Virus Corona
Jajaran Risma Dinilai Gagal Tangani Covid-19 di Surabaya, DPRD: Pemkot Tak Punya Roadmap yang Jelas
Pemkot Surabaya telah menerapkan PSBB sejak 28 April 2020, namun upaya itu dianggap belum berhasil menekan angka kasus Virus Corona.
Pengawasan klaster tersebut diperlukan untuk mencegah adanya potensi terjadinya klaster penyebaran covid-19 baru.
Seperti yang terjadi pada kasus penyebaran Virus Corona yang terjadi di klaster pabrik rokok Sampoerna, Rungkut, Surabaya.
Menurut Laila, Pemkot tidak bisa menangani kasus tersebut dengan segera dan malah kewalahan saat kasus tersebut terungkap ke publik.
"Baru setelah ramai terungkap di publik, Pemkot Surabaya seperti kebakaran jenggot," singgung Laila.
• Kasus Luhut Binsar vs Said Didu, Politisi Hanura Kritik Rocky Gerung, Sebut Harga Diri dan Martabat
• Jokowi Berdamai dengan Virus Corona, Rocky Gerung Bocorkan Presiden Tak Tahu Harus Berbuat Apa Lagi
Pemberlakuan PSBB Surabaya, Gresik dan Sidoarjo Tahap Pertama
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur, Emil Dardak menyebutkan alasan Sidoarjo dan Gresik turut menerapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ).
Pemerintah Jawa Timur akan menerapkan PSBB mulai Selasa (28/4/2020) hingga 14 hari kedepan dan bisa diperpanjang sesuai peraturan daerah masing-masing.
Pemberlakuan PSBB akan dilaksanakan di tiga wilayah yaitu Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.
Surabaya diketahui menjadi episentrum baru penyebaran Virus Corona di Indonesia dengan 367 kasus positif.
Gresik dan Sidoarjo yang berbatasan langsung juga akan menerapkasn status PSBB, hal ini dikarenakan potensi penyebaran virus di dua daerah tersebut juga dinilai tinggi.
Dilansir akun YouTube Official iNews, Senin (27/4/2020), Wagub Jawa Timur Emil Dardak mengungkapkan alasan mengapa Gresik dan Sidoarjo juga ikut menerapkan PSBB seperti Surabaya.
Ia menyebutkan bahwa masyarakat di kedua kabupaten tersebut dinilai memiliki korelasi tinggi dengan Surabaya.
Pergerakan barang dan jasa serta penumpang, sering terjadi diantara tiga wilayah tersebut.
"Kenapa Sidoarjo dan Gresik, karena memang Surabaya ini secara sistem kewilayahan atau mobilitas barang dan jasa serta penumpang, ini aktivitasnya sangat terintegrasi," tutur Emil.
Penularan Virus Corona di ketiga wilayah dinilai memiliki hubungan dari transmisi lokal yang terjadi karena tingginya interaksi masyarakat di wilayah tersebut.
