Virus Corona

Dibongkar FBI Soal Hacker Vaksin Covid-19, China Tak Tinggal Diam, Serang Balik Amerika Serikat

Dibongkar FBI soal hacker data vaksin covid-19, China tak tinggal diam, serang balik Amerika Serikat

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / freepik.com
Dibongkar FBI Soal Hacker Vaksin Covid-19, China Tak Tinggal Diam, Serang Balik Amerika Serikat 

TRIBUNKALTIM.CO - Dibongkar FBI soal hacker data vaksin covid-19, China tak tinggal diam, serang balik Amerika Serikat.

Polemik antara China dan Amerika Serikat terus memanas di tengah pandemi Virus Corona.

Bahkan baru-baru ini Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat ( FBI ) terang-terangan menuding China berupaya mencuri data vaksin covid-19 milik negeri Donald Trump.

Tudingan itu lantas direspon China dengan tegas.

Amerika Tuduh China Curi Dokumen Vaksin Virus Corona Milik Negeri Donald Trump, FBI Bongkar Caranya

Bukti Tak Biasa di Laboratorium Wuhan Terkuak, Intelejen AS Perkuat Tudingan Donald Trump Pada China

Setelah Tuding China Biang Kerok Virus Corona, Amerika Serikat Cium Aroma Konspirasi dengan Rusia

Sampai-sampai anak buah Xi Jinping berani menyerang Amerika Serikat dengan sebutan tak bermoral.

Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat ( FBI ) dan ahli keamanan siber percaya, para peretas China berusaha mencuri penelitian tentang pengembangan vaksin terhadap Virus Corona baru.

Wall Street Journal dan New York Times melaporkan seperti Channelnews.com lansir, FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat berencana untuk mengeluarkan peringatan tentang peretasan China tersebut.

Para peretas juga menargetkan informasi dan kekayaan intelektual tentang perawatan dan pengujian untuk Virus Corona.

Kedua media itu menyebutkan, para pejabat Amerika Serikat menuduh para peretas itu terkait dengan Pemerintah China.

Peringatan resmi dari FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat akan keluar dalam beberapa hari, ketika pemerintah dan perusahaan swasta berlomba-lomba untuk mengembangkan vaksin Virus Corona.

" China berusaha mendapatkan properti intelektual dan data kesehatan publik berkaitan vaksin, pengoabatan, dan perawatan," ulas The Times mengutip Kompas.com.

Muncul Kasus Baru Covid-19 di Wuhan dan Korea Selatan, Tetangga China Justru Cabut Status Darurat

Dilaporkan New York Post Senin (11/5/2020), laporan dari FBI dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat itu direncanakan dirilis beberapa hari mendatang.

Dokumen itu menekankan adanya upaya dari "aktor non-tradisional", sebutan untuk mahasiswa atau peneliti yang mencuri informasi dari kampus maupun laboratorium swasta.

Dalam laporan yang dipublikasikan pada Minggu (10/5/2020), Pemerintah Xi Jinping dituding mengelola tim peretasan untuk menerapkan rencana mengambil vaksin Virus Corona milik negeri Donald Trump.

Tudingan itu merupakan bagian dari strategi pertahanan yang melibatkan Komando Siber dan Badan Keamanan Nasional, demikian laporan The Times.

Setelah Dikritik Obama, Donald Trump dalam Bahaya Pengawal Presiden Amerika Serikat Positif Covid-19

Peringatan itu muncul setelah Presiden Donald Trump menuding China sudah memberikan dunia sebuah informasi keliru.

Tak hanya mengenai tingkat keparahan dari wabah Virus Corona yang mulai terdeteksi di Wuhan, dan menyebarkan propaganda beberapa bulan kemudian.

Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa Pemerintah Xi Jinping sudah melancarkan propaganda dan penyebaran informasi sesat di tengah pandemi.

Menurut Christopher Krebs, Direktur Keamanan Infrastruktur dan Keamanan Siber menerangkan, fokus para hacker dan mata-mata itu adalah vaksin.

" China punya sejarah panjang dalam berperilaku buruk dalam dunia maya sejauh yang didokumentasikan," kata Krebs dalam wawancara.

Karena itu, dia mengaku tidak terkejut mereka akan mengincar organisasi penting yang terlibat dalam respons penanganan covid-19.

"Kami dan organisasi yang kami kelola akan mempertahankan kepentingan kami secara agresif," lanjut Krebs.

Reaksi China

Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menolak tuduhan tersebut.

Dia mengatakan, China dengan tegas menentang semua serangan dunia maya.

"Kami memimpin dunia dalam pengobatan covid-19 dan penelitian vaksin Virus Corona.

Adalah tidak bermoral menargetkan China dengan rumor dan fitnah tanpa adan bukti," tegas Zhao seperti dikutip Channelnews.com.

Peringatan itu sekaligus menambah serangkaian laporan yang menuduh para peretas yang mendapat dukungan Pemerintah di Iran, Korea Utara, Rusia, dan China melakukan kegiatan jahat terkait pandemi Virus Corona.

Adapun aksi jahat yang dilakukan termasuk memompa berita palsu hingga menargetkan pekerja dan ilmuwan.

The New York Times mengatakan, itu bisa menjadi awal serangan balik yang disetujui secara resmi oleh agen-agen Amerika Serikat yang terlibat dalam perang siber, termasuk Komando Siber ​​Pentagon dan Badan Keamanan Nasional.

Setelah Tuding China Biang Kerok Virus Corona, Amerika Serikat Cium Aroma Konspirasi dengan Rusia

Temuan Baru China, Sperma Pasien Positif Covid-19 Mengandung Virus Corona dan Risiko Hubungan Badan

Kasus Virus Corona Kembali Muncul di Wuhan Padahal China Sudah Lockdown Ketat, Sempat Nol Covid-19

Pekan lalu dalam pesan bersama, Inggris dan Amerika Serikat memperingatkan peningkatan serangan dunia maya terhadap para profesional kesehatan yang terlibat dalam tanggap darurat Virus Corona oleh penjahat terorganisir "yang sering dikaitkan dengan aktor negara lain".

Pusat Keamanan Siber ​​Nasional Inggris dan Badan Keamanan Infrastruktur Siber Amerika Serikat menyatakan, mereka telah mendeteksi taktik China.

Mereke menyebut "penyemprotan kata sandi" berskala besar-peretas yang mencoba mengakses akun melalui kata sandi yang biasa digunakan-yang ditujukan untuk badan kesehatan dan organisasi penelitian medis.

(*)

IKUTI >> Update Virus Corona 

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "AS Tuduh China Lakukan Peretasan Berusaha Curi Penelitian Vaksin Virus Corona, Kemenlu China: 'Tidak Bermoral Menargetkan China dengan Fitnah Tanpa Bukti", https://intisari.grid.id/read/032147723/as-tuduh-china-lakukan-peretasan-berusaha-curi-penelitian-vaksin-virus-corona-kemenlu-china-tidak-bermoral-menargetkan-china-dengan-fitnah-tanpa-bukti.
Editor : Khaerunisa
Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved