Mei hingga 25 Mei 2020. Keputusan perpanjangan PSBB ini adalah kesepakatan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama tiga kepala daerah Surabaya Raya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (9/5/2020).

 Ilmuwan Temukan Gejala Baru dari Virus Corona, Hati-hati Jika Alami Kesemutan

 Donald Trump dapat Surat Misterius dari Perawat Wuhan, Singgung Medis Amerika Serikat dan China

 Setelah Tuding China Biang Kerok Virus Corona, Amerika Serikat Cium Aroma Konspirasi dengan Rusia

 Anggota DPR Ini Sebut Najwa Shihab Sarjana Hukum yang Gak Ngerti Kewajiban DPR dalam Konstitusi

"Berdasarkan evaluasi PSBB tahap pertama juga hasil telaah pakar epidemiologi maka kami bersepakat dan kami setujui akan ada perpanjangan PSBB di Surabaya Raya," kata Khofifah Indar Parawansa usai pertemuan.

Alasan perpanjangan PSBB Surabaya Raya. menurut Khofifah, belum tercapainya beberapa indikator keberhasilan dalam Permenkes 9 tahun 2020.

"Seperti penurunan jumlah kasus konfirmasi covid-19, penurunan angka kematian kasus covid-19, dan adanya penyebaran ke area wilayah baru atau terjadinya transmisi lokal," jelasnya.

Ketua Tim Advokasi PSBB dan Surveilans covid-19, dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, dr Windhu Purnomo, mengatakan berdasarkan kajian timnya, 70 persen orang terinfeksi covid-19, proses infeksinya bisa tetap bergerak di atas 14 hari.

"35 persen pasien covid-19 dengan gejala ringan bisa menularkan hingga 21 hari. Dan sebanyak 51 persen orang yang terinfeksi covid-19 masa penularannya mencapai 28 hingga 30 hari," jelasnya.

PSBB Surabaya Raya dimulai sejak 28 April dan akan berakhir pada 11 Mei 2020.

Dengan adanya perpanjangan, maka PSBB gelombang kedua dimulai 12 Mei hingga 25 Mei 2020.

PSBB Surabaya Tak Mampu Tekan Covid-19 di Jatim, Presiden Jokowi Kirim 3 Jenderal ke Wilayah Risma

Presiden Jokowi turun tangan, PSBB Surabaya belum mampu tekan kasus baru covid-19, perintahkan tiga Jenderal TNI dan polisi ke wilayah Tri Rismaharini dan sekitarnya.

Hingga saat ini PSBB Surabaya dan sekitarnya sudah memasuki hari ke-10, namun belum ada dampak signifikan terkaut penurunan kasus covid-19 di Jawa Timur.

Justru tiga daerah yang memberlakukan PSBB, Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo jadi penyumbang kasus Virus Corona terbanyak pada Kamis 7 Mei 2020.

Hal ini membuat Presiden Jokowi langsung turun tangan mengambil sikap.

Presiden Jokowi tak tinggal diam melihat adanya tambahan jumlah kasus baru covid-19 di wilayah Tri Rismaharini dan sekitarnya.

Padahal wilayah Risma dan sekitarnya sudah menerapkan PSBB.

Atas perintah Presiden Joko Widodo ( Jokowi ), sampai mengirimkan tim khusus dari pusat yang dihuni 3 Jenderal dari TNI dan polisi.

Tiga Jenderal TNI dan polisi ini tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Pusat, yang diperintahkan Jokowi turun tangan untuk membantu penanganan covid-19 di Jawa Timur.

Hari ini, Kamis (7/5/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Pusat datang menemui Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan menyerahkan sejumlah bantuan yang dibutuhkan oleh Pemprov Jawa Timur.

Dengan dipimpin oleh LO BNPB Mayjend TNI (P) Eko Budi S, serta didampingi oleh Mayjend (R) Gatot Triswanto, dan Brigjend (P) Pol Drs JB Gebana PMM, rombongan Gugus Tugas Percepatan Penangan covid-19 ini membawa sejumlah bantuan.

Bantuan itu terdiri dari reagen 20.000 pcs, ventilator sebanyak 3 unit, APD lengkap sebanyak 300 set, tenda isolasi sebanyak 3 set, tenda pengungsi sebanyak 20 set, velbed sebanyak 100 unit, hand scoon panjang sebanyak 1.000 pasang, swab kit sebanyak 1.000 pcs, dan rapid test sebanyak 10.000 psc.

"Atas perintah Pak Presiden kami diminta untuk membantu di Jatim dengan harapan kasus covid-19 di Jawa Timur itu semakin hari harus semakin menurun," kata LO Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Pusat, Mayjend TNI (P) Eko Budi S, seusai penyerahan bantuan melansir Surya.

Kata Eko Budi, Jawa Timur menjadi perhatian pusat lantaran tren kasusnya semakin hari masih semakin naik, terutama di Surabaya.

Hal ini berbeda dengan perkembangan penyebaran kasus di Jakarta yang justru sudah mulai melandai.

"Justru kok di Jatim ini kok semakin berkembang dan naik grafiknya. Maka Pak Doni Kepala BNPB yang juga selaku Kepala Gugus Tugas Pusat, membantu beberapa peralatan yang akan diperlukan dalam rangka percepatan penanganan covid-19 agar kasusnya bisa selesai di Jatim," tandas Eko Budi.

 Hasil Penelitian Ini Beda Jauh dengan Prediksi Jokowi Soal Kapan Virus Corona Berakhir di Indonesia

Tim dari Gugus Tugas Pusat juga akan melakukan pemantauan dan menginventarisir permasalahan di Jatim yang memungkinkan membutuhkan bantuan dari pusat.

Sehingga bisa dilakukan penanganan yang komprehensif demi segera menekan penyebaran kasus covid-19 di Jawa Timur.

Salah satunya tim Gugus Tugas Pusat akan melakukan peninjauan ke sejumlah klaster besar di Jawa Timur yang menyebabkan banyak kasus penularan penyebaran covid-19.

"Kita belanja masalah, mungkin ada beberapa masalah yang mungkin butuh ditindaklanjuti dan diselesaikan di tingkat pusat agar bisa kita bawa ke pusat dan untuk kita diskusikan dengan beberapa pejabat yang ada di Jakarta," ucapnya.

Di sisi lain, Eko Budi menyampaikan analisa dari Gugus Tugas Pusat terkait tren pertambahan kasus covid-19 di Jawa Timur yang justru meningkat pesat.

Dikatakannya salah satu yang menjadi pengaruh adalah adanya mobilitas penduduk yang mudik ke daerah dari Jakarta.

Sehingga sangat dimungkinkan bahwa saat ini cukup banyak warga dari ibukota yang mudik dan masuk ke Jawa Timur dan secara tidak sadar menyebarkan virus ke kampung halaman di daerah Jatim.

"Yang menjadi faktor Jatim masih naik trennya, kemungkinan karena banyaknya orang-orang yang tadinya ada di Jakarta yang sekarang sudah masuk ke daerah dan secara tidak sadar menularkan virus virus ini di kampung halamannya," jelasnya.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap masyarakat harus bisa hidup disiplin dengan membiasakan cuci tangan dengan sabun, mengenakan msker, dan ketat melakukan physical distancing.

Sebab saat ini yang bisa dilakukan tersebut harus dimaksimalkan.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa bantuan dari BNPB dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Pusat ini akan digunakan untuk pembangunan Rumah Sakit Darurat covid-19 Jawa Timur di Puslitbang Humaniora, Jalan Indrapura Kota Surabaya.

"Rencananya akan digunakan di sana. Kita sekarang sedang menyiapkan Rumah Sakit Darurat covid-19 Jawa Timur di sana.

Jadi ada dua basisnya. Ada yang berbasis gedung dan ada yang berbasis tenda.

Namun sama, semuanya yang dirawat di rumah sakit darurat ini adalah yang khusus covid-19," tegasnya.

Rumah Sakit Darurat covid-19 Jatim ini akan memiliki kapasitas untuk 200 pasien.

Pasien covid-19 di Jawa Timur yang dirawat di rumah sakit darurat ini adalah mereka yang memiliki gejala klinis ringan hingga sedang.

Sedangkan yang gejala klinisnya berat maka akan dirawat di rumah sakit rujukan utama di RSUD Dr Soetomo dan juga RS Universitas Airlangga Surabaya.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Pusat datang menemui Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan menyerahkan sejumlah bantuan yang dibutuhkan oleh Pemprov Jawa Timur, Kamis (7/5/2020).

 Anies Baswedan Ulang Tahun ke-51 Kamis 7 Mei 2020, Gubernur Jakarta Justru Dikecam Anak Buah Jokowi

Kasus covid-19 di Jatim

Pemprov Jatim kembali mengumumkan adanya 45 tambahan pasien positif covid-19 di Jawa Timur Per hari Kamis (7/5/2020).

Dengan tambahan ini jumlah kasus covid-19 di Jawa Timur total ada 1.265 kasus.

Dari 45 kasus tersebut, tiga daerah yang menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), secara akumulatif menjadi penyumbang terbanyak, yakni 19 kasus.

Rinciannya, sebanyak 6 kasus di Surabaya, 12 di kabupaten Sidoarjo, dan 1 kasus di kabupaten Gresik.

Sisanya tersebar di Kabupaten Bangkalan (3 kasus), kota Batu (1 kasus), kota Pasuruan (3 kasus), kabupaten Lumajang (1 kasus), kabupaten Probolinggo (1 kasus), kota Malang (3 kasus), kabupaten Lamongan (2 kasus), kabupaten Malang (1 kasus), kabupaten Magetan (2 kasus), kabupaten Jombang (1 kasus), kabupaten Madiun (1 kasus), kabupaten Kediri (1 kasus), kabupaten Pacitan (1 kasus), kabupaten Pasuruan (2 kasus), serta kabupaten Bojonegoro (3 kasus).

"Ada 19 tambahan di daerah PSBB, Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. Sedangkan di Malang Raya ada tambahan 5 kasus," kata Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak, Kamis (7/5/2020).

Ia merinci, khusus daerah yang sedang menyelenggarakan PSBB saat ini di Surabaya total ada 592 kasus positif covid-19, lalu Sidoarjo 152 kasus, dan Gresik 37 kasus.

Dalam kesempatan itu, Emil menyampaikan ada lima pasien positif covid-19 yang meninggal dunia. 2 pasien dari Sidoarjo, 1 dari Surabaya, 1 dari Lamongan, dan 1 dari Magetan

 Kabar Terbaru, Tiba-tiba Jokowi Persilakan Warga Aktivitas Lagi, Ajak Berdamai dengan Virus Corona

"Kita juga mencatat ada 5 pasien yang sembuh, 2 dari kabupaten Lumajang, 1 kabupaten Nganjuk, 1 Kabupaten Tulungagung, dan 1 orang dari Kabupaten Tuban," lanjutnya.

Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 3.802 pasien dengan jumlah yang masih diawasi ada 1.833 pasien.

Lalu untuk Orang Dalam Pemantauan ( ODP ) ada 20.759 orang dengan jumlah yang masih dipantau ada 4.853 orang.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PSBB Surabaya Raya Diperpanjang hingga 25 Mei 2020", https://regional.kompas.com/read/2020/05/09/20191171/psbb-surabaya-raya-diperpanjang-hingga-25-mei-2020.
Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved