Virus Corona
Temuan Baru China, Sperma Pasien Positif Covid-19 Mengandung Virus Corona dan Risiko Hubungan Badan
Temuan baru peneliti China, sperma pasien positif covid-19 mengandung virus Corona, bisa menular lewat hubungan badan?
TRIBUNKALTIM.CO - Temuan baru Peneliti China, sperma pasien positif covid-19 mengandung virus Corona, bisa menular lewat hubungan badan?
Baru-baru ini, tim Peneliti asal China merilis kabar mengejutkan terkait pasien positif covid-19.
Hasil Penelitian ini menjadi Temuan baru kemungkinan penularan virus Corona.
Tim Peneliti asal China yang meneliti sperma milik pasien covid-19 menemukan bahwa sperma dari beberapa pasien yang mereka teliti terdapat kode genetik virus Corona baru SARS-CoV-2.
Ini menandakan bahwa virus ini bisa memasuki organ reproduksi seperti testis pria.
Hal ini bisa meningkatkan risiko penularan covid-19 melalui hubungan badan.
• Kabar Duka Sirajuddin Mahmud, Suami Zaskia Gotik Baru Kehilangan Sosok Penting, Unggahan Banjir Doa
• Lion Air Beroperasi Lagi, Harga Tiket Jakarta Semarang Rp 435 Ribu, Terbang ke Pontianak Rp 856 Ribu
• Ilmuwan Temukan Gejala Baru dari virus Corona, Hati-hati Jika Alami Kesemutan
• Setelah Tuding China Biang Kerok virus Corona, Amerika Serikat Cium Aroma Konspirasi dengan Rusia
Temuan ini dilaporkan dalam jurnal JAMA Network Open dari American Medical Association, asosiasi medis Amerika.
Tim Peneliti dari Changchue Municipal Hospital di Provinsi Henan, China, mendeteksi adanya virus SARS-Cov-2 pada enam dari 38 pasien pria yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Penelitian terhadap mereka dilakukan pada saat puncak wabah sedang terjadi di China yaitu pada bulan Januari dan Februari 2020.
Secara persentase jumlah ini termasuk sedikit.
Sebanyak 16% dari temuan memperlihatkan adanya bukti virus Corona di dalam sperma.
Dari kasus yang diteliti, sekitar seperempatnya berada dalam tahap infeksi yang akut.
Sedangkan 9 persen dari mereka kemudian pulih.
Bisakah virus Corona ditularkan lewat hubungan badan?

Dari Penelitian ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apakah virus Corona dapat ditularkan melalui hubungan badan?
“Kami menemukan bahwa SARS-CoV-2 bisa ditemukan pada sperma pasien yang positif covid-19, dan SARS-CoV-2 mungkin masih bisa dideteksi dalam sperma pasien yang sedang dalam penyembuhan,” tulis tim Peneliti di jurnal JAMA.
Berdasarkan temuan ini, tim Peneliti menyatakan hal ini merupakan sesuatu yang harus diperhatikan dan membutuhkan adanya Penelitian lebih lanjut, terutama untuk mencari tahu apakah virus Corona bisa ditularkan melalui hubungan badan.
“Bahkan ketika virus ini tidak bisa menggandakan diri di dalam sistem reproduksi pria, mereka bisa tetap ada di situ, kemungkinan hasil dari kekebalan istimewa dari testis,” tulis Dr Diangeng Li dan rekan-rekannya.
Kekebalan istimewa ini berarti sistem imunitas tubuh tidak bisa sepenuhnya mencapai daerah tersebut guna menyerang virus yang masuk.
• Bukan PSBB, Strategi Efektif Bali Kendalikan Kasus Corona, Tingkat Kesembuhan di Atas 50 Persen
• Pablo Benua & Rey Utami Sumbang Rp 1 Miliar ke Warga Terdampak Corona, Alasan Tulis Angka Sumbangan
• Virus Corona Serang Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump dan Wapres Pance Dites Saban Hari
• Kabar Eucalyptus Bisa Bunuh Virus Corona, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Klaim Sudah Uji Lab
Masa penyembuhan
Virus ini juga terdeteksi pada sperma pasien yang sudah memasuki masa penyembuhan.
Belum diketahui bagaimana virus ini bisa menyebar seperti itu.

Menurut tim penulis, belum bisa disimpulkan apakah virus Corona bisa menyebar lewat hubungan badan.
“Jika bisa dibuktikan bahwa SARS-CoV-2 dapat ditularkan secara seksual dalam kajian lebih lanjut, maka transimisi seksual bisa jadi merupakan bagian penting dalam pencegahan penularan.
Terutama dengan mempertimbangkan fakta bahwa SARS-Cov-2 ditemukan dalam pasien yang berada dalam masa penyembuhan” demikian ditulis oleh tim dari The Eight Medical Center of Chinese People’s Liberation Army General Hospital itu.
"Menahan hubungan seks atau penggunaan kondom bisa diperhitungkan sebagai cara pencegahan penularan bagi pasien-pasien ini.
Patut diperhatikan ada kebutuhan untuk mempelajari mengawasi perkembangan janin.
Maka dari itu, menghindari kontak dengan air liur dan darah pasien mungkin tidak cukup, karena sperma pasien yang dalam penyembuhan tetap memungkinkan menyebabkan penularan."
Belum diketahui juga juga apakah penemuan virus ini pada sperma bisa berpengaruh pada kesuburan pria.
IKUTI >> Update virus Corona
(*)